4 Tips Atur Keuangan di Tengah Lonjakan Inflasi Ala OJK
Merdeka.com - Isu mengenai inflasi dan stagflasi tengah ramai dibicarakan masyarakat. Terutama, pasca pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite maupun Solar beberapa waktu lalu.
Pemerintah berdalih, kenaikan BBM subsidi terpaksa dilakukan merespon lonjakan harga minyak dunia hingga di atas USD 100 per barel. Hal ini dipicu oleh gangguan distribusi akibat pandemi Covid-19 hingga konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai.
Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, Rabu (28/9), secara sederhana inflasi bisa diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Adapun, stagflasi berasal dari kata stagnan dan inflasi diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang terus melambat disertai dengan kenaikan harga secara terus menerus.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
Dampak inflasi dan stagflasi yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu menurunkan daya beli masyarakat dan dapat meningkatkan angka pengangguran.Kondisi ini sontak membuat masyarakat lebih ketat untuk mengatur keuangannya di tengah tekanan inflasi dan stagflasi.
Berikut ini cara mengatur keuangan yang tepat untuk mengantisipasi dampak inflasi dan stagflasi?
1. Kelola Pos Keuangan
Kenaikan harga atau inflasi perlu diantisipasi dengan mengatur ulang pos keuangan Sobat. Mulailah memisahkan pos kebutuhan dan keinginan.
"Sobat juga perlu berhemat dengan menunda pembelian barang yang tidak mendesak, tentunya akan lebih baik melakukan belanja atau konsumsi ketika kondisi ekonomi telah membaik," tulis OJK.
2. Mencari Tambahan Pendapatan
Langkah selanjutnya, Anda dapat mencoba untuk mencari penghasilan tambahan di luar pendapatan utama. Misalnya dengan berbisnis memanfaatkan platform online atau melakukan hustle job yang bisa disesuaikan dengan hobi yang digemari.
3. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat sendiri merupakan dana khusus yang dialokasikan untuk kebutuhan tidak terduga. Dana darurat ini akan berguna untuk mengantisipasi hal buruk yang bisa terjadi di masa stagflasi seperti pemotongan gaji bahkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Bagi Sobat yang masih lajang perlu menyiapkan dana darurat setidaknya 6x biaya hidup per bulan atau 12x biaya hidup per bulan bagi yang telah berkeluarga dan memiliki tanggungan," jelas OJK.
4. Jangan Gunakan Seluruh Uang Tabungan untuk Investasi
Inflasi dapat mengurangi nilai riil uang, untuk itu berinvestasi penting dilakukan. Anda dapat memilih instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih besar dari tingkat inflasi.
Meski begitu, jangan menempatkan seluruh uang Sobat pada instrumen investasi berisiko tinggi. Ini karena kondisi inflasi dan stagflasi membuat perekonomian cenderung tidak pasti.
"Tentunya setiap investasi memiliki risiko, jadi pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Sobat dan perhatikan kondisi likuiditas keuangan Sobat," tutup OJK.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaApa yang harus dilakukan para investor saat inflasi terjadi?
Baca Selengkapnyakenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaNantinya, jika BBM jenis Pertalite dibatasi, maka pemerintah akan mensubisidi BBM jenis Pertamax.
Baca Selengkapnya