Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Sektor Pengguna Utang Asing Pemerintah Terbesar per Oktober 2019

5 Sektor Pengguna Utang Asing Pemerintah Terbesar per Oktober 2019 Utang. ©2018 liputan6.com

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, penggunaan utang asing pemerintah per Oktober 2019 didominasi untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Di mana, sektor tersebut menghabiskan USD37,91 miliar, setara dengan Rp525,55 triliun atau 19 persen dari total utang pemerintah.

Utang sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, meningkat dari bulan sebelumnya. Pada September 2019, sebesar USD36,88 miliar atau setara dengan Rp511,32 triliun. Besaran itu juga meningkat, dibanding Oktober 2018 yang sebesar USD32,49 miliar, setara dengan Rp450,46 triliun.

Selain itu, sektor-sektor lain yang menyedot utang asing pemerintah terbesar yakni sektor konstruksi, jasa pendidikan, hingga jasa keuangan dan asuransi.

Di posisi kedua, sektor penyedot utang asing pemerintah terbesar ialah konstruksi sebanyak 16,5 persen. Di mana, secara nilai sebesar USD32,85 miliar atau senilai Rp 455,39 triliun.

Utang konstruksi itu meningkat dibandingkan September 2019 dengan total USD31,98 miliar atau setara dengan Rp443,33 triliun. Totalnya juga meningkat, dibandingkan Oktober 2018 berjumlah USD29,62 miliar, setara dengan Rp410,64 triliun.

Posisi ketiga, sektor jasa pendidikan. Pemerintah mengeluarkan utang sebesar 16,1 persen dengan total USD32,06 miliar, setara dengan Rp444,52 triliun.

Jumlah utang sektor pendidikan meningkat dibanding September 2019, dengan total USD31,10 miliar atau setara dengan Rp431,34 triliun. Sedangkan, pada Oktober 2018, totalnya berjumlah USD 27,31 miliar, setara dengan Rp378,77 triliun.

Keempat, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, per Oktober 2019, pemerintah menggunakan utang sebesar 15,3 persen. Jumlah itu setara dengan USD30,52 miliar atau sebesar Rp423,29 triliun.

Jumlah utang sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib meningkat dibanding September 2019 berjumlah USD29,65 miliar atau setara dengan Rp411,34 triliun. Sedangkan pada Oktober 2018, besarannya mencapai USD24,50 miliar atau setara dengan Rp339,89 triliun.

Kelima, pemerintah juga menghabiskan 13,4 persen untuk sektor jasa keuangan dan asuransi. Per Oktober 2019, jumlah utangnya sebesar USD26,69 miliar atau setara dengan Rp370,27 triliun.

Utang dalam sektor keuangan dan asuransi itu meningkat tipis dibanding September 2019, yang berjumlah USD26,59 miliar atau setara dengan Rp368,73 triliun. Total utang itu terus mengalami peningkatan dibanding Oktober 2018, dengan jumlah USD26,32 miliar atau setara dengan Rp364,99 triliun.

Ekonom: Masyarakat Kerap Khawatir Lihat Utang RI Rp5.000 Triliun, Ini Salah Persepsi

SVP Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia, Ryan Kiryanto angkat suara terkait utang Indonesia yang mencapai Rp5.000 triliun dan kerap dianggap negatif. Padahal, menurutnya, nilai tersebut masih jauh dari kata bahaya.

"Masyarakat kerap khawatir karena melihat nilai utang yang mencapai Rp5.000 triliun dan dianggap berbahaya, ini yang salah persepsinya," ujarnya saat ditemui di Labuan Bajo, Senin (9/12).

Ryan menjelaskan batas rasio utang yang diizinkan ialah sebesar 60 persen dari produk domestik bruto (PDB), di mana posisi Indonesia saat ini baru sekitar 29 persen. "Rasio utang asing 29 persen masih bagus. Karena thresholdnya 60 persen," imbuhnya.

Dia mengakui, jika dilihat secara nilai, memang angka Rp5.000 triliun terlihat besar. Namun, jika dibedah lebih dalam, dalam utang itu memiliki tenor variatif. Mulai 5 tahun bahkan sampai 30 tahun.

"Apalagi revenuenya salah satunya dari perusahaan-perusahaan dalam ekonomi kita mencapai Rp15.000 T. Apalagi Bank Indonesia ngawal terus. Maka no worries," tuturnya.

Ryan menambahkan surat utang Indonesia juga sebenarnya masih dominan dipegang oleh domestik. Di mana, surat utang sebagian komposisinya dipegang oleh perbankan.

Bukan oleh asing seperti yang saat ini lebih ramai diketahui oleh masyarakat. "Yang memegang surat utang Indonesia masih domestik, sebagian darinya perbankan buku III dan IV."

Reporter Magang: Nurul Fajriyah

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun

Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali

Perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap Sri Mulyani Soal Anggaran Perlindungan Sosial Tembus Ratusan Triliun
Penjelasan Lengkap Sri Mulyani Soal Anggaran Perlindungan Sosial Tembus Ratusan Triliun

Anggaran Perlinsos tidak hanya dikelola oleh Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia

Realisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Belanja Pemerintah Per Agustus 2024 Tembus Rp1.368 Triliun
Belanja Pemerintah Per Agustus 2024 Tembus Rp1.368 Triliun

Realisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.

Baca Selengkapnya
Dana Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp55,5 Triliun
Dana Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp55,5 Triliun

Kementerian Sosial paling besar distribusi anggaran Bansos.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Siapkan Belanja Negara Rp3.613 Triliun di 2025, Berapa Buat IKN dan Program Makan Bergizi Gratis?
Presiden Jokowi Siapkan Belanja Negara Rp3.613 Triliun di 2025, Berapa Buat IKN dan Program Makan Bergizi Gratis?

Pemerintah mengalokasikan anggaran pembangunan IKN dan program Makan Bergizi Gratis di 2025.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Habiskan Uang Negara Rp43 Triliun per 31 Maret 2024
Penyaluran Bansos Habiskan Uang Negara Rp43 Triliun per 31 Maret 2024

Sementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.

Baca Selengkapnya
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun

Pendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya