Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah Menjamur, Pemerintah Dinilai Terlambat Awasi Bisnis Jastip di Indonesia

Sudah Menjamur, Pemerintah Dinilai Terlambat Awasi Bisnis Jastip di Indonesia

Sudah Menjamur, Pemerintah Dinilai Terlambat Awasi Bisnis Jastip di Indonesia

Ditjen Bea Cukai akan mulai memantau pergerakkan bisnis jastip.

Ekonom dari Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkap penyebab maraknya bisnis jasa titip atau jastip barang impor asal luar negeri di Indonesia.

Menyusul, pengetatan bisnis jastip oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan.

Bhima mengatakan, suburnya bisnis jastip barang impor di Indonesia lantaran belum optimalnya regulasi. Sehingga, pelaku bisnis jastip dapat bergerak secara leluasa.

Bhima mengatakan, suburnya bisnis jastip barang impor di Indonesia lantaran belum optimalnya regulasi. Sehingga, pelaku bisnis jastip dapat bergerak secara leluasa.

"Agak terlambat ya pemerintah menyisir barang jastip. Praktik jastip sudah berlangsung cukup lama. Tapi penegakan bea masuk atau perpajakannya belum optimal," ujar Bhima saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Rabu (27/9).

Merdeka.com

Selain itu, kian maraknya bisnis jastip juga dipengaruhi oleh sulitnya pengawasan yang dilakukan oleh petugas Bea Cukai.

Ini karena pelaku bisnis jastip kerap kucing-kucingan untuk mengelabui petugas dalam menjalakan praktik bisnisnya.

"Tingkat kesulitan karena pengawasan hanya pada saat barang masuk ke bandara kedatangan internasional. Susah karena tercampur dengan barang bawaan pribadi," bebernya. 

Merdeka.com

Maka dari itu, Bhima mengusulkan Ditjen Bea Cukai untuk membuat sistem khusus yang dapat memantau pergerakan pelaku bisnis jastip barang impor. Sehingga, petugas lebih mudah untuk melakukan pencegahan masuknya barang impor ilegal dari bisnis jastip.

"Harusnya mengawasi jastip dimulai dari media sosial, website pengusaha jastip dimana transaksi pre order terjadi. Kan tinggal di cek apa spt yang dilaporkan perorangan atau usaha jastip sudah sesuai gampang sebenarnya," pungkasnya.

Sudah Menjamur, Pemerintah Dinilai Terlambat Awasi Bisnis Jastip di Indonesia

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memperketat pergerakan para pelaku bisnis jasa titip atau jastip barang-barang impor. Khususnya yang menjual barang impor dengan harga di bawah USD 100 atau Rp1,54 juta.

"Jastip (akan) juga menjadi atensi kita. Barang - barang yang dibawah 100 USD kita akan petakan melalui nota intelijen waspada pada produk-produk ini dari negara-negara ini," ujar Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis, DJBC Kemenkeu Mohammad Aflah Farobi dalam Media Gathering di Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/9).

Merdeka.com

Tak hanya memperketat pergerakan, petugas Bea Cukai juga akan melakukan pengumpulan informasi (profiling) pelaku bisnis jastip barang impor. Terutama bagi mereka yang kerap hilir mudik di titik-titik rawan penyelendupan barang impor.

"Jastip ini kan dibawa oleh penumpang, maka kita akan profiling penumpang yang hilir mudik melalui bandara. Kita memetakan siapa saja seminggu sekali dua kali datang ke bandara. Atau di batam sehari bisa dua kali bolak-balik ke Singapura," bebernya. 

Ini Ketentuan Bisnis Jastip dan Perhitungan Cukai dari Kemenkeu
Ini Ketentuan Bisnis Jastip dan Perhitungan Cukai dari Kemenkeu

Ditjen Bea Cukai akan mulai memantau pergerakkan bisnis jastip.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Petugas Bea Cukai Mulai Pantau Pergerakan Bisnis Jastip Barang Impor
Siap-Siap, Petugas Bea Cukai Mulai Pantau Pergerakan Bisnis Jastip Barang Impor

Pemerintah melarang penjualan barang impor di bawah Rp1,5 juta.

Baca Selengkapnya
Bisnis Jastip Jadi Atensi, Asosiasi Pertanyakan Fungsi Pengawasan Ditjen Bea dan Cukai
Bisnis Jastip Jadi Atensi, Asosiasi Pertanyakan Fungsi Pengawasan Ditjen Bea dan Cukai

Ditjen Bea Cukai akan mulai memantau pergerakkan bisnis jastip.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dipelototi Bea Cukai, Ini Enam Barang Asal Thailand Kerap Menjadi Buruan Jastipers
Dipelototi Bea Cukai, Ini Enam Barang Asal Thailand Kerap Menjadi Buruan Jastipers

Thailand menjadi salah satu negara yang menjadi incaran para pelaku bisnis jastip.

Baca Selengkapnya
Intip Rahasia Sukses Masyarakat Tionghoa Agar Bisa Kaya
Intip Rahasia Sukses Masyarakat Tionghoa Agar Bisa Kaya

Tidak dipungkiri pengusaha besar dan kecil di Indonesia merupakan keturunan Tionghoa. Setiap lini bisnis, hampir selalu terdapat pengusaha keturunan Tionghoa.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Akhir Zaman, Pria Asal Kediri Kini Punya 36 Kolam Ikan
Jalankan Bisnis Akhir Zaman, Pria Asal Kediri Kini Punya 36 Kolam Ikan

Pria ini tak menyangka jika ikan yang dikenal murah di Indonesia, ternyata menghasilkan cuan di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Peluang Industri Pertahanan Indonesia
Jokowi Ungkap Peluang Industri Pertahanan Indonesia

Jokowi minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.

Baca Selengkapnya
Pernah Dijauhi Teman dan Saudara karena Tak Punya Uang, Pria Ini Sukses Bisnis Ikan Kuasai Pasar Jepang
Pernah Dijauhi Teman dan Saudara karena Tak Punya Uang, Pria Ini Sukses Bisnis Ikan Kuasai Pasar Jepang

Selain bisnis ekspor ikan, ia juga punya beberapa cabang bisnis lain yang keuntungannya menjanjikan.

Baca Selengkapnya
Emak-Emak Ini Tega Tipu Banyak Orang dengan Janji Bisa Kerja di Jepang
Emak-Emak Ini Tega Tipu Banyak Orang dengan Janji Bisa Kerja di Jepang

Pelaku memberangkatkan seseorang untuk bekerja ke Jepang dengan biaya murah hanya membayar biaya dokumen awal sebesar Rp5 juta.

Baca Selengkapnya