Alasan Sri Mulyani Tunda Laporan APBN 2025, Ini Penjelasannya
Sejak awal tahun, pemerintah belum pernah mengumumkan kinerja APBN.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati akhirnya angkat bicara mengenai ketidakhadiran laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Februari 2025. Dia menyebut ada sejumlah faktor yang mempengaruhi hal tersebut, terutama terkait pelaksanaan APBN di awal tahun.
Dia menjelaskan terdapat data APBN masih belum stabil karena berbagai faktor. Oleh karena itu, pihaknya mempertimbangkan untuk menunggu hingga data lebih stabil, sehingga dapat memberikan laporan mengenai pelaksanaan APBN 2025 dengan dasar yang lebih kuat.
"Ini semuanya kita pertimbangkan untuk kita menunggu sampai data cukup stabil sehingga kami bisa memberikan suatu laporan mengenai pelaksanaan apbn kita 2025, dengan dasar yang jauh lebih bisa stabil dan diperbandingkan sehingga tidak terjadi kemungkinan salah interpretasi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Kamis (13/3).
Dia juga menyebut APBN 2025 adalah APBN pertama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Ini adalah APBN tahun pertama untuk Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka," imbuhnya.
Fleksibilitas APBN
Menurutnya, pelaksanaan APBN merupakan instrumen keuangan negara yang sangat penting dalam mencapai prioritas pembangunan yang telah dan akan terus ditetapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo.
Oleh karena itu, fleksibilitas dalam pengelolaan APBN menjadi hal yang sangat krusial. Namun, fleksibilitas ini harus tetap dijaga dengan prinsip kehati-hatian serta keberlanjutan fiskal agar APBN tetap dapat berfungsi dengan baik
“Pelaksanaan APBN adalah sebuah pelaksanaan instrumen keuangan negara yamg begitu penting untuk mencapai tujuan-tujuan prioritas yg telah dan akan terus ditetapkan oleh Presiden Prabowo. Dan oleh karena itu tema mengenai kelincahan kemampuan untuk fleksibel, namun tetep menjaga kehati-hatian dan sustainability dari APBN itu menjadi sangat penting," tambah dia.
Lebih lanjut, Bendahara Negara itu menegaskan sebagai presiden terpilih, Prabowo akan menjalankan berbagai program prioritasnya. Pemerintah pun akan terus memastikan bahwa APBN dapat menjadi instrumen andalan dalam mendukung berbagai kebijakan, baik dalam jangka menengah maupun panjang.
"Tentu menjadi presiden terpilih, prabowo akan melaksanankan program-program dan kita terus melakukan dan meyakinkan agar APBN bisa menjadi intrumen yang diandalkan dan bisa terjaga dalam jangka menengah panjang," tutupnya.