Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahan bakar fosil habis dalam 12 tahun, Indonesia siap produksi mobil biofuel

Bahan bakar fosil habis dalam 12 tahun, Indonesia siap produksi mobil biofuel Mobil listrik. ©2013 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pada 2035 mobil dengan bahan bakar energi terbarukan dan ramah lingkungan alias biofuel diproduksi di Indonesia. Namun untuk mencapai hal tersebut, masih ada sejumlah tahapan yang harus dilewati yaitu mobil hybrid, plug in hybrid dan mobil listrik.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan, bukan hanya Indonesia tetapi juga negara lain telah mengarahkan penggunaan energi terbarukan untuk kendaraan. Hal ini mengingat cadangan energi fosil terus mengalami penurunan.‎"Dalam roadmap ini, banyak hal dikembangkan tapi yang menjadi concern yaitu energy security, penghematan atas energi fosil. Karena di Indonesia itu 12 tahun lagi diperkirakan akan habis," ujar dia dalam FGD Senjakala Industri Komponen Otomotif dalam Menghadapi Era Mobil Listrik di Indonesia, Jakarta, Rabu (18/7).

Menurut dia, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang melimpah sebagai bahan bakar kendaraan, seperti CPO dan etanol dari tebu. Bahkan, sumber energi ini bisa tersedia hingga kiamat.

Orang lain juga bertanya?

‎"Tetapi kita punya sumber yang sustainable, yang sampai kiamat masih ada, yaitu biofuel. Yang terkait dengan karbon untuk energi ini berlimpah, yaitu dari CPO jadi biodiesel, kita juga punya biomass yang jadi etanol. Kita punya potensi untuk biofuel generasi kedua. Kalau yang pertama sangat bersentuhan dengan makanan seperti CPO. Di generasi kedua akan banyak menggunakan untuk industri. Seperti etanol dari tebu. Yang jadi tebu cuma 4 persen, yang disebut bagasse itu 30 persen," jelas dia.

Oleh sebab itu, lanjut dia, dalam roadmap industri otomotif, Kemenperin menargetkan pada 2035 Indonesia mampu memproduksi kendaraan yang sepenuhnya mengonsumsi biofuel, tanpa campuran bahan bakar fosil.

‎"Kalau lihat kelapa sawit diolah jadi CPO itu banyak sisanya. Intinya kita sangat berpotensi menjadi negara besar kalau mengolah itu semua. Kita kan menjadi industri oto yang berlanjutan dengan biofuel. Tapi pada 2030 fuel cell (biofuel) baru 1 persen (dari jumlah mobil yang beredar) BEV (Battery Electic Vehicle) 8 persen, di dunia baru sekitar 9 persen. Yang banyak itu masih hybrid dan plugin hybrid," tandas dia.

Reporter: Septian Deny

Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pada tahun depan, Indonesia akan mulai mengimplementasikan penggunaan kendaraan berbasis hidrogen
Pada tahun depan, Indonesia akan mulai mengimplementasikan penggunaan kendaraan berbasis hidrogen

Setelah mobil listrik mengalami perkembangan, Indonesia mulai ancang-ancang soal kendaraan berbahan bakar hidrogen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Konsumsi BBG di Indonesia Ditargetkan Akan Terus Bertambah Setiap Tahun
FOTO: Konsumsi BBG di Indonesia Ditargetkan Akan Terus Bertambah Setiap Tahun

Berdasarkan Grand Strategi Energi RI, ditargetkan pada 2030 sebanyak 440 ribu kendaraan dan 257 unit kapal akan menggunakan BBG.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG

Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Bahan Bakar Bus dan Truk Nantinya Tak Lagi Pakai Solar, tapi Diganti Pakai Hidrogen
Siap-Siap Bahan Bakar Bus dan Truk Nantinya Tak Lagi Pakai Solar, tapi Diganti Pakai Hidrogen

Permintaan hidrogen di sektor ini diperkirakan akan mencapai 161 GWh atau 4,88 kilo ton hidrogen di tahun 2040.

Baca Selengkapnya
Luhut Pede Prabowo Subianto Lanjutkan Kelola Energi Hijau Indonesia di Masa Depan
Luhut Pede Prabowo Subianto Lanjutkan Kelola Energi Hijau Indonesia di Masa Depan

Indonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).

Baca Selengkapnya
Konsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Konsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025

Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara

Baca Selengkapnya
Indonesia Masuk Daftar Negara Pemberi Subsidi BBM Terbesar di Dunia
Indonesia Masuk Daftar Negara Pemberi Subsidi BBM Terbesar di Dunia

Setidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tahan Kenaikan Suhu Bumi dengan Kendaraan Listrik
Tahan Kenaikan Suhu Bumi dengan Kendaraan Listrik

Sektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Masih Punya Banyak PR Buat Setop Impor BBM dan LPG di 2030
Indonesia Masih Punya Banyak PR Buat Setop Impor BBM dan LPG di 2030

Pemerintah memutuskan untuk menyetop impor BBM dan LPG pada 2030 mendatang.

Baca Selengkapnya
Mentan: Implementasi B50 Catatan Sejarah Kemandirian Energi Nasional
Mentan: Implementasi B50 Catatan Sejarah Kemandirian Energi Nasional

Kedepan, diyakini kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit sangat besar, khususnya untuk konsumsi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini

Jika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Suara soal Rencana Pembatasan Pembelian BBM Bersubsidi Mulai 17 Agustus
Jokowi Buka Suara soal Rencana Pembatasan Pembelian BBM Bersubsidi Mulai 17 Agustus

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya