20 Bandara AP II Ditargetkan Gunakan PLTS Hingga 2025
Merdeka.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menargetkan 20 bandara yang dikelola AP II telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 26,34 MWp pada tahun 2025.
"Pada 2025, ditargetkan seluruh 20 bandara AP II telah memiliki PLTS dengan kapasitas 26,34 MWp," kata Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Antara, Minggu (13/2).
Dia menjelaskan, pemanfaatan EBT di lingkungan AP II sangat mendukung implementasi teknologi dalam mewujudkan smart airport sehingga meningkatkan daya saing (competitiveness) bandara-bandara AP II di era Industri 4.0.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa proyek PLTS PLN di AIPF? Di depan investor global, PLN akan menjelaskan terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat dan juga langkah transformasi digital yang menjadi kekuatan PLN selama tiga tahun terakhir ini.
-
Apa target PLN dalam AIPF? Tiga fokus utama PLN dalam forum AIPF adalah mendorong kerja sama antara negara maupun private sector untuk mewujudkan misi ASEAN dalam interkoneksi sistem kelistrikan.
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
AP II telah memiliki masterplan pengembangan Eco Airport periode 2021-2030. Eco Airport ini mendukung visi perusahaan menjadi Smart & Connected Airport. Pemanfaatan EBT di bandara di lingkup AP II akan menggunakan teknologi baru yang bisa diintegrasikan dengan teknologi eksisting.
Pada fase pertama, yakni 2021 telah diimplementasikan pemanfaatan PLTS yang dipasang di atap bangunan di sejumlah gedung di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu dan Bandara Banyuwangi dengan kapasitas 1,83 MWp (megawatt peak).
Fase kedua, yakni tahun ini direncanakan penggunaan PLTS Atap mencapai EBT 3,78 MWp. Pada fase ketiga, yaitu 2023-2025 direncanakan pemanfaatan PLTS di atas tanah (ground mounted) berkapasitas 18,69 MWp dan PLTS terapung (floating) berkapasitas 1,8 MWp.
Dengan demikian, pada 2025, 20 bandara AP II telah memiliki PLTS dengan kapasitas 26,34 MWp. Di dalam pemanfaatan EBT ini, AP II mempersiapkan 3 aspek penting, yakni SDM, proses dan teknologi.
Penggunaan EBT di bandara sejalan dengan kesepakatan antara "Airport Council International" (ACI) dan seluruh operator bandara di dunia untuk mendukung program global "Net Zero Carbon Emission 2050".
"Bandara menyumbang sekitar 2 persen emisi karbon dari total pangsa global sehingga untuk mengurangi emisi karbon tersebut, operator bandara harus berkomitmen menggunakan energi baru terbarukan hampir di seluruh aspek operasional dan pelayanan," ujarnya.
Sejalan dengan ini, AP II menanamkan semangat kepedulian lingkungan di industri penerbangan nasional melalui pemanfaatan EBT.
"Kami ingin terus berkontribusi terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan. Penggunaan teknologi dan keunggulan dari sisi biaya membuat pemanfaatan EBT dapat meningkatkan daya saing bandara-bandara AP II di era Industri 4.0," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaPLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Rahmi Handayani memaparkan pengalaman implementasi sistem kuota perdana yang terjadi pada Juli lalu.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaPLN telah menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mengurangi emisi karbon.
Baca SelengkapnyaLangkah ini sekaligus membantu pemerintah untuk terus mendorong pemanfaatan energi surya secara masif.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Listrik Nasional (PLN) terus tingkatkan ekosistem EV di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya