Akhir Februari 2021, Belanja Pemerintah Sentuh Rp282,7 Triliun
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat belanja negara mencapai Rp282,7 triliun hingga akhir Februari 2020. Posisi ini meningkat sebesar 1,2 persen jika dibandingkan posisi periode sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp279,4 triliun.
"Belanja negara meningkat 1,2 persen tumbuhnya Rp282,7 triliun sudah dibelanjakan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN Kita, Edisi Maret, Selasa (23/3)
Bendahara negara itu merincikan, untuk belanja pemerintah pusat meningkat sebanyak 11,1 persen atau setara dengan Rp179,7 triliun. Sementara, pada periode sama tahun sebelumnya hanya mencapai Rp161,7 triliun.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kapan cadangan devisa RI mencapai Rp2.288 triliun? Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara Rp2.288 triliun dengan asumsi kurs Rp16.321 per dolar AS.
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
"Pertumbuhannya yang hampir sama dengan tahun lalu. Rp179,7 triliun, naik dari Rp161,7 triliun," jelas dia.
Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja Kementerian atau Lembaga (KL) dan belanja non KL. Di mana keduanya sama-sama mengalami peningkatan masing-masing Rp97 triliun dan Rp82 triliun.
"Jadi dalam hal ini untuk belanja pemerintah pusat terjadi kenaikan yang bagus pada bulan Februari," imbuhnya.
Selanjutnya
Sementara, untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mengalami kontraksi sekitar 12,4 persen, atau setara dengan Rp103 triliun di Februari 2021. Menurun dibanding posisi periode sama tahun lalu yang sebesar Rp117 triliun.
Adapun untuk transfer ke daerah hingga akhir Februari baru mencapai sekitar Rp99,2 triliun. Angka ini menurun dari posisi periode sama tahun lalu yang mencapai Rp116,0 triliun.
Kemudian untuk transfer dana desa realisasinya baru mencapai 3,8 triliun. Posisi ini meningkat 130 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp1,7 triliun
"Ini memang kita ingin mengakselerasi belanja terutama untuk masyarakat terutama di desa sehingga bisa melindungi mereka dari tekanan covid yang masih berlangsung," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaBelaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa realisasi belanja pemerintah pusat mengalami pertumbuhan 2,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaReliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca Selengkapnya