BPS: Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen di triwulan III-2016
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2016 sebesar 5,02 persen. Pertumbuhan ekonomi secara kumulatif sampai dengan triwulan III 2016 tumbuh sebesar 5,04 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2016 berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp 2.428,7 triliun dan berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 3.216,8 triliun.
"Sudah bagus, perlu upaya sisi pertumbuhan ekonomi dan kualitasnya," ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa penjualan Toyota turun? Ia berpendapat bahwa terdapat tiga faktor penyebab, yaitu ketidakseimbangan antara peluncuran produk baru dan pertumbuhan pasar yang stagnan, pengaruh pemilu, serta menurunnya daya beli masyarakat.
-
Toyota atasi penurunan penjualan? 'Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi,' ujarnya.
Sementara pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang selama ini menjadi mitra dagang Indonesia masih bervariasi. Seperti ekonomi AS menguat dari 1,3 persen menjadi 1,5 persen.
Kemudian, ekonomi China stagnan di 6,7 persen. Pertumbuhan ekonomi Singapura melambat dari 2,0 persen menjadi 0,6 persen dan ekonomi Korea Selatan juga melambat dari 3,3 persen menjadi 2,7 persen.
Di sisi realisasi belanja pemerintah, APBN-P triwulan III 2016 mencapai Rp 439,73 triliun (pagu dalam tahun 2016 sebesar Rp 2.082,90 triliun), turun dibanding realisasi periode sama tahun lalu mencapai Rp 484,78 triliun (pagu dalam tahun 2015 sebesar Rp 1.984,10 triliun).
BPS juga mencatat bahwa ada pengaruh inflasi sebesar 0,90 persen (q to q). Namun jika dibandingkan dengan September 2015, terjadi inflasi sebesar 3,07 persen (YoY).
Kemudian, pada triwulan III 2016 terjadi peningkatan penjualan mobil secara wholesale (penjualan sampai tingkat dealer) mencapai 251.340 unit atau tumbuh 5,08 persen (YoY) atau turun sebesar 5,09 persen (q to q).
Produksi semen pada triwulan III 2016 sebesar 14,81 juta ton, atau naik 5,22 persen (YoY) dan 2,96 persen (q to q). Lalu, jumlah wisatawan mancanegara (wisma) yang datang ke Indonesia selama triwulan III mencapai 3,07 juta kunjungan atau naik 13,36 persen (YoY) dan 14,86 persen (q to q).
Selanjutnya, menguatnya permintaan masyarakat diindikasikan oleh penjualan ritel yang tumbuh 11,89 persen (YoY) di triwulan III 2016, lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu tumbuh 7,19 persen (YoY). Dan pertumbuhan permintaan kredit baru dan penyaluran dana pihak ketiga merupakan pendorong pertumbuhan lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPasar Roda Dua Makin Bergairah, Penjualan Motor Naik 20,6 Persen Pada Mei 2024
Baca SelengkapnyaSri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaIndustri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pabrikan hanya berharap pada dua momentum lagi.
Baca SelengkapnyaToyota masih tetap sebagai merek terlaris di Indonesia
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara historis dari tahun 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil dari Indonesia terus mengalami peningkatan
Baca SelengkapnyaAngka kredit kendaraan bermotor naik ditengah penurunan penjualan kendaraan motor dan mobil.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil baru pada tahun 2014 mencapai hingga 1,2 juta unit. Sementara penjualan mobil baru di sepanjang 2023 terus turun jadi berkisar 1 juta unit.
Baca SelengkapnyaGairah Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia
Baca Selengkapnya