Ada Virus Corona, The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps
Merdeka.com - Semakin mengancamnya dampak virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi membuat The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (Bps). Besarnya pemangkasan ini menjadi yang pertama sejak krisis keuangan pada Desember 2008.
Dilansir dari CNBC, Rabu (4/3), Presiden Donald Trump memang meminta The Fed untuk menurunkan suku bunga acuannya agar perekonomian Amerika Serikat (AS) tetap berdaya saing.
"Virus corona telah meningkatkan ancaman pada kegiatan perekonomian. Maka dari itu, untuk menjaga tingkat lapangan kerja dan stabilitas harga, The Fed memutuskan menurunkan target suku bunganya," tulis The Fed.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penurunan inflasi AS memengaruhi Bitcoin? Penurunan tingkat inflasi AS telah mempengaruhi sentimen pasar secara positif. Hal itu terlihat dari indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Siapa yang menyatakan deflasi mengancam daya beli? Definisi Deflasi Dengan terjadinya deflasi secara beruntun dalam lima bulan terakhir, terdapat kekhawatiran bahwa daya beli masyarakat mulai melemah.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
Pemangkasan ini membuat target kisaran suku bunga berada di 1 persen sampai 1,25 persen. Pada 2019, The Fed telah menurunkan 3 kali suku bunganya dengan total 75 Bps.
Wall Street telah mengharapkan pemangkasan ini. Selain itu, pelaku pasar berharap suku bunga bisa 0 persen pada akhir tahun.
"The Fed tentu tidak bisa sendirian dalam mengantisipasi ancaman virus corona. Namun, mereka bisa berharap pemangkasan ini bisa menangkal dampak negatif di pasar keuangan yang berpotensi membuat perekonomian makin memburuk," ujar Ekonomi Senior AllianceBernstein, Eric Winograd.
Hadapi Virus Corona, Jokowi Sambut Baik Penurunan Suku Bunga BI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen. Terlebih, keputusan ini diambil di tengah-tengah wabah virus corona yang dinilai dapat memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi.
"Dari sisi moneter saya menyambut positif keputusan BI dalam menurunkan suku bunga BI rate nya. Dan juga melakukan relaksasi moneter dalam rangka mendukung ekonomi nasional," ujar Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/2).
Dia juga meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk mengingatkan kepala daerah agar segera merealisasikan belanja dana daerahnya. Sebab, wabah virus corona dikhawatirkan dapat berdampak terhadap perekonomian global.
"Pastikan mengenai percepatan pencairan dana desa. Saya tau beberapa sudah sampe di desa. Tapi segera dorong mereka agar belanja sesuai rencana yang sudah mereka miliki," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di sektor kripto.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca Selengkapnya