Aturan Baru Diterapkan: Beli Solar Subsidi Wajib Scan QR Code di Semua SPBU Pertamina
Merdeka.com - Transaksi pembelian solar bersubsidi di seluruh SPBU Pertamina di Indonesia sudah wajib menerapkan atau scan QR code per 22 Juni 2023.
Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo mengatakan, pihaknya masih akan terus memvalidasi data-data yang sudah terdaftar dalam platform MyPertamina.
"Kita sudah di tahap ketiga, utilisasi, dan ini sangat krusial," kata Ega di SPBU Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (24/6).
-
Mengapa Pertamina melakukan digitalisasi dalam penyaluran BBM subsidi? Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya.
-
Kenapa Pertamina mengimplementasikan sistem digitalisasi ? PIEDCC menjadi salah satu bagian penting dalam transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk memastikan seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan baik. Termasuk, memonitor proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru).
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Apa tugas Pertamina terkait subsidi energi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran.
-
Bagaimana cara menentukan pengguna BBM Subsidi? Rencananya, kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi akan ditentukan berdasarkan Cubicle Centimeter (CC).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan aksesibilitas energi? 'Kami mulai dengan memperkuat bisnis legacy kami dengan memaksimalkan dan juga membangun infrastruktur terintegrasi dari hulu, midstream dan hilir, untuk memperkuat aksesibilitas kami. Dari indeks tersebut, tantangan terbesar di Indonesia adalah aksesibilitas, dan tantangan kedua adalah keterjangkauan. Jadi kita harus mengatasi masalah ini dengan benar dalam perencanaan strategis kita,' ujarnya.
Dia menjelaskan, pembatasan pembelian solar bersubsidi melalui scan QR code ini memiliki 5 tahapan. Pertama, yaitu instalasi. Perusahaan mulai membangun perangkat digitalisasi sebagai perangkat yang akan mendata kendaraan yang mengisi solar subsidi.
Tahap kedua, mengintegrasikan sistem yang sudah dibangun dengan platform MyPertamina. Selanjutnya, pemilik kendaraan yang telah mendaftar dan memiliki QR code akan didata untuk divalidasi.
"Setelah tahapan utilisasi kita akan punya data, nah data ini yang kita validasi. Mungkin 1 tahun ke depan kita lihat kemudian kita lihat data ini valid sehingga bisa dipertanggungjawabkan," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, terhitung 22 Juni 2023 program subsidi tepat solar sudah selesai diimplementasikan secara nasional di 514 Kota/Kabupaten dengan jumlah sekitar 4.300 SPBU di seluruh Indonesia. Sebanyak kurang lebih 3,61 juta user pengguna Solat telah terdaftar di subsidi tepat.
Dampak ke Konsumen
a. Transaksi Solar JBT wajib menggunakan QR
b. Konsumen yang ingin melakukan transaksi pembelian Solar JBT namun belum memiliki QR harus mendaftar melalui www.subsiditepat.mypertamina.ld. Pendaftaran kendaraan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat. Apabila konsumen sesuai dengan ketentuan, QR dapat diperoleh dalam waktu kurang dari 30 menit.
c. Subsidi Tepat memberikan perlindungan bagi konsumen yang berhak mendapatkan Solar JBT dan membatasi transaksi pembelian yang tidak sesua ketentuan/fraud, dimana volume pembelian mengacu SK 04 BPH Migas Tahun 2020 yaitu:
- Kendaraan Pribadi Roda 4: maks pembelian 60 liter/hari- Kendaraan Pengangkut Barang dan Penumpang Roda 4: maks pembelian 80 liter/hari- Kendaraan Pengangkut Brang dan Penumpang Roda 6: maks pembelian 200 Liter/Hari
d. Dengan Program Subsidi Tepat ini diharapkan dapat mengawal pendistribusian Solar JBT agar sesual dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah (Tepat Sasaran). (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendataan itu untuk memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran dan tepat kuota.
Baca SelengkapnyaHingga awal Juni 2024, tercatat lebih dari 3,44 juta pengguna Pertalite telah memiliki QR Code.
Baca SelengkapnyaHingga Juli 2024, tercatat lebih dari 4,6 juta pengguna Pertalite sudah mendaftar QR Code.
Baca SelengkapnyaData pengguna ini akan sangat berguna untuk kebijakan pemerintah dalam pengaturan kendaraan yang berhak dapat BBM Subsidi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini lokasi yang difokuskan untuk program QR Pertalite ini adalah beberapa wilayah di Jawa Madura Bali atau JAMALI.
Baca SelengkapnyaPertalite adalah salah satu BBM Subsidi, sehingga pengaturan oleh regulator dimaksudkan agar BBM subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaJika ada masyarakat yang kesulitan mendaftar, bisa menghubungi Pertamina Call Center 135.
Baca SelengkapnyaPembatasan konsumen Solar subsidi ini nantinya akan diatur langsung di dalam peraturan presiden.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaKita terus melakukan sosialisasi dalam rangkaian mewujudukan subsidi tepat BBM
Baca SelengkapnyaDirektur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution mengatakan, transaksi gas subsidi di pangkalan resmi akan terlacak melalui sistem.
Baca SelengkapnyaPemblokiran dilakukan karena terjadi ketidaksesuaian data nomor polisi kendaraan dengan data di Korps Lalu Lintas Kepolisian.
Baca Selengkapnya