Dorong Kemajuan UMKM Lokal di Kawasan Industri, Begini Langkah Diambil PT IWIP
Ikram berharap pola kemitraan dan pembinaan UMKM bisa berkelanjutan agar dapat mendukung kegiatan industrialisasi nikel di Halteng.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menjalin hubungan baik dengan UMKM berdasarkan prinsip kerja sama yang saling menguntungkan.
Dorong Kemajuan UMKM Lokal di Kawasan Industri, Begini Langkah Diambil PT IWIP
Dorong Kemajuan UMKM Lokal di Kawasan Industri, Begini Langkah Diambil PT IWIP
PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) menggelar kegiatan Pembinaan UMKM di Site Tanjung Ulie, Weda Tengah, Halmahera Tengah, Maluku Utara, Kamis (7/3). Acara ini merupakan upaya IWIP sebagai komitmen untuk terus mendorong UMKM lokal di sekitar kawasan industri.
Vice President IWIP, Kevin He mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menjalin hubungan baik dengan UMKM berdasarkan prinsip kerja sama yang saling menguntungkan.
“Tujuan kegiatan ini guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dan operasional sebagai jawaban terhadap era digital,” jelas Kevin dikutip di Jakarta, Selasa (19/3).
Kevin melanjutkan, peran dan sinergi dari segenap pemangku kepentingan, baik IWIP, pemerintah pusat, dan daerah, serta para pelaku UMKM, sangat diperlukan untuk dapat menjawab tantangan tersebut.
"Sinergi antara IWIP, pemerintah pusat dan daerah, serta para pelaku UMKM adalah kunci untuk mengatasi tantangan yang ada”, ungkap Kevin.
Pj. Bupati Halmahera Tengah, Ikram M Sangaji, mengatakan bahwa Weda Tengah sebagai daerah industri membutuhkan regulasi di tingkat pusat sehingga dapat memperkuat kerja sama ini.
“Terkadang pola kemitraan yang dibangun perusahaan membutuhkan penyesuaian sehingga dengan adanya regulasi di tingkat pusat menjadi kerangka acuan kita di pemda untuk menjamin dan memperkuat kemitraan,” katanya.
Ikram berharap pola kemitraan dan pembinaan UMKM bisa berkelanjutan agar dapat mendukung kegiatan industrialisasi nikel di Halteng.
“Kami ingin kemitraan ini membangun suatu sinergi untuk pemberdayaan ekonomi lokal,” ucapnya.
Kegiatan pembinaan tersebut memperoleh respon positif dan apresiasi dari para pengusaha UMKM. Suhardi, misalnya, pedagang di kios Gate 2 itu mengaku pembinaan terhadap UMKM sangat penting dilakukan.
“Saya berterima kasih kepada IWIP yang telah memberikan bimbingan, khususnya untuk usaha kecil dan menengah, sebab dengan adanya pembinaan, kami bisa belajar bagaimana mengelola UMKM menjadi lebih baik lagi.
Menurutnya, keterlibatan pengusaha lokal dalam industrialisasi nikel menjadi bukti keseriusan IWIP dalam upaya mencapai kemakmuran masyarakat.
Dampak kehadiran Weda Bay Project juga dirasakan langsung oleh Sutarmi. Di kios nomor 46, warga Desa Woejerana, Weda Tengah itu menjajakan sembako dan beragam jenis sayuran yang ia beli dari wilayah di Halmahera Tengah dan sekitarnya, seperti Trans Waleh, Trans Maidi, dan Wairoro.
"Alhamdulillah sekali saya bisa jualan di sini setelah dapat rekomendasi dari kepala desa,” kata Sutarmi. “Sebelum ada IWIP saya hanya berjualan di rumah, alhamdulillah setelah ada IWIP saya bisa berjualan di sini, dan dari segi pendapatan juga meningkat,” lanjutnya.
Dengan berjualan di Gate 2 ia bisa menguliahkan anak-anaknya dan membangun rumah. Sutarmi tak sendiri, di kawasan Gate 2 itu kini terdapat 53 kios yang masing-masing diisi oleh masyarakat sekitar Kawasan Industri Weda Bay.