Cerita Warga Taman Laut Pandanan, Ekonomi Kembali Menggeliat Usai Rehabilitasi Terumbu Karang yang Rusak Parah
Dulu, habitat terumbu karang di Taman Laut Pandanan sempat mengalami kerusakan akibat eksploitasi karang dan pencarian ikan.
Rasa kekhawatiran dan kepedulian yang memanggil para penduduk di sekitar Taman Laut Pandanan, Lombok Utara NTB kembali berupaya memperbaiki ekosistem terumbu karang yang rusak melalui transplantasi karang.
Dulu, habitat terumbu karang di Taman Laut Pandanan sempat mengalami kerusakan akibat eksploitasi karang dan pencarian ikan dengan cara pengeboman dan pencongkelan pada pertengahan tahun 1990-an oleh penduduk sekitar. Atas kondisi tersebut membuat para penduduk terpanggil untuk melakukan perbaikan dengan melakukan transplantasi karang.
Ini diceritakan langsung Ketua POKMASWAS Pandanan Muhammad Syukur. "Atas kerusakan karang-karang itu ya dapat dibilang hanya tinggal 20 persen atau 10 persen hidup. Sehingga kami dapat dibilang memperbaiki terhadap kondisi yang ada," jelas dia seperti ditulis Liputan6.com di Jakarta.
Setelah selama bertahun-tahun ekosistem terumbu karang rusak hingga mempengaruhi mata pencaharian penduduk yang bekerja sebagai nelayan, PLN Indonesia Power (PLN IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Jeranjang datang dan khusus membuatkan program bertajuk Pandanan Marine Techno Park.
Dalam program ini, PLN IP membantu dengan memberikan banyak pembinaan untuk memperbaiki ekosistem terumbu karang kepada para penduduk. Selain itu juga dilakukan pengembangan Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan pelayanan jasa pariwisata.
"Untuk program-programnya sendiri sebenarnya pembekalan sudah cukup komplit, mulai dari pengembangan SDM nya, dari peralatannya dan fasilitas sudah komplit," jelas dia.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, Taman Laut Pandanan menjadi salah satu lokasi binaan PLN IP UBP Jeranjang dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukan di sekitar wilayah pembangkit.
Caranya yaitu dengan memperbaiki kerusakan terumbu karang akibat praktik penangkapan ikan dengan bom pencongkel terumbu karang, selain itu juga melakukan penataan sektor pariwisata di wilayah tersebut.
"PLN IP UBP Jeranjang memiliki Program Pandanan Marine Techno Park, dari program ini banyak yang telah kami lakukan mulai dari perbaikan ekosistem laut khususnya terumbu karang sampai manajemen operator penyedia jasa wisata," kata Edwin.
Cara Perbaiki Terumbu Karang yang Rusak
Edwin mengungkapkan, dalam menjalankan program perbaikan Taman Laut Pandanan PLN Indonesia Power UBP Jeranjang bekerjasama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Pandanan.
Adapun kegiatan yang dilakukan di antaranya Blue Reef Revival meliputi pembuatan kebun bibit karang, transplantasi karang, penelitian dan pengembangan, pembuatan media transplantasi karang serta pemeliharaan terumbu karang.
Selain itu juga ada kegiatan Blue Economy Pandanan, kegiatan tersebut meliputi penyediaan material dan infrastruktur penunjang wisata, promosi paket wisata dan peningkatan kapasitas peran masyarakat.
"Dalam kegiatan peningkatan kapasitas kami melakukan beragam kegiatan mulai dari memberikan sertifikasi selam untuk menunjang kegiatan operasional pariwisata bahari bawah laut dan kelembagaan serta digital marketing untuk memperluas pemasaran dalam meningkatkan kunjungan wisatawan," jelas Edwin.
Untuk memperbaiki karang yang rusak PLN IP UBP Jerangjang juga akan mengajak instansi lain untuk berpartisipasi agar perbaikan terumbu karang dapat dilakukan dengan lebih cepat. Pasalnya, dari 30 hektar karang yang mengalami kerusakan, saat ini yang telah melakukan perbaikan baru 800 meter persegi.
Syukur pun mengaku saat ini pembinaan tersebut telah memberikan dampak yang positif, di sisi lingkungan ekosistem bawah air taman laut sudah mengalami perbaikan, kondisi ini pun membuat biota laut semakin beragam. Dengan biota laut yang beragam dapat menarik para wisatawan baik lokal maupun internasional.
Dari kedatangan para wisatawan tersebut tentu dapat meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru.
Adapun perhitungnya yaitu sekali perjalanan wisatawan ditetapkan tarif 350 ribu rupiah, dalam sebulan rata-rata ada 8 kali perjalanan.
"Sebetulnya mereka datang kesini yang dilihat ya pertumbuhan karang dan penyu, bahkan kemarin juga saya semoat diminta testimoni dengan bulenya," tutupnya.