Dampak Penurunan Suku Bunga Acuan BI Menjadi 3,75 Persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur November lalu menjadi 3,75 persen. Penurunan suku bunga acuan ini didorong kondisi perekonomian nasional yang mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.
Direktur Sales dan Produk PT Mandiri Manajemen Investasi, Endang Astharanti mengatakan penurunan suku bunga dilakukan pemerintah dalam rangka memberikan stimulus dari sektor moneter.
"Pemerintah baik itu global atau nasional melakukan upaya akselerasi perekonomian, salah satunya memberikan stimulus moneter," kata kata Asti sapaannya dalam diskusi Woman Virtual Live Event bertajuk: Save, Spen or Inves?, Jakarta, Rabu (25/11).
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
Asti menjelaskan penurunan suku bunga acuan ini bertujuan untuk mendorong para pengusaha agar bisa melakukan usahanya kembali, sehingga roda perekonomian kembali bergerak. Namun penurunan suku bunga acuan ini sangat berdampak pada instrumen investasi berupa deposito. Imbal hasil investasi ini ikut mengalami penurunan.
"Karena penurunan suku bunga ini untuk instrumen deposito ini return-nya mengalami penurunan," kata Asti.
Begitu juga dengan saham yang terjun sampai 15 persen. Sebab instrumen investasi saham mengikuti ekspetasi pertumbuhan ekonomi atau lara emiten yang ada di bursa saham. Sementara itu, instrumen obligasi saat ini tengah mengalami kenaikan. Pun dengan reksa dana yang memiliki pendapatan tetap.
Dari kaca mata invetasi, menurut Asti dalam kondisi ini sebaiknya harus dimanfaatkan. Penurunan saham hingga 15 persen harus dijadikan sebagai kesempatan membeli.
"Sekarang kita beli di harga murah ini beli harga diskon 15 persen. Walaupun saham sedang mengalami penurunan tapi kita punya kesempatan beli di harga murah," kata dia.
Dia berharap, perekonomian nasional tahun depan akan membaik dengan kehadiran vaksin, sehingga harga saham kembali naik. "Harapannya 2021 dengan ditemukannya vaksin ini perekonomian mulai pick up lagi, harga saham naik," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaMenaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi hingga bulan Juli, sudah turun hingga angka 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca Selengkapnya