Dipelototi Bea Cukai, Ini Enam Barang Asal Thailand Kerap Menjadi Buruan Jastipers
Thailand menjadi salah satu negara yang menjadi incaran para pelaku bisnis jastip.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memperketat pergerakan para pelaku bisnis jasa titip atau jastip barang-barang impor.
Dipelototi Bea Cukai, Ini Enam Barang Asal Thailand Kerap Menjadi Buruan Jastipers
Dipelototi Bea Cukai, Ini Enam Barang Asal Thailand yang Kerap Menjadi Buruan Jastipers
Bisnis jasa titip atau jastip barang impor asal luar negeri masuk dalam radar pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menyusul, kian maraknya praktik jastip di berbagai platform sosial media.
Adapun, Thailand menjadi salah satu negara yang menjadi incaran para pelaku bisnis jastip. Aneka produk yang dihasilkan Negeri Gajah Putih tersebut kerap dijual dengan harga yang lebih miring dibandingkan produk lokal.
Lantas produk Thailand apa yang menjadi incaran dari konsumen bisnis jastip?
1. Minyak kelapa Thailand
Minyak kelapa Thailand kerap menjadi buruan para pelaku bisnis jastip yang dijual Rp180.000 sampai Rp189.000. Minyak kelapa dari Negeri Gajah Putih tersebut bisa digunakan untuk pijat atau untuk aroma terapi.
Produk aneka sabun buah buatan Thailand juga kerap menjadi buruan pelaku jastip.
Sabun buah umumnya terbuat dari ekstrak buah tertentu, jadi bukan dari bahan kimia yang mengandung buah. Beberapa pilihan wanginya antara lain semangka, mangga, nanas, manggis, durian, leci, dan lainnya.
"Ada banyak banget pilihan sabun buah Thailand yang wanginya bikin rileks! Nggak cuma itu, beberapa produk sabun buah ini juga diukir dengan cantik, sampai-sampai sayang kalau dipakai," tulis blibli.com dikutip Rabu (27/9). 3. Produk Spa Thailand
Wisata Thailand juga terkenal akan banyaknya tempat spa, dari yang tarifnya terjangkau sampai yang super mahal. Bahkan, produk-produk Spa tersebut kerap menjadi buruan para jastiper untuk dijual kembali ke negara asalnya.
"Nah, di tiap tempat spa pasti tercium minyak esensial yang khas banget. Selain itu, ada banyak produk spa lainnya yang bikin kangen," ungkap Blibli. 4. Cemilan (snack) Thailand
Cemilan atau snack dari Thailand yang beraneka ragam sukses menarik minat para wisatawan. Salah satunya keripik aneka buah kering yang memiliki manis dan asam.
5. Celana Gajah Thailand
Wisata pasar tradisional Thailand dikenal dengan baju-bajunya yang super nyaman dan adem. Salah satu produk fesyen yang cukup populer di Indonesia adalah celana motif gajah yang khas Thailand.
6. Perangkat Makan dari Perak
Perak Thailand, khususnya perangkat makan dikenal dengan kualitasnya yang tinggi. Di sisi lain, harga produk yang dijualnya juga masih masuk akal sehingga kerap menjadi buruan jastipers.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memperketat pergerakan para pelaku bisnis jasa titip atau jastip barang-barang impor. Khususnya yang menjual barang impor dengan harga di bawah USD 100 atau Rp1,54 juta (asumsi kurs Rp 15.478).
"Jastip (akan) juga menjadi atensi kita. Barang - barang yang dibawah 100 USD kita akan petakan melalui nota intelijen waspada pada produk-produk ini dari negara-negara ini," ujar Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis, DJBC Kemenkeu Mohammad Aflah Farobi dalam Media Gathering di Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/9). Tak hanya memperketat pergerakan, petugas Bea Cukai juga akan melakukan pengumpulan informasi (profiling) pelaku bisnis jastip barang impor. Terutama bagi mereka yang kerap hilir mudik di titik-titik rawan penyelendupan barang impor.
"Jastip ini kan dibawa oleh penumpang, maka kita akan profiling penumpang yang hilir mudik melalui bandara. Kita memetakan siapa saja seminggu sekali dua kali datang ke bandara. Atau di batam sehari bisa dua kali bolak-balik ke Singapura," bebernya. Anak buah Sri Mulyani tersebut mengemukakan bahwa bisnis jastip tersebut termasuk ke dalam kegiatan impor ilegal. Ini lantaran pelaku jastip tidak membayar bea masuk sesuai ketentuan yang ada.
"Maka modus-modus dari impor ilegal ini akan kita perhatikan. Nah yang kecil - kecil dulu melalui e commerce nanti akan kita tingkatkan," bebernya.