Enam Pengusaha Kaya di Indonesia yang Putuskan Memeluk Islam
Merdeka.com - Kisah perpindahan keyakinan seseorang menjadi mualaf selalu menarik disimak. Sebab, proses mereka sebelum akhirnya mantap berhijrah selalu tak mudah.
Banyak pertentangan dalam diri sendiri, keluarga dan lingkungan hingga akhirnya mereka bersyahadat. Apalagi orang-orang ini merupakan konglomerat dan pimpinan perusahaan, yang sudah hidup bergelimang harta.
Berikut ini kisah singkat 6 bos perusahaan di Tanah Air yang memilih memeluk Islam seperti dikutip dari berbagai sumber :
-
Siapa yang disebut mualaf? Mualaf adalah sebutan untuk orang yang memeluk agama Islam setelah sebelumnya beragama selain Islam.
-
Bagaimana cara seseorang masuk Islam? Cara masuk Islam perlu dimulai dari memahami ajaran agama, mengucapkan kalimat syahadat, hingga menjalani kewajiban ibadah.
-
Kenapa Andika Perkasa jadi mualaf? Andika Perkasa, yang sebelumnya menganut agama Katolik seperti ayahnya, akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf dan memeluk Islam saat menjabat sebagai Sersan Mayor Satu Taruna, seiring dengan agama yang dianut oleh istrinya.
-
Siapa mualaf sebelum nikah? Sebelum menikahi sang istri, Jennifer Coppen pada oktober 2023 lalu, Dali Wassink pun memutuskan untuk pindah agama islam atau mualaf.
-
Siapa yang beralih keyakinan? Namun, kini, Rayn Wijaya telah mengikuti keyakinan yang sama dengan Ranty Maria.
-
Kenapa mualaf perlu dibimbing? Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus kepada mualaf dan memandang mereka sebagai orang yang membutuhkan bimbingan dan pembinaan.
1. Djohari Zein
Djohari Zein merupakan bos perusahaan mualaf, yang lahir di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1954. Dia merupakan bos dari perusahaan ekspedisi JNE.
Keluarganya merupakan kelompok pedagang Tionghoa yang menganut agama Buddha. Meski begitu, Djohari menempuh pendidikan di sekolah Katolik.
Kemudian sekitar tahun 1982, dia memutuskan menjadi mualaf serta menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Bukan sembarang mualaf biasa, Djohari bahkan memiliki mimpi besar untuk membangun 99 masjid.
2. Jusuf Hamka
Lahir dengan nama Alun Joseph, dan sering disapa dengan panggilan Babah Alun. Bos perusahaan mualaf ini masuk Islam setelah bertemu dengan Ulama Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka tahun 1981.
Di bawah bimbingan Buya Hamka akhirnya dia mengucapkan dua kalimat syahadat, dan namanya diganti menjadi Jusuf Hamka.
Dia merupakan konglomerat Indonesia yang dikenal sebagai pemilik jalan Tol Desari. Jusuf Hamka dikenal sebagai orang yang dermawan, yang sering memberikan bantuan kepada masyarakat.
3. Fitria Yusuf
Fitria Yusuf adalah CEO PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, sekaligus putri dari Jusuf Hamka. Dia mengucapkan kalimat syahadat pada 2020 silam di Masjid Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Video bos perusahaan mualaf yang mengucapkan syahadat ini sempat viral di media sosial. Fitri mengaku memeluk Islam karena mendapat hidayah, serta terinspirasi dari perbuatan ayahnya.
4. Lee Kang Hyun
Vice President Samsung Electronic Indonesia, Lee Kang Hyun sudah lama menetap di Indonesia. Dia pertama kali ditugaskan di Indonesia pada tahun 1993, lamanya tinggal di Indonesia membuat dia lancar berbahasa Indonesia.
Dari keingintahuan tentang Islam, dia lalu memutuskan jadi mualaf pada 1994. Dia mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Sunda Kelapa.
Setelah bos perusahaan ini jadi mualaf, dia kerap disapa Pak Haji, meski belum menunaikan rukun Islam kelima ini.
5. Herman Halim
Herman Halim merupakan Bos Bank Maspion, sekaligus anak dari Alim Markus. sebelum masuk Islam, rupanya dia beberapa kali pindah agama.Kisah anaknya yang memeluk agam Islam yang memberi inspirasi kepada bos Bank Maspion tersebut.
Pada 2004, dia mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Cheng Hoo Kota Surabaya. Herman Halim mengaku merasakan keajaiban setelah memeluk Islam.
6. Hermanto Wijaya
Bos Jaya Raya Solution (Jaya Raya Elektronik) ini menjadi mualaf pada 2019. Bos perusahaan ini masuk Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Raya Citra Grand City, Palembang.
Setelah menjadi seorang Muslim, namanya menjadi Muhammad Hermanto Wijaya. Dia yakin untuk memeluk Islam setelah mempelajari agama ini, ditambah faktor lingkungan pergaulan dan tempat tinggalnya.
Muhammad Hermanto Wijaya sendiri sebelum menjadi mualaf dikenal sebagai sosok yang aktif melakukan kegiatan sosial.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini menceritakan kisah hidup yang tak mudah dan membuatnya hijrah.
Baca SelengkapnyaTernyata, ia pernah mengalami ujian hidup yang begitu hebat. Pria itu mengaku bahwa istri dan anaknya sampai pindah keyakinan.
Baca SelengkapnyaNiatnya jadi mualaf sempat terombang-ambing karena ia ditipu oknum ustaz
Baca SelengkapnyaLangkahnya saat itu cukup ceroboh. Satu unit mobilnya dijual untuk membangun kedai kopi.
Baca SelengkapnyaAwalnya ia sempat dirundung rasa keraguan karena telah dua kali datang ke masjid namun tak bertemu siapapun.
Baca SelengkapnyaCara masuk Islam ini menarik untuk disimak. Ketahui syarat dan kedudukan mualaf dalam Islam.
Baca SelengkapnyaSosoknya bahkan tak habis pikir lantaran umat Islam harus beribadah sebanyak lima kali sehari.
Baca SelengkapnyaKisah perjalanan pria meraih kesuksesan di perantauan.
Baca SelengkapnyaSeiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam
Baca SelengkapnyaSabda Ahessa dikabarkan tengah jalani hijrah dan semakin tekun beribadah.
Baca SelengkapnyaPernikahan beda agama di Indonesia masih sulit untuk mendapat pengakuan.
Baca SelengkapnyaSalah satu publik figur Tanah Air yang pertama kali rayakan Lebaran ialah keponakan Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya