Gelar Sosilasisasi E-Katalog, LKPP Ajak UMKM Surakarta Naik Kelas
Dengan katalog elektronik, LKPP membantu pelaku usaha lokal di Surakarta agar produknya bisa dibeli oleh dinas-dinas di Solo dan bahkan di luar kota
Lembaga Kebijakan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) RI terus berupaya memperkuat digitalisasi digitalisasi pengadaan barang dan jasa melalui pengembangan katalog elektronik (e-katalog). LKPP kembali menggelar pelatihan Diseminasi Kebijakan Penyelenggaraan Katalog Elektronik dan Sosialisasi Manajemen Akun PPN Pelaku Usaha di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Direktur Pasar Digital Pengadaan LKPP, Yulianto Prihhandoyo, menyatakan salah satu fokus utama lembaga yakni memberikan akses pasar bagi pelaku usaha lokal di Surakarta, agar produk mereka bisa terjual secara luas melalui platform belanja digital yang dikelola LKPP.
"Tujuan kami adalah mensosialisasikan program digitalisasi pengadaan barang dan jasa. Dengan katalog elektronik, kami membantu pelaku usaha lokal di Surakarta agar produknya bisa dibeli oleh dinas-dinas di Solo dan bahkan di luar kota," ucapnya, Rabu (28/8/2024).
Selain itu, LKPP juga mengedepankan transparansi dalam pengelolaan anggaran belanja pemerintah, baik dari APBN maupun APBD dengan menyediakan fitur yang memungkinkan masyarakat memantau penggunaan anggaran, termasuk belanja yang dilakukan di Kota Solo.
"Kami menyediakan fitur yang memungkinkan masyarakat memantau penggunaan anggaran, termasuk belanja yang dilakukan oleh Kota Solo," tambah Yulianto.
Sementara itu Pembina UMKM Jawa Tengah, Andi Susilo, mengatakan dengan adanya kolaborasi dengan LKPP dan menggandeng pelaku UMKM agar masuk ke dalam e-katalog, pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk membantu UMKM naik kelas.
"Kami berkolaborasi dengan LKPP agar UMKM di Jawa Tengah bisa lebih dikenal dan produknya dapat diakses oleh pemerintah daerah. Ini sudah kami lakukan di beberapa daerah seperti Wonosobo, Sragen, dan Banjarnegara," ujar Andi.
Selain mendorong UMKM masuk ke e-katalog, Andi juga mengusulkan pembentukan cluster UMKM atau koperasi, hal ini dilakukan untuk mengurangi persaingan yang tidak sehat antar pelaku usaha yang memproduksi barang serupa.
"Dengan adanya cluster, misalnya pada produk carica di Wonosobo, kita bisa mengurangi persaingan dan membuat harga lebih stabil," jelasnya.
- Bocah Tenggelam di Area Lomba Layar PON Aceh-Sumut, Begini Kronologi Lengkapnya
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Forum Kreator Era AI Diharapkan Bisa Berbagi Pengalaman Gunakan AI
- Nikita Mirzani akan Diperiksa terkait Kasus Dugaan Aborsi Anaknya Besok
- Kampanye di Kolaka, Cagub ASR Jelaskan Tiga Program Dasar Sejahterakan Rakyat Sultra
Berita Terpopuler
-
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Ahmad Luthfi Ungkap Pesan Jokowi untuk Dirinya, Tuntaskan Masalah di Jateng
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Prabowo Ucapkan Kata Menyentuh Bikin Jokowi Terharu, Luhut Datang Beri Hormat
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Menohok Pesan Jokowi Depan Prabowo "Jangan Bikin Kebijakan Ekstrem Rugikan Rakyat!"
merdeka.com 15 Sep 2024