Beras organik Indonesia laku Rp 939.016 per Kg di luar negeri
Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di 2 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), membanggakan pencapaian Indonesia yang telah mampu mengekspor beras organik. Dia mengungkapkan beras organik Indonesia mampu laku seharga 66 Euro atau setara Rp 939.016 (1 Euro=Rp 14.227) per kilogram (Kg) di luar negeri.
Guna menggenjot ekspor beras organik ini, pemerintah tengah menyiapkan program lumbung pangan di wilayah perbatasan seperti Kepulauan Riau, Entikong, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Merauke.
"Sekarang sudah ekspor beras organik, semua di perbatasan di 44 kabupaten bangun lumbung pangan organik, harganya cukup menggiurkan 66 euro per Kg beras," ujar Menteri Amran di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/10).
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Mengapa Amran Sulaiman diangkat menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Bagaimana Jokowi pastikan beras aman? Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat. 'Bapak, Ibu sudah terima semuanya yang 10 kilo? Saya tadi mendapatkan catatan, ada yang sudah tiga kali, tapi ada juga yang baru sekali, betul?' tanya Presiden dalam dialognya dengan masyarakat penerima manfaat seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/4).
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
Untuk merealisasikan program tersebut, pemerintah membutuhkan anggaran sekitar Rp 20 - 30 miliar. Nantinya, tidak hanya beras organik, setiap desa bisa memilih komoditas apa yang cocok digunakan dan ditanam di daerah tersebut.
Selain itu, Menteri Amran mengaku program lumbung pangan digunakan untuk memberantas penyelundupan komoditas pangan yang kerap dilakukan negara-negara tetangga di wilayah perbatasan. "Kemarin saya kunjungan ke perbatasan Kepri, ada selundupan bawang, beras," katanya.
Menurutnya, penyelundupan berasal dari Singapura dan Malaysia. Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal tersebut terulang kembali, pihaknya akan menggandeng aparat penegak hukum.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kuncinya harus kerja keras dan kerja cerdas. Semua harus bergerak menatap masa depan yang lebih baik," kata Amran Sulaiman.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI KH. Maruf Amin menyebut sektor pertanian Indonesia selama dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung.
Baca SelengkapnyaTarget ini seiring pemerintah menjamin tidak melakukan impor beberapa komoditas pangan di tahun 2025.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPresiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menerima penghargaan tertinggi Agricola Medal dari Direktur Jenderal FAO, Dr. Qu Dongyu.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan cadangan pangan Indonesia kini sudah cukup karena mendekati 2 juta ton.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku terkejut dengan murahnya harga beras di Kolaka Utara.
Baca Selengkapnya"Itu beras SPHP kualitasnya tidak beda dengan beras premium. Itu yang perlu kita sosialisasikan," kata Wamen BUMN.
Baca Selengkapnya