Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI

Hampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI

Hampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI

Kemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.

Hampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI

Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkap hanpir 40 persen pekerjaan di seluruh dunia dapat terdampak oleh peningkatan penggunaan Artifical Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Melansir dari laman IMF, staf IMF mengkaji potensi dampak AI terhadap pasar tenaga kerja global. Banyak penelitian memperkirakan kemungkinan pekerjaan akan digantikan oleh AI. Namun dalam banyak kasus, AI kemungkinan akan melengkapi pekerjaan manusia.

IMF menjelaskan kemajuan pesat kecerdasan buatan telah memikat dunia, menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran, serta menimbulkan pertanyaan penting mengenai potensi dampaknya terhadap perekonomian global.

Hampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI

"Dampak keseluruhannya sulit diperkirakan karena AI akan mempengaruhi perekonomian dengan cara yang rumit," tulis keterangan IMF, dikutip Selasa (16/1).

Dalam kajian tersebut menemukan hampir 40 persen lapangan kerja global terpapar AI. 

Secara historis, otomatisasi dan teknologi informasi cenderung memengaruhi tugas-tugas rutin, namun salah satu hal yang membedakan AI adalah kemampuannya untuk memengaruhi pekerjaan berketerampilan tinggi.

Akibatnya, negara-negara maju menghadapi risiko yang lebih besar akibat AI, tetapi juga lebih banyak peluang untuk memanfaatkan manfaatnya dibandingkan dengan negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang.

Hampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI

"Apa yang dapat kami katakan dengan penuh keyakinan adalah bahwa kita perlu membuat serangkaian kebijakan yang dapat memanfaatkan potensi AI yang sangat besar secara aman demi kepentingan umat manusia," ucapnya.

Mereka menyebut di negara-negara maju, sekitar 60 persen pekerjaan mungkin terkena dampak AI. Sekitar separuh pekerjaan yang terpapar dapat memperoleh manfaat dari integrasi AI, sehingga meningkatkan produktivitas.

Sedangkan separuh lainnya, aplikasi AI dapat menjalankan tugas-tugas utama yang saat ini dilakukan oleh manusia, sehingga dapat menurunkan permintaan tenaga kerja, menurunkan upah dan mengurangi perekrutan tenaga kerja.


"Dalam kasus yang paling ekstrim, beberapa pekerjaan ini mungkin hilang," jelasnya.

Hampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI

Namun sebaliknya, di negara-negara berkembang dan negara-negara berpendapatan rendah, paparan AI diperkirakan masing-masing sebesar 40 persen dan 26 persen.

Mereka bilang, temuan-temuan ini menunjukkan bahwa negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang menghadapi lebih sedikit gangguan langsung akibat AI.

Pada saat yang sama, banyak dari negara-negara tersebut tidak memiliki infrastruktur atau tenaga kerja terampil untuk memanfaatkan manfaat AI, sehingga meningkatkan risiko bahwa seiring berjalannya waktu, teknologi tersebut dapat memperburuk kesenjangan antar negara.

Tak hanya itu, kata mereka, AI juga dapat mempengaruhi ketimpangan pendapatan dan kekayaan di suatu negara.


"Kita mungkin melihat polarisasi dalam kelompok pendapatan, dimana pekerja yang dapat memanfaatkan AI akan mengalami peningkatan produktivitas dan upah dan mereka yang tidak akan ketinggalan," terang mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa AI dapat membantu pekerja yang kurang berpengalaman meningkatkan produktivitas mereka dengan lebih cepat.


"Pekerja yang lebih muda mungkin akan lebih mudah memanfaatkan peluang, sementara pekerja yang lebih tua akan kesulitan untuk beradaptasi," tutupnya.

10 Pekerjaan Ini Nantinya Tak Butuh Manusia, Bisa Dijalankan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan
10 Pekerjaan Ini Nantinya Tak Butuh Manusia, Bisa Dijalankan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan

WEF melaporkan bahwa dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan
Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan

Perubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.

Baca Selengkapnya
Pendiri Kecerdasan Buatan Khawatir Perusahaannya Buat Banyak Orang Kehilangan Pekerjaan
Pendiri Kecerdasan Buatan Khawatir Perusahaannya Buat Banyak Orang Kehilangan Pekerjaan

Meski mengubah iklim pekerjaan, AI tidak berarti menjadi malapetaka dan kesuraman bagi semua pekerja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Waspada, Ini Pekerjaan Paling Rentan Digantikan Kecerdasan Buatan di Industri Hiburan
Waspada, Ini Pekerjaan Paling Rentan Digantikan Kecerdasan Buatan di Industri Hiburan

Survei CVL Economics mengidentifikasi beberapa pekerjaan yang sebenarnya paling rentan terhadap dampak AI.

Baca Selengkapnya
Kemunculan Teknologi AI jadi Pembahasan Penting di Forum APMF Bali
Kemunculan Teknologi AI jadi Pembahasan Penting di Forum APMF Bali

Dalam pemaparannya, Andi menyoroti AI yang menjadi tantangan tersendiri ke depannya.

Baca Selengkapnya
Dunia Makin Canggih! Robot Kembaran Ini Bisa Jadi Solusi Bantu Selesaikan Pekerjaan yang Numpuk
Dunia Makin Canggih! Robot Kembaran Ini Bisa Jadi Solusi Bantu Selesaikan Pekerjaan yang Numpuk

Di era Artificial Intelligence (AI) segalanya bisa terjadi, termasuk mengkloning diri sendiri.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Buruh, Pekerja Tembakau Minta Hal Ini ke Pemerintah
Peringati Hari Buruh, Pekerja Tembakau Minta Hal Ini ke Pemerintah

Keberlangsungan tenaga kerja sangat bergantung terhadap sikap pemerintah yang bertanggung jawab atas kewenangannya.

Baca Selengkapnya
Beredar Rekaman Suara Surya Paloh Marah, Anies: Jangan Gunakan Kebohongan untuk Kampanye
Beredar Rekaman Suara Surya Paloh Marah, Anies: Jangan Gunakan Kebohongan untuk Kampanye

Anies menduga rekaman suara itu dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).

Baca Selengkapnya
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu

Konflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.

Baca Selengkapnya