Hal-Hal Ini Harus Dimiliki Pimpinan Garuda Indonesia
Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah memutuskan untuk mengangkat Irfan Setiaputra sebagai direktur utama, menggantikan Ari Ashkara yang dicopot karena kasus penyelundupan motor Harley Davidson.
Selain itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga telah menetapkan jajaran direksi dan komisaris baru Garuda Indonesia. Meski demikian, ada hal lain yang perlu diperhatikan untuk memajukan BUMN penerbangan tersebut.
Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) Zaenal Muttaqin hal-hal yang harus diperhatikan, di antaranya karakter dasar yang harus melekat pada diri pemimpin.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Dewan Garuda? Tak ingin ketinggalan, Kolonel Barlian pun membentuk dewan bernama Dewan Garuda pada tanggal 26 Desember 1956.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Siapa yang menunjuk Rudiantara sebagai Komisaris Utama DANA? Perusahaan teknologi keuangan, DANA, menunjuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjadi Komisaris Utama.
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
"(Bagi para direksi yang sudah dipercaya mengemban amanah), karakter dalam penegakkan hukum dan keadilan itu penting banget. Kalau (direksi itu) nggak punya dasar tersebut, bagi saya kurang," kata Zaenal di Jakarta, Jumat (7/2).
Kemudian Zaenal mengatakan, penting bagi direksi dan komisaris memperhatikan fungsinya, guna mengoreksi kebijakan yang seharusnya ditetapkan ataupun tidak. "Sebagai komisaris, bertanggung jawab terhadap apa yang disebut dengan seorang pemimpin."
Dengan kokohnya karakter pemimpin, maka Zaenal melihat Garuda Indonesia akan maju. "Karena (kemajuan suatu perusahaan, dalam hal ini Garuda Indonesia, itu tidak akan tampak. Karena perubahan itu (dimulai) dari pemimpin, (dalam hal ini jajaran komisaris dan direksi)," ujarnya.
Perkembangan Kerja Direksi Baru
Sementara untuk proses tugas yang dilakukan direksi baru, saat ini belum ada proses yang dilakukan secara signifikan. Jajaran direksi saat ini sedang mereview persoalan yang selama ini terjadi.
"Mereka hanya baru melakukan evaluasi, terkait dengan peraturan atau kebijakan-kebijakan yang memang selama ini meresahkan teman teman awak kabin," ungkapnya.
Sementara untuk gebrakan langsung dalam menyelesaikan persoalan Ikagi terkait iuran keanggotaan, hal itu belum selesai. "Masalah kebebasan setiap pekerja itu juga masih belum ada hasil. Kemudian masalah hal lain, terkait dengan setiap pekerja kami (Ikagi), juga masih belum semuanya diselesaikan oleh mereka."
Dengan adanya 3 direksi baru yang masuk ke Garuda Indonesia, dia berharap, penyelesaian kasus yang terjadi harus dengan cara yang transparan, karena publik perlu mengetahui perkembangannya. "Kita (Ikagi) juga menerima kritik dan saran dari masyarakat, dalam hal ini adalah kita sebagai pegawai, maupun masyarakat banyak."
Dengan itu, Zaenal juga berharap istilah Good Corporate Governance itu melekat dari direksi dan komisaris, guna pengelolaan perusahaan yang baik dan benar.
Reporter Magang : Nurul Fajriyah
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumor penggantian Irfan dari jabatan Dirut Garuda mencuat jelang RUPSLB 15 November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan bahwa sebagai seorang profesional, dirinya siap menjalankan amanah jika masih dipercaya menjadi dirut dan ikhlas apabila diganti.
Baca SelengkapnyaWamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru, menggantikan Irfan Setiaputra yang menjabat sejak Januari 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaIrfan menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut disebarluaskan dan masuk ke ranah publik.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan dua pilot tersebut telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia mulai dari 27 Juli 2016 hingga 20 Oktober 2019.
Baca SelengkapnyaJaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.
Baca SelengkapnyaAda pelbagai hal menjadi alasan pencopotan Dirut Bank DKI.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan, nilai tukar atau kurs (exchange rate) serta harga avtur yang fluktuatif menjadi tantangan bagi Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeputusan itu berdasarkan 81 persen dari hasil pemungutan suara pemegang saham yang hadir.
Baca SelengkapnyaGlenny pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
Baca Selengkapnya