Cara Jitu Cepat Kaya untuk Para Milenial
Merdeka.com - Tak dipungkiri lagi, hampir semua manusia di bumi ini ingin hidup kaya dan berkecukupan. Begitu juga dengan generasi milenial.
Padahal, dari ulasan beberapa media massa, generasi milenial itu memiliki kecenderungan suka menghabiskan gaji hanya untuk gaya hidup dari pada ditabung.
Kisah tentang gaji yang dihabiskan di awal bulan pun akan terus berlanjut. Kalau uang hanya dipakai untuk liburan maupun hangout terus-menerus, bagaimana bisa kaya?
-
Bagaimana milenial dapat mencapai kebahagiaan finansial? Lebih dari enam dari 10 responden dalam survei tersebut mengatakan bahwa mendapatkan nasihat keuangan yang baik sangatlah penting untuk mencapai kebahagiaan finansial.
-
Apa saja kebiasaan keuangan yang membuat milenial sulit? Berikut ini adalah empat kebiasaan yang sering membuat milenial mengalami kesulitan finansial, seperti yang dilansir oleh Merdeka.com dari laman yourtango.com pada Kamis (28/11/2024). 1. Kebiasaan untuk Menghindari Masalah Keuangan Menghindari masalah keuangan merupakan kebiasaan yang umum di kalangan milenial.
-
Kenapa kelompok milenial rentan terhadap kecanduan gadget? Kelompok anak milenial menjadi yang paling rentan terhadap kecanduan ini, karena kebiasaan mereka yang selalu ingin terhubung dan mengikuti perkembangan terbaru.
-
Kenapa milenial dan Gen Z setuju dengan uang dapat membeli kebahagiaan? Mereka juga akan bahagia jika mereka memiliki kemampuan untuk menanggung pengeluaran tak terduga dan mengurus orang yang mereka cintai.
-
Kenapa milenial sulit mengatur keuangan? Salah satu faktor utama yang membuat milenial sering menghadapi masalah keuangan adalah perubahan prioritas yang disebabkan oleh perkembangan zaman. Mereka lebih memprioritaskan pengalaman hidup, seperti berlibur, bersantai di kafe, atau membeli barang-barang untuk menunjang penampilan di media sosial, sehingga mengabaikan pentingnya menabung atau berinvestasi.
-
Kenapa anak milenial rentan kecanduan gadget? Kelompok anak milenial menjadi yang paling rentan terhadap masalah kecanduan ini. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan mereka yang selalu ingin terhubung dan mengikuti perkembangan terbaru di dunia digital. Dengan adanya gadget, mereka merasa terikat untuk terus memantau informasi dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga sulit untuk melepaskan diri dari perangkat tersebut.
Apakah akan selamanya Anda sulit kaya karena terus memilih invest in experience dibandingkan dengan investasi emas? Sebelum telanjur berburuk sangka, silakan Anda baca-baca dulu pendapat para ahli terkait hal ini.
Berikut adalah strategi dan cara cepat kaya seperti dikutip dari liputan6.com:
Fokus pada Tujuan
Mulai sekarang, luruskan pola pikir dan jangan lagi terjebak oleh prinsip 'Mengorbankan kebutuhan dengan tujuan penghematan'.
Tanamkan pola pikir bahwa uang yang Anda miliki sudah 'dipesan' untuk mewujudkan tujuan hidup. Banyak kaum milenial yang masih merasa bahwa penggunaan uang secara cerdas itu sebagai pengorbanan.
Dengan pola pikir tersebut, secara bertahap Anda akan merasa yakin, bahwa uang tersebut bisa berperan besar terhadap tujuan hidup. Dengan fokus kepada tujuan, secara otomatis, Anda pun tidak akan terbebani sama sekali ketika melakukan penghematan. Terutama setelah kebutuhan sehari-hari terpenuhi.
Gunangan Uang dengan Cerdas
Coba sekarang Anda renungkan. Apakah saat ini Anda sudah benar-benar kaya atau hanya sekadar merasa kaya? Apakah setiap kali gajian, Anda terdorong untuk buru-buru membelanjakannya? Dari pada gaji yang diterima hanya untuk kebutuhan konsumtif, sebaiknya Anda simpan dulu. Kemudian terapkan gaya hidup yang lebih sederhana.
Ingat, bahwa Anda bukan Paris Hilton yang memang sudah punya bakat jadi orang kaya meskipun masih dalam kandungan. Silakan cari tahu terus upaya untuk mengetahui jumlah minimal uang yang dibutuhkan demi bertahan hidup. Dengan cara ini, Anda akan tahu jumlah uang yang betul-betul dibutuhkan dan uang yang selama ini telah disia-siakan.
Pilih Teman dengan Bijak
Pepatah mengatakan bahwa untuk melihat sifat seseorang maka yang lebih dulu dilihat adalah teman dekatnya. Pernahkah Anda mendengar pepatah tersebut? Rupanya, hubungan pertemanan memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan.
Seandainya teman Anda punya hobi nongkrong atau tipikal hedon, kemungkinan besar Anda pun memiliki kebiasaan yang sama.
Jauh lebih bijak jika Anda memilih teman yang memprioritaskan kesuksesan. Bukan mustahil dengan menjalin hubungan pertemanan dengan tipikal kedua ini, Anda akan ikut sukses.
Seorang teman yang punya orientasi untuk kerja keras dan tidak menyia-nyiakan waktu, berdampak positif terhadap lingkungannya.
Kerja Sampingan
Kalau ingin kaya, gunakan waktu luang untuk mencari atau membangun kerja sampingan. Daripada dihabiskan hanya untuk jalan-jalan atau hangout.
Kalau Anda punya keahlian, kan bisa dikomersilkan. Misal dengan buka kelas online bahasa Inggris. Usahakan untuk terus brainstorming agar ide bisnis sampingan terus bermunculan.
Ciptakan Passive Income
Saat ini, banyak alternatif untuk menciptakan passive income. Misalnya dengan memiliki rental ataupun blog. Kalau sudah ramai, kan bisa mempekerjakan karyawan. Alhasil, saat Anda mengurus pekerjaan utama, pemasukan dari rental atau blog tersebut akan mengalir dengan sendirinya.
Hanya dengan menerapkan cara-cara di atas, kemungkinan besar Anda akan menjadi orang kaya dalam waktu cepat.
Hal paling penting yang Anda cermati adalah usahakan selalu konsisten dan fokus pada tujuan hidup. Kalau konsisten, nasib baik dan keberuntungan pun akan mengikuti Anda setiap harinya.
Reporter: Fitriana Monica Sari
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Generasi milenial dan Gen Z diprediksi justru bisa semakin miskin daripada generasi sebelumnya. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan ini dipengaruhi oleh gaya hidup konsumtif yang dipromosikan di media sosial. Akibatnya muncul kebiasaan belanja impulsif dan pengeluaran berlebihan.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda di Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat khususnya anak muda terjebak pinjol, salah satunya karena kemudahan akses teknologi dan internet.
Baca SelengkapnyaTingginya gaya hidup dan perilaku konsumtif menjadi penyebab anak muda terjerat pinjol.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan orang yang hanya berpura-pura kaya, justru mereka lebih senang menghamburkan uangnya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif ketimbang ditabung.
Baca SelengkapnyaPemikiran yang harus dihindari agar keuangan Anda tetap stabil,
Baca SelengkapnyaMeskipun hidup sederhana terdengar mudah, itu sangat sulit untuk diterapkan. Saat ingin memulai hidup sederhana, banyak tantangan yang akan muncul.
Baca SelengkapnyaMenghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan bahwa sebagian besar jutawan yang diteliti tidak pernah membeli rumah yang harganya lebih dari tiga kali lipat pendapatan tahunan mereka.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, setiap lima tahun, generasi milenial memanfaatkan uang tabungan mereka untuk berlibur.
Baca SelengkapnyaBanyak yang percaya uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi tidak dengan milenial dan Gen Z.
Baca Selengkapnya