Adopsi dari luar negeri, Menteri Hanif bakal ubah branding BLK
Merdeka.com - Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri bakal merombak Balai Latihan Kerja (BLK) guna mendorong transformasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kurang terlatih (unskill) menjadi Tenaga Profesional Indonesia (TPI).
Menurut dia, BLK saat ini masih kuno. Masyarakat dinilai hanya mengenal BLK sebagai tempat latihan untuk reparasi televisi hitam-putih.
"Kalau ditanya, tahu tidak BLK? Tahu. Ketika disebut BLK, apa yang terlintas di kepala anda? TV hitam putih. Nah, kita mau lakukan rebranding ini sehingga semua BLK itu istilahnya menjadi BLK Professional, jadi ya istilah kita BLK-Pro," kata Hanif di Kantor Menko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (19/4).
-
Siapa yang mendapat pelatihan Kemnaker? Pelatihan ini menargetkan 500 orang warga lokal dan dilaksanakan secara bergelombang selama 5 bulan.
-
Mengapa Kemnaker gelar pelatihan di KITB? “Pelatihan ini wujud nyata yang kami janjikan agar warga Batang tidak jadi penonton di tengah industrialisasi,“ ujar kandidat doktor IPB University itu.
-
Bagaimana Kemnaker mentransformasi BLK? Melalui Transformasi BLK ini kami tidak hanya mengubah nama BLK menjadi BPVP dan BBPVP semata, namun lebih dari itu kami juga melakukan penguatan program pelatihan, sarana dan prasarana, hingga kolaborasi dengan dunia usaha dan industri,“ kata Menaker menjelaskan.
-
Dimana pelatihan ini diadakan? Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), pada bulan Juli, sekelompok wanita berkumpul di kota Hangzhou di provinsi Zhejiang untuk mengikuti program dua hari yang mengenakan biaya sebesar 2.999 yuan (Rp6,5 juta) kepada setiap peserta.
-
Mengapa KITB fokus pada pelatihan tenaga kerja lokal? Diharapkan keberadaannya tak hanya mengundang perusahaan besar untuk berinvestasi, namun juga menjadi penyerap tenaga kerja yang cukup banyak, terutama tenaga kerja lokal.
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
Hanif menegaskan, konsep BLK-Pro tersebut nantinya akan mengadopsi sistem BLK yang diterapkan di sejumlah negara Eropa.
"Itu kita belajar dari pengalaman sejumlah negara juga di Eropa, maupun negara-negara di Skandinavia yang memang untuk profesional trainingnya baik," kata Hanif.
Dengan rebranding BLK ini, lanjut dia, diharapkan bisa menciptakan tenaga kerja profesional untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di dalam dan di luar nageri.
"Untuk konteks itu karena profesional training kebetulan itu ada di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, dimana kita juga sudah BLK-BLK yang kita kelola sendiri, ada yang kita kerja sama dengan swasta, ada yang kita kerja sama dengan sejumlah negara. Ini tentunya bisa menjadi modal dasar kita untuk mentransformasikan TKI menjadi TPI," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdirinya Satpel BLK Karimun, sebagai perwujudan dari implementasi transformasi BLK.
Baca SelengkapnyaTidak seperti tempat tambal ban yang lain, tempat tambal ban ini bertema serba pink.
Baca SelengkapnyaIni untuk mendukung penyiapan tenaga kerja lokal untuk Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Batang Industrial Park (BIP).
Baca SelengkapnyaMembangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.
Baca Selengkapnyamendukung langkah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk terus meningkatkan kompetensi SDM.
Baca SelengkapnyaNamun Bobby kembali membalas dengan menyebut data Edy soal BLK kurang tepat.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida Fauziyah, meresmikan Satuan Pelayanan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Batam.
Baca SelengkapnyaMelalui Rumah Batik TBIG, pihaknya ingin menghidupkan kembali minat anak muda terhadap budaya membatik.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini dalam rangka memastikan program pengembangan SDM berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKemnaker berupaya meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM, salah satunya melalui BLKK.
Baca SelengkapnyaWacana itu sudah ada sejak tahun lalu dan masih terus dikaji TNI.
Baca SelengkapnyaTukang tambal ban ini bagaikan seorang S3 marketing, sebab gimik jualannya bikin orang tertarik!
Baca Selengkapnya