Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Panic Buying, Penjualan Ritel Naik Hingga 15 Persen

Ada Panic Buying, Penjualan Ritel Naik Hingga 15 Persen Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pasca pengumuman dua warga Depok, Jawa Barat dinyatakan positif terpapar virus corona, masyarakat langsung menyerbu supermarket. Mereka berbondong-bondong membeli bahan makanan dalam jumlah besar. Fenomena panic buying ini membuat stok barang kebutuhan sehari-hari ludes di sejumlah ritel di Jakarta dan Surabaya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, dengan adanya panic buying, diperkirakan terjadi peningkatan penjualan di ritel 10-15 persen. Di mana bahan pokok yang banyak dibeli masyarakat saat panic buying, yaitu beras dan minyak goreng kemasan.

Selain itu, masker juga ludes dibeli masyarakat. Dia memastikan harga masker yang dijual kemarin tetap normal. Hanya saja dia tidak mengetahui persis berapa banyak stok masker yang dijual ritel.

"Terjadi pengurangan tapi pabrik tetap memproduksi dan kita akan membeli dengan segala sourcing," kata Roy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Dia menjelaskan, stok barang yang ludes dibeli warga kemarin sudah diisi kembali. Pihaknya sudah langsung menghubungi penyuplai dan pabrik-pabrik untuk mengisi kekosongan barang.

Bahkan, pihaknya meminta diisi lebih banyak mengingat permintaan masyarakat jadi lebih tinggi. "Ada penambahan stok tentunya, hanya beberapa produk saja," imbuhnya.

Stok Bahan Pokok Aman Sampai Lebaran

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyoroti kasus panic buying yang terjadi di tengah masyarakat pasca virus corona mulai masuk ke Indonesia. Dia menyarankan agar masyarakat tenang saja, sebab pemerintah menjamin ketersediaan stok bahan pokok di pasaran.

Sebagai informasi, panic buying adalah tindakan membeli sejumlah besar produk untuk mengantisipasi bencana atau kenaikan maupun penurunan harga.

"Saya akan umumkan bahwa pemerintah akan menjamin ketersediaan pasokan barang, bahan pokok dan industri pasar pasca masuknya virus corona," ujar dia saat sesi konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan bahwa virus corona telah menimpa dua warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Depok. Sejak berita itu tersebar, masyarakat langsung ramai berbondong-bondong memborong bahan pokok yang dijual di supermarket.

Namun begitu, Agus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, sebab pasokan bahan pokok akan tetap aman tersedia sampai Lebaran Idul Fitri pada Mei 2020 mendatang. "Saat ini kami memantau terus, masyarakat panik membeli kebutuhan barang yang berlebihan di pusat perbelanjaan. Stok cukup sampai Lebaran Mei," imbuhnya.

Menurut dia, kasus panic buying jika dibiarkan berlanjut bisa berakibat pada ketidakstabilan harga jual bahan pokok di pasaran. "Jadi masyarakat diminta berjati-hati berbelanja. Silakan belanja sesuai dengan kebutuhannya. Jadi pemerintah akan memastikan pasokan barang memenuhi," kata dia.

"Jika panic buying ditakutkan terjadi ketidakseimbangan harga. Informasi terkait harga bahan pokok juga jangan dibuat hoax sehingga menimbulkan kekhawatiran berlebih. Kita jangan panik berlebih," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Stok Beras Kosong di Alfamart dan Indomaret
Ternyata, Ini Penyebab Stok Beras Kosong di Alfamart dan Indomaret

Bulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Sebut Bisnis Ritel di Indonesia Sedang Tak Baik-Baik Saja, Ini Alasannya
Pengusaha Sebut Bisnis Ritel di Indonesia Sedang Tak Baik-Baik Saja, Ini Alasannya

Pertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).

Baca Selengkapnya
Penjual Lontong Pusing Harga Beras Makin Mahal
Penjual Lontong Pusing Harga Beras Makin Mahal

Pasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya
Stok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya

Kenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri
FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri

Sejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya
Bulog Jelaskan Alasan Harga Beras Meroket Tembus Rp12 Ribu per Kg
Bulog Jelaskan Alasan Harga Beras Meroket Tembus Rp12 Ribu per Kg

Harga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik, Mendag Zulhas Minta Masyarakat Tidak Panic Buying
Harga Beras Naik, Mendag Zulhas Minta Masyarakat Tidak Panic Buying

Harga beras saat ini mengalami kenaikan akibat fenomena el nino.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Beras, Harga Kebutuhan Sehari-Hari Ikut Meroket Usai Pemilu
Tak Hanya Beras, Harga Kebutuhan Sehari-Hari Ikut Meroket Usai Pemilu

Pasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.

Baca Selengkapnya