Disebut Siap Mundur dari Menteri Keuangan, Ini Sederet Prestasi Mentereng Sri Mulyani
Faisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Faisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Disebut Siap Mundur dari Menteri Keuangan, Ini Sederet Prestasi Mentereng Sri Mulyani
Ekonom, Faisal Basri mengajak agar sejumlah menteri yang saat ini masih berada dalam kabinet kerja Jokowi - Ma'ruf, mundur.
Ajakan atau seruan ini sebagai respon terhadap sikap Jokowi yang dinilai tidak netral dalam kontestasi pemilihan presiden 2024.
Nama Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menjadi dua nama yang dibujuk agar segera meninggalkan kabinet Jokowi saat ini.
"Ayo kita sama-sama membujuk Sri Mulyani, Pak Basuki (Menteri PUPR), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya akan dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," kata Faisal dalam forum Political-Economic Outlook 2024, dikutip Kamis (18/1).
Dalam kabinet Jokowi - Ma'ruf, peran Sri Mulyani Indrawati cukup sentral mengingat sebagai bendahara negara, segala program dan kebijakan pemerintah tergantung terhadap APBN yang dikelola oleh Kementerian Keuangan, yang saat ini diemban oleh Sri Mulyani.
Merdeka.com
Peran krusial Sri Mulyani tidak hanya moncer di dalam negeri, wanita kelahiran Tanjung Karang, Lampung 26 Agustus 1962 itu memiliki sederet prestasi luar negeri dalam kapasitasnya di bidang ekonomi.
Melansir laman Kementerian Keuangan, bahwa Sri Mulyani menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1986). Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics pada tahun 1990. Setelah itu ia mendapatkan gelar Ph.D. in Economics pada tahun 1992.
Sri Mulyani terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group) sejak 1 November 2002.
Pada tahun 2006, dia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura.
Tahun 2006, Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan terbaik oleh majalah Euromoney. Tahun berikutnya, dia masuk dalam jajaran wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Selanjutnya, di tahun 2008, dia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes.
Di tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Pada 1 Juni 2010 Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Pada Februari 2018, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali menjadi "Best Minister in the World" pada World Government Summit di Dubai. Masih pada tahun yang sama, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific" Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali.
Pada tahun 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia.
Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2017 dan 2018.
Dalam organisasi sosial, beliau menjabat sebagai Co-Chair of the Pathways for Prosperity Commission on Technology and Inclusive Development bersama Melinda Gates, dan juga Co-Chair of the World Economic Forum on ASEAN and sits on the Board of UNICEF’s Generation Unlimited Initiative.
Pada Agustus 2019, beliau dipilih sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia periode 2019-2023.
Pada bulan Oktober 2020, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific, merupakan penghargaan atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pada Februari 2021, dia terpilih sebagai Co-Chairs Coalition of Finance Ministers for Climate Action (CFMCA) 2021-2023. Koalisi ini merupakan forum yang bertujuan mendukung upaya kolektif para menteri keuangan negara-negara anggota dalam menggunakan kebijakan fiskal, pengelolaan keuangan publik, dan mobilisasi pendanaan perubahan iklim untuk mendorong aksi perubahan iklim di tingkat domestik dan global.
Pada 11 Oktober 2021, dia menerima Distinguished Leadership and Service Award dari The Institute of International Finance. Penghargaan ini diberikan kepada individu-individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dan konsisten terhadap perekonomian global dan sistem keuangan melalui kepemimpinan mereka.
Merdeka.com
Pada 12 Desember 2023, dia menerima gelar kehormatan Honoris Causa Doctor of Laws dari Australian National University (ANU) sebagai pengakuan atas kontribusi dan kerja keras dalam pembangunan ekonomi, baik di Indonesia maupun internasional.