42 Bank di Indonesia Saat ini Dimiliki Asing
![42 Bank di Indonesia Saat ini Dimiliki Asing](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/07/09/1196665/540x270/42-bank-di-indonesia-saat-ini-dimiliki-asing.jpg)
Merdeka.com - Industri perbankan Tanah Air tengah menjadi sorotan. Pandemi Covid-19 memunculkan kekhawatiran lonjakan kredit macet dan dapat mengakibatkan kinerja perbankan terganggu.
Melihat hal ini, tentu perbankan butuh tambahan modal besar demi menjaga posisi likuiditas. Maka dari itu, tak mengapa jika kepemilikan saham pihak asing di suatu bank harus bertambah, asalkan kinerja bank bisa terangkat dan kembali kuat dengan setoran modal.
"Setor modal bagi bank adalah harus. Kita harus menghargai pemilik bank yang rajin setor modal, selain memperkuat bank, tapi sekaligus menunjukan komitmen dalam membesarkan bank, karena bank itu bisnis jangka panjang yang padat modal," ujar Chairman Infobank Institute, Eko B Supriyanto, dalam diskusi infobanktalknews dengan tema "Peran Pemilik dalam Mendukung Kinerja Bank", Jakarta, Kamis (9/7).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kenapa utang dapat mengganggu aliran kas? Kamu harus ingat, pengeluaran tambahan dan utang bisa sangat mengganggu aliran kas. Pengeluaran tambahan dan utang dapat secara signifikan mengganggu aliran kas yang sehat. Ketika terjebak dalam siklus pengeluaran tambahan atau membebani diri dengan utang, konsekuensinya dapat merugikan secara finansial dan emosional.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Apa penyebab utama tekanan finansial? Meskipun sebagian besar responden survei mengakui adanya kecerobohan finansial, menurut hasil survei, mereka mengaitkan sebagian besar kesulitan mereka dengan 'harga barang-barang penting yang tinggi'.
Eko menyebutkan bahwa bank asing sendiri telah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, atau tepatnya sejak tahun 1746 disebut De Bank Van Leening. Hingga saat ini, total ada 42 Bank Umum di Indonesia yang dalam status kepemilikan asing.
Dari jumlah tersebut, bank dalam kepemilikan asing yang asetnya diatas Rp 100 triliun diantaranya, Bank Danamon, CIMB Niaga, Maybank Indonesia, OCBC NISP, UOB Indonesia, Permatabank, dan MUFG Bank. "Porsi kepemilikan tidak menjadi masalah, yang penting kontribusinya kepada perekonomian Indonesia, menjalankan fungsi intermediasi agar dunia usaha berjalan sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan pada akhirnya pajak meningkat," jelas Eko.
Investasi di Bank Lebih Untungkan Indonesia Dibanding Bursa Saham
Eko mengungkapkan, sejauh ini 97 persen akuisisi bank dilakukan oleh investor asing, dan sisanya lokal. "Tidak jadi masalah, karena investasi ke bank selalu jangka panjang, dibandingkan investasi di pasar modal berupa hot money yang mudah terbang."
"Lihat saja juga, bank-bank BUMN yang go publik kan sahamnya banyak dikuasai asing dan deviden yang dibayar juga terbang. Harus diatur pembagian deviden yang bisa dibawa ke luar negeri. Itu yang penting, jangan diskusi asing atau non asing, lelah. Zaman sudah berubah," ucapnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/11/29/1701271572532-ccvpu.jpeg)
Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca Selengkapnya![Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/11/23/1700726690033-ykkyx.jpeg)
Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca Selengkapnya![Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/11/30/1701324844428-r1zcl.jpeg)
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca Selengkapnya![Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/4/1701671694106-i27z5.jpeg)
Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya![Kredit Korporasi Tumbuh 18 Persen Hingga April 2024, OJK: Tunjukkan Pemulihan Setelah Pemilu 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/8/1717837676469-5rscg.jpeg)
pertumbuhan kredit korporasi yang sebesar 18,45 persen ini lebih besar dibanding pencapaian pertumbuhan kredit secara keseluruhan yang sebesar 13,09 persen.
Baca Selengkapnya![Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/8/25/1692936655630-w2fse.jpeg)
Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca Selengkapnya![Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/4/1701677331049-a5cpwh.jpeg)
Terdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca Selengkapnya![Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/8/1720443200309-8uvpr.jpeg)
Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.
Baca Selengkapnya![Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/7/1717727436305-imwzg.jpeg)
Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca Selengkapnya![Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/21/1703162545334-41117.jpeg)
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya![Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/10/1/1727788418757-2csn.jpeg)
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca Selengkapnya![Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/15/1707981575276-d7iyu.jpeg)
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca Selengkapnya