Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga minyak dunia naik ditopang penurunan produksi Libya

Harga minyak dunia naik ditopang penurunan produksi Libya Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak global naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), didukung oleh penurunan produksi Libya dan komentar-komentar positif dari Arab Saudi bahwa upaya yang dipimpin OPEC untuk mengurangi persediaan sedang bekerja.

Patokan internasional, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, naik 0,92 dolar AS menjadi ditutup pada 67,31 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak Brent membukukan kenaikan mingguan kedua kalinya berturut-turut, naik 3,6 persen.

Sementara itu, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan April, naik 0,78 dolar AS menjadi menetap di 63,55 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. WTI mencatat kenaikan mingguan 3,1 persen, juga kenaikan kedua berturut-turut.

Minyak mentah "rebound" dari kerugian awal setelah penutupan ladang minyak El Feel di Libya, yang menghasilkan 70.000 barel minyak mentah per hari. Produksi di anggota OPEC ini telah berjalan sekitar satu juta barel per hari, meskipun tetap berfluktuasi akibat kerusuhan.

Harga juga didukung oleh komentar-komentar dari Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih, yang mengatakan bahwa pasar minyak sedang melakukan penyeimbangan kembali dan bahwa dia memperkirakan persediaan akan terus menurun tahun ini.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia, sepakat untuk mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari mulai Januari 2017, menghapus hampir dua persen pasokan global dari pasar, untuk mengakhiri kelebihan pasokan yang telah memicu kejatuhan harga minyak.

Pada Kamis (22/2), data Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS secara tak terduga turun 1,6 juta barel pekan lalu. Stok minyak mentah di pusat pengiriman minyak berjangka AS di Cushing, Oklahoma, turun 2,7 juta barel pekan lalu.

"Tingkat persediaan sedang turun, di AS juga. Itulah mengapa sekarang ada narasi 'bullish' di seputar pasar saat ini," kata John Kilduff, mitra pada manajer investasi Again Capital di New York.

Meningkatnya produksi AS telah menghambat upaya-upaya OPEC untuk mengurangi pasokan. Produksi AS naik ke level tertinggi sejak 1970-an pada akhir 2017, dan pada akhir 2018 diperkirakan mencapai 11 juta barel per hari.

Ekspor minyak mentah AS sedang meningkat bersama produksinya. Data EIA pada Kamis (22/2) menunjukkan ekspor minyak mentah AS melonjak menjadi di atas dua juta barel per hari, mendekati rekor 2,1 juta pada Oktober.

"Produksi minyak yang kuat di AS akan terus membatasi kenaikan harga," kata Abhishek Kumar, analis energi senior di Interfax Energy Global Gas Analytics di London.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan

Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun
Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun

Tren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga

Dalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.

Baca Selengkapnya
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan

Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM

Mengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir

Pada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM Pertalite
Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM Pertalite

Adapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Baca Selengkapnya