Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun
Tren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Tren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun
Harga minyak mentah terpantau menurun 1 persen seiring meredanya perseteruan Iran-Israel, dan para pedagang mempertimbangkan langkah yang diambil Iran dan Israel ke depannya.
Mengutip dari Reuters pada Senin (22/4), harga minyak mentah pada Brent menurun 1,4 persen senilai USD1,21 atau Rp19.658, menjadi USD86,08 atau Rp1.398 juta per barel.
Sedangkan pada West Texas Intermediate (WTI), harga minyak mentah untuk bulan Mei melemah ke 1,2 persen atau 97 sen yang setara dengan Rp15.759, menjadi USD82,17 atau RP1.334 juta per barel, sedangkan untuk kontrak Juni turun USD1,23 atau Rp19.983 menjadi USD80,99 atau Rp1.315 juta per barel.
“Harga minyak mentah Brent gagal mempertahankan lonjakan awalnya. Dengan ekspektasi luas bahwa ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran akan melemah mengingat respons Iran yang lemah,”
imbuh ahli strategi pasar, Yeap Jun Rong, dikutip dari reuters, Senin (22/4).
“Dengan demikian, pasar terus mengurangi premi risiko geopolitik yang terkait dengan potensi gangguan pasokan, yang tampaknya tidak mungkin terjadi saat ini,”
tambahnya.
Sebelumnya, pada Jumat (19/4) setelah serangan Israel di kota Isfahan, Iran.
Harga acuan minyak dari keduanya menjadi melonjak lebih dari USD3 atau Rp48.739 per barel.
Berdasarkan Badan Informasi Energi (EIA), persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik 2,7 juta barel, hampir dua kali lipat ekspektasi analis terhadap kenaikan 1,4 juta barel.
“Di bawah tekanan karena peningkatan besar dalam persediaan AS dan kebijakan The Fed yang hawkish yang menyebabkan penguatan dolar,”
kata analis pasar independen, Tina Teng.
Pada Sabtu (20/4), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat memungkinkan perluasan sanksi pemerintah federal terhadap minyak Iran dan mengeluarkan bantuan untuk Ukraina dan Israel.
Hasil pertimbangan Senat terhadap sanksi tersebut akan akan dimulai pada Selasa (22/4).
Dalam catatan analis ANZ, untuk saat ini kondisi di Timur Tengah akan membuat pasar minyak gelisah.
Reporter magang : Tasya Ananda.