50 Pengusaha Korea tertarik investasi energi di Indonesia
Merdeka.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan setidaknya 50 pengusaha asal Korea Selatan berminat untuk melakukan investasi di Indonesia. Pada pertemuan bilateral Indonesia-Korea Selatan forum energi keenam di Bali, Wakil Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan Kim Jundong ditemani oleh 50 delegasi dagang dari negeri Ginseng tersebut.
"Mereka berminat (investasi) upstream, midstream migas. Ini sifatnya bagaimana cara berkolaborasi peran Korea dalam menyediakan investor, share pengalaman Korea untuk Indonesia termasuk bidang pertambangan," jelas Susilo di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (1/5).
Pada kesempatan tersebut tiga nota kesepahaman (MoU) ditandatangani. Ketiga kerjasama itu yakni nota kesepahaman bersama untuk pengkajian kelayakan Mini LNG untuk transportasi antar pulau antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Korea Register of Shipping dan Daewoo shipbuilding dan Marine Engineering.
-
Siapa yang menandatangani nota kesepahaman? Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Alsintan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Muhammad Hatta dan Dekan Fakultas Teknik Pertanian UGM Eni Harmayani.
-
Apa yang Korea Utara kirim ke Korea Selatan? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan. Balon udara berisi sampah seperti puntung rokok, kertas dan plastik ditemukan di seluruh ibu kota Seoul mulai Sabtu (1/6/2024) pukul 20.00 hingga Minggu (2/6/2024) pukul 13.00.
-
Apa saja yang disepakati Kemnaker dalam MoU baru? Dia mengatakan, dalam MoU yang baru ini terdapat beberapa hal penting yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, antara lain memungkinkan individu yang memiliki keterampilan sesuai untuk ditempatkan pada perusahaan antara Indonesia dan Australia di sektor tertentu sampai dengan 12 (dua belas) bulan; memfasilitasi pertukaran untuk berbagi keterampilan dan pengalaman kerja praktis, dan memperkuat pemahaman praktik bisnis, pemerintahan dan budaya di kedua negara.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan KIM? Hingga saat ini, tinggal Prabowo yang belum mengumumkan cawapresnya. Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadwalkan pertemuan antara ketua umum partai pada Jumat (20/10). Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menandatangani kerja sama ini? Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal Pembinanan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Fahrurozi dan President of KOSHA, Ahn Jongjoo di Jakarta, Selasa (25/6).
-
Siapa yang tanda tangani kerja sama ini? Momentum penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Penjabat Gubernur NTB Hassanudin dan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad.
Kedua, nota kesepahaman kerja sama alat angkut CNG dan gas alam sintetik antara Lemigas, Pertamina Trans Kontinental dan KITECH. Ketiga, MoA bisnis pengembangan listrik dan tim kolaborasi antara PT Pertamina dan SK E&S. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaRencana ini sudah beberapa kali dibahas bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para investor internasional akan semakin melirik Pertamina untuk menanamkan investasinya.
Baca SelengkapnyaKerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaMereka akan bertanggung jawab atas tugas-tugas yang terkait dengan pemasangan, pengoperasian, dan pemeliharaan jaringan listrik.
Baca SelengkapnyaLuhut juga memaparkan bahwa ada tiga kunci strategis memastikan keseimbangan keamanan energi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejak 2019, Korea telah berinvestasi hingga USD14 miliar, atau setara Rp200 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaKaren mengajukan banding setelah dinyatakan bersalah atas kasus korupsi pengadaan liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina Persero.
Baca Selengkapnya