Garap pasar ekspor, belut Palembang 'terbang' ke China
Merdeka.com - Untuk pertama kali, salah satu usaha kecil menengah (UKM) di Palembang mengekspor belut hidup ke China. Tingginya permintaan dari negeri tirai bambu itu diyakini menjadi usaha baru warga di Sumsel.
Direktur UD Bandar Mina Palembang, Putu Sumardika mengungkapkan, potensi belut di Sumsel selama ini cukup menjanjikan. Sayangnya, belum diberdayakan dan hanya sebatas konsumsi lokal.
"Potensi besar tapi tidak dimanfaatkan, sayang sekali. Ini ada permintaan dari China sehingga kita ambil bagian," ungkap Putu usai launching ekspor perdana belut ke China di Palembang, Rabu (8/3).
-
Siapa eksportir porang asal Bulukumba? “Terima kasih banyak teman-teman dari Bulukumba. Eksportirnya masih muda, umurnya 22 tahun,“ sebutnya.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Kenapa petani di Desa Sukobubuk ekspor petai? Saman yang juga kepala Desa Sukobubuk, akhirnya mendapatkan kesempatan berdialog dengan Menteri KLHK (kala itu Siti Nurbaya), ketika berkunjung ke Purwodadi, Jawa Tengah. Keluh kesah Saman, akhirnya direspons oleh Kementerian KLHK, karena pada tahun 2023 dipertemukan dengan satu perusahaan yang memfasilitasi penjualan petai ke pasar ekspor.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana cara petani di Desa Sukobubuk mengekspor petai? Untuk menjaga petai kupas utuh dan tidak rusak atau tergores, petani yang ikut memasok petai kupas diberikan pelatihan cara mengupas agar bisa memenuhi standar kualitas ekspor. Petai kupas yang diterima dari para petani, kemudian dipilah ukuran yang standar. Setelah itu dicuci dan ditiriskan hingga kering, baru masuk proses pengemasan dengan ukuran 100 gram per bungkus, dilanjutkan dengan tahap vakuum dan blasting agar kemasan tetap awet saat dikirim ke Negara Jepang.
Menurut dia, selama ini pihaknya mengekspor belut hidup ke China melalui Jakarta. Alhasil, cost pengiriman lebih tinggi dibanding ekspor langsung dari Palembang.
"Bisa menghemat 50 persen kalau langsung karena dikirim lagi ke Jakarta. Jumlah ekspornya juga tidak banyak," ujarnya.
Untuk tahap awal, kata dia, pihaknya baru mampu mengirim sekitar satu ton setiap hari. Namun, seiring tingginya permintaan China, ditargetkan dalam sebulan mampu mengekspor minimal 100 ton per bulan.
"Ini masih tergantung alam, musim hujan belut banyak karena belum ada budidayanya. Tapi kita upayakan jumlahnya bisa diperbanyak," kata dia.
Dengan adanya ekspor langsung, sambung dia, diharapkan berdampak pada minat petani untuk mencari belut, terutama di persawahan. Satu kilogram belut hidup usia di atas tiga bulan, dihargai Rp 30.000 sampai Rp 35.000.
"Bisa dijual ke pengepul atau diantar langsung ke tempat kita di kawasan Bukit Kecil," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Permana. mengatakan, ekspor belut langsung itu berkat kerjasama Garuda Indonesia untuk memanfaatkan kargo yang tidak terpakai selama ini. Sebelumnya, Provinsi Sumsel telah mengekspor udang dan paha kodok hijau ke beberapa negara.
"Ekspor belut langsung ini baru pertama kali dan mesti dimanfaatkan. Petani bisa menambah penghasilan dengan menggeluti usaha ini," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bea Cukai terus berupaya membantu kemajuan dan perkembangan industri dalam negeri
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dubes RI untuk China
Baca SelengkapnyaDirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.
Baca Selengkapnya42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca SelengkapnyaSulut telah melakukan terobosan besar setelah mengekspor langsung berbagai komoditi ke China.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaPT Juara Roti Indonesia adalah perusahaan Indonesia dengan produk roti dan kopi berkualitas premium.
Baca SelengkapnyaPeningkatan PNBP perikanan tangkap dikarenakan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan sangat efektif, untuk memberi layanan terbaik.
Baca Selengkapnya