Bisnis UKM kopi asal Mataram tembus pasar Eropa
Merdeka.com - Anak usaha PT Pos Indonesia (Persero), PT Pos Logistik terus mendorong distribusi Usaha Menengah Kecil dan Menengah (UMKM) Mataram untuk memasarkan produknya sampai ke pasar Eropa. Untuk yang pertama, PT Pos Logistik bakal membawa kopi asal Mataram ke pasar Eropa.
"Kami mengfungsikan bagi pedagang-pedagang online punya banyak kesulitan mengenai logistik, selama ini kopi sebanyak 6 ton dari Mataram ke Eropa, sudah kami terus lakukan," ujar Direktur Utama PT Pos Logistik Yan Hendry di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (22/4).
Pihaknya menjelaskan selama ini kendala utama bagi UMKM ada pada distribusi pemasaran serta permodalan. PT Pos Logistik mampu memberikan alternatif bagi semua permasalahan tersebut.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa masalah TEMU dengan UMKM? Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa BRI dorong UMKM ke pasar kopi internasional? Direktur Commercial, Small, dan Medium Business BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan,dukungan dari BRI untuk mendorong pelaku UMKM menembus pasar kopi internasional harapannya kopi Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah di Tanah Air, tetapi juga dapat merajai pasar kopi di manca negara.
-
Bagaimana cara UMKM dikelola? UMKM umumnya memiliki karakteristik usaha yang berskala kecil atau menengah, baik dari segi jumlah tenaga kerja, pendapatan, maupun aset yang dimiliki.
"Kenapa ini belum diketahui masyarakat kami punya banyak program yang ada," kata dia.
Yan menambahkan perusahaan e-commerce sendiri belum memanfaatkan fasilitas yang dimiliki PT Pos seperti e-shiping dan e-cashing.
"Jadi soal pembayaran serba elektronik, selama ini jadi kendala, sudah ada. Pengiriman juga bisa menggunakan e-shipping," jelas dia.
Selain itu, PT Pos Logistik juga memberikan kemudahan permodalan bagi perusahaan UMKM untuk memasarkan produknya melalui toko online serta memberikan rekomendasi pada perusahaan-perusahaan pembiayaan.
"Bisa listing di beberapa toko online, ada transaksi kita bisa capture, jadi kita bisa rekomendasi buat permodalan, solusi logistik bisa datang ke kantor dengan jumlah sekitar 4.300 cabang, ini keuntungan bagi UMKM, solusi-solusi logistik dari e-commerce," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaPara pengusaha UKM wajib aktif dalam suatu komunitas guna memperlancar ekspor.
Baca SelengkapnyaTiga produknya berhasil tembus pasar di negara-negara ASEAN seperti kopi luwak, sambal honje sampai radio kayu antik.
Baca SelengkapnyaUMKM di Jatim dijadikan salah satu 'soko guru' perekonomian di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAjang BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR membuka peluang tersebut untuk usaha Kopi yang digarap Lucy dan sang suami.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaUMKM itu adalah masyarakat umum yang rata-rata berada di bawah dan menentukan hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaDia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.
Baca SelengkapnyaPadahal sudah ada 87 persen pelaku UMKM telah terlibat dalam e-katalog.
Baca Selengkapnya