Gara-Gara Ini, Masa Depan Volkswagen Terancam
Volkswagen mengklaim bahwa kelangsungan hidup jangka panjangnya terancam.
Volkswagen Menyatakan Penolakan Proposal IG Metall
Serikat pekerja IG Metall dan dewan pekerja perusahaan, menolak pemotongan gaji yang dilakukan Volkswagen. Perusahaan juga bergeming atas ancaman yang diberikan terkait penolakan tersebut.
"Meskipun mungkin ada efek positif dalam jangka pendek, tindakan tersebut tidak akan memberikan bantuan finansial yang berkelanjutan untuk perusahaan dalam beberapa tahun ke depan," kata VW dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan otomotif asal Jerman ini terjebak dalam negosiasi sulit mengenai upah dengan serikat pekerja. VW meminta pekerja untuk menerima pemotongan gaji, dengan alasan bahwa gaji mereka lebih tinggi dibandingkan dengan standar sektor.
Selain itu, VW juga memperingatkan kemungkinan penutupan pabrik dan pemecatan jika tidak ada kesepakatan yang dicapai.
Mengapa Volkswagen Memerlukan Pemotongan Biaya?
Volkswagen mengklaim bahwa kelangsungan hidup jangka panjangnya terancam jika tidak mengambil langkah untuk menyesuaikan biaya dan kapasitas produksi.
Penjualan mobil baru di Eropa dan tempat lain telah mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19 dan diperkirakan tidak akan kembali ke level sebelumnya.
Menurut asosiasi produsen ACEA, lebih dari 13 juta mobil terjual di Uni Eropa pada tahun 2019, namun pada tahun 2023, angka tersebut turun menjadi 10,5 juta, dengan proyeksi penurunan lebih lanjut tahun ini.
Dalam upaya untuk melindungi diri dari persaingan yang semakin ketat dari negara-negara seperti China, VW menegaskan perlunya restrukturisasi dan pengurangan kapasitas produksi.
Perusahaan juga menyatakan bahwa mereka tidak dapat lagi membayar karyawan mereka di atas standar sektor otomotif Jerman, seperti yang mereka lakukan sebelumnya untuk menarik staf terbaik ke markas mereka di Wolfsburg.
Proposal Serikat Pekerja dan Tanggapan Volkswagen
Serikat pekerja IG Metall telah mengajukan proposal yang meminta agar staf dan manajemen setuju untuk membekukan gaji dan mengabaikan bonus pada tahun 2025 dan 2026.
Sebagai imbalannya, mereka meminta jaminan untuk mempertahankan jumlah pekerjaan dan tidak menutup fasilitas.
Proposal ini juga mencakup negosiasi mengenai kenaikan gaji, dengan dana yang dihasilkan digunakan untuk kompensasi bagi mereka yang menghadapi pemecatan.
Namun, VW menegaskan bahwa penghematan yang berkelanjutan sebesar €1,5 miliar (USD1,58 miliar) tidak dapat dipastikan bahkan setelah analisis mendalam.
Hal ini menunjukkan keraguan perusahaan terhadap klaim penghematan yang diajukan oleh IG Metall dan dewan pekerja.
Potensi Pemogokan oleh Serikat Pekerja
Seiring dengan berlanjutnya negosiasi tanpa kesepakatan, ruang lingkup serikat pekerja untuk melakukan pemogokan semakin meningkat.
Menurut laporan dari kantor berita Reuters, dokumen IG Metall yang diperoleh menunjukkan bahwa anggota serikat pekerja telah memberikan suara mendukung pemogokan jika dianggap perlu, dengan kemungkinan pelaksanaan pada bulan Desember.
"Pemogokan mungkin dan juga diperlukan mulai awal Desember," kata IG Metall dalam siaran persnya, menambahkan bahwa kesepakatan untuk tidak melakukan aksi mogok akan berakhir pada hari Sabtu.
IG Metall juga mencatat bahwa mereka telah mengambil langkah besar menuju manajemen Volkswagen dalam negosiasi, dengan menyatakan bahwa Volkswagen belum menjelaskan konsesi apa yang bersedia mereka buat.
Hal ini menunjukkan ketidakpastian yang ada dalam proses negosiasi antara kedua belah pihak.