Bos BEI sebut ekonomi RI membaik meski suku bunga The Fed naik
Merdeka.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan ekonomi Indonesia saat ini masih baik, meski Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, kembali menaikkan suku bunganya sebesar 0,25 persen menjadi di kisaran 1 persen sampai 1,25 persen.
Menurutnya, hal ini tercermin dari dikeluarkannya keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (Bi 7-day RR Rate) sebesar 4,75 persen. Sementara, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,00 persen dan Lending Facility tetap sebesar 5,50 persen. Ini berlaku efektif sejak 16 Juni 2017.
"Buat saya itu mencerminkan diri dari pemerintah, BI, kepercayaan diri confidence tanda-tanda ekonomi kita membaik saya senang masa depan lebih baik dari pada masa sekarang," kata Tito di kantornya, Jakarta, Kamis (15/6).
-
Apa yang diprediksikan Bank Indonesia? Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, memproyeksikan kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,7 triliun rupiah.
-
Bagaimana Bank Indonesia menjaga stabilitas ekonomi? Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? “Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,“ ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Kenapa kondisi ekonomi nasional dinilai sedang? Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa Airlangga Hartarto optimis ekonomi RI bisa tumbuh 6,22%? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh ke level 6,22 persen hingga tahun 2045 jika menerapkan ekonomi hijau.
Selain itu, keputusan ini juga berpengaruh terhadap stabilitas keuangan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Mengingat, menjelang Lebaran harga komoditas akan naik meski konsumsi masyarakat meningkat.
"Ini masa Lebaran ada gejolak segala macam ini oke. Distribusi pangan juga oke. Impor naik mau lebaran. (Suku bunga) The Fed naik kita tetap 5.700 poin," imbuhnya.
Seperti diketahui, keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate konsisten dengan upaya BI menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pemulihan ekonomi domestik. Namun demikian, BI tetap mewaspadai sejumlah risiko baik bersumber global ataupun domestik.
Sementara itu, kondisi domestik yang perlu diwaspadai adalah dampak akibat kenaikan tarif dasar listrik dan keberlanjutan konsolidasi koorporasi dan perbankan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
proyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaMelansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca Selengkapnya