Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait penyebab lonjakan harga minyak mentah dunia yang mendekati level USD 100 per barel. Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
"Harga minyak Brent itu mengalami kenaikan 9,8 persen. Bahkan, sudah mendekati atau di sekitar 95 dolar per barel," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Rabu (20/9).
Sri Mulyani menyebut, lonjakan harga minyak mentah dunia terjadi sebagai dampak dari kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi dan Rusia.
Dua negara minyak tersebut telah membatasi produksi minyak.
"Pergerakan harga minyak ini tentu mengikuti sinyal dari Saudi dan Rusia yang memang melakukan pengurangan supply minyak," kata Sri Mulyani.
Padahal, dari sisi permintaan minyak pandangan sejumlah negara mengalami peningkatan.
Hal ini dibuktikan dari perekonomian Amerika Serikat (AS) yang relatif resiliensi, meskipun dihantam inflasi dan suku bunga tinggi.
merdeka.com
Begitu juga dengan China yang mengalami perlambatan ekonomi tetapi permintaan terhadap minyak masih tetap sama.
"RRT (China) yang ekonominya melemah, tapi permintaan terhadap minyak tidak menurun," imbuhnya.
Kondisi tersebut membuat harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan tajam dalam waktu relatif singkat.
Ironisnya, harga komoditas andalan Indonesia justru melanjutkan tren penurunan hingga USD168,3 metrik ton.
"Harga coal (batubara) itu turun hingga 58 persen," pungkasnya.