Hingga September 2017, laba bersih Bank Mandiri capai Rp 15,1 triliun
Merdeka.com - Bank Mandiri berhasil mempertahankan laju pertumbuhan kinerja hingga sembilan bulan pertama di 2017. Tercatat, laba bersih yang dibukukan perseroan pada akhir September 2017 mencapai Rp 15,1 triliun, tumbuh 25,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit secara tahunan yang mencapai 9,8 persen pada akhir September 2017 menjadi Rp 686,2 triliun. Atas agresifitas tersebut, perseroan berhasil mendongkrak nilai aset menjadi Rp 1.078,7 triliun, naik 10,6 persen year on year (yoy).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, keberhasilan perseroan menjaga tren positif ini didorong oleh komitmen kuat perseroan dalam mengoptimalisasi aset produktif perusahaan secara berkualitas, serta mendorong kontribusi pendapatan yang bersumber dari jasa perbankan.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Apa prestasi Bank Jatim yang terbaru? PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Bagaimana BRI tetap tumbuh positif di tengah tantangan? Terkait pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI berhasil menjaga kinerja positif dan terus bertumbuh di tengah kondisi ekonomi yang menantang di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa BRI berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholders-nya melalui penciptaan economic dan social value.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Kapan BRI meraih laba positif? Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun.
"Di tengah tren penurunan suku bunga perbankan sebagai respon atas kebijakan regulator dan persaingan yang semakin ketat di industri, kami terus melakukan penajaman implementasi fokus bisnis, serta mendorong inisiatif inovasi produk keuangan sesuai kebutuhan nasabah sebagai solusi strategis dalam menjaga kepercayaan nasabah kepada perseroan," ujar Kartika, di kantornya, Jakarta, Selasa (24/10).
Kualitas aset yang membaik juga terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) dari 3,81 persen pada September 2016, menjadi 3,75 persen pada September 2017. Begitu pula dengan biaya pencadangan yang secara tahunan turun 23,2 persen pada triwulan III-2017.
Sejalan dengan membaiknya kualitas aset yang dimiliki Bank Mandiri, pendapatan operasional secara tahunan tumbuh 4,1 persen mencapai Rp 57,5 triliun. Di mana pendapatan perseroan dari bisnis jasa perbankan atau fee based income tumbuh signifikan sebesar 18,4 persen menjadi Rp 16,8 triliun pada akhir bulan lalu.
Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri berhasil mencatatkan kenaikan di seluruh kelompok pembiayaan. Kredit modal kerja tumbuh 3,9 persen menjadi Rp 321,4 triliun, kredit investasi tumbuh 10,1 persen menjadi Rp 189,3 triliun serta kredit konsumer tumbuh 20,6 persen menjadi Rp 95,2 triliun.
"Sebagai agen pembangunan, kami juga terus menjaga konsistensi dalam mendukung program-program pemerintah baik untuk penguatan ekonomi, maupun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Kartika mencontohkan, baki debet kredit infrastruktur Bank Mandiri pada akhir triwulan III–2017 mencapai Rp 132,1 triliun atau tumbuh 11,4 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dari nilai tersebut, di antaranya disalurkan untuk pembiayaan sektor transportasi sebesar Rp 36,4 triliun, tenaga listrik Rp 27,4 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp 17,2 triliun, konstruksi sebesar Rp 12,2 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota sebesar Rp 10,3 triliun, telematika sebesar Rp 9,6 triliun, dan jalan raya dan tol sebesar Rp 9,4 triliun.
Bank Mandiri juga terus memberikan perhatian yang tinggi terhadap pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pada triwulan III-2017, Bank Mandiri telah membukukan baki debet kredit UMKM sebesar Rp 78,1 triliun, dan telah menyalurkannya kepada lebih dari 938.000 nasabah pelaku UMKM.
Sedangkan pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR), perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 9,11 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini, atau telah mencapai 70 persen dari target Rp 13 triliun pada akhir Desember nanti.
Sejalan dengan spirit memakmurkan negeri, Bank Mandiri terus berkomitmen mendukung program-program pemerintah melalui program Mandiri Hadir Untuk Negeri, dengan misi utama memberikan pendampingan serta edukasi kepada masyarakat Indonesia dalam menyalurkan bantuan sosial agar kualitas hidup masyarakat dapat meningkat.
Penyaluran bantuan sosial (Bansos) dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai akan dilaksanakan di sebanyak 151 kabupaten atau 1.664 kecamatan serta Mandiri Edukasi di sebanyak 81 kabupaten sepanjang tahun 2017. Selain itu, Bank Mandiri juga turut serta mendukung percepatan swasembada pangan dan pemberdayaan perekonomian desa khususnya di wilayah Jawa Barat melalui program kartu tani.
"Secara periodik, kami juga menerjunkan karyawan-karyawan Mandiri secara langsung ke lapangan melalui program Mandiri Volunteer untuk memberikan pendampingan dan sosialisasi kepada keluarga-keluarga penerima manfaat agar bantuan tersebut bisa dioptimalkan untuk kesejahteraan mereka," katanya.
Kartika menambahkan, Bank Mandiri juga berupaya memastikan kecukupan likuiditas melalui peningkatan penghimpunan dana, terutama dana murah. Pada akhir triwulan III-2017, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Mandiri secara tahunan tumbuh 10,3 persen menjadi Rp 761,5 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama didorong pertumbuhan dana murah sebesar 12,6 perse Year on Year mencapai Rp 492,5 triliun. Sehingga, rasio dana murah terhadap total DPK mencapai 64,7 perse .
"Sebagai bentuk dukungan Bank Mandiri dalam menciptakan cashless society, kami juga terus mengembangkan sistem alat pembayaran online yang dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam bertransaksi," tegas Kartika.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah pengguna serta merchant kartu prabayar Mandiri e-money. Hingga September 2017, kartu pra bayar berlogo e-money yang telah diterbitkan oleh Bank Mandiri sebanyak 10,82 juta kartu dengan rerata transaksi bulanan lebih dari 39 Juta transaksi. Dan nilai transaksi finansial mencapai lebih dari Rp 417,8 miliar per bulan. Saat ini, kartu prabayar berlogo e-money dapat digunakan untuk melakukan transaksi di lebih dari 55.000 merchant dengan jumlah outlet sebanyak lebih dari 68.000 unit di seluruh Indonesia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaDari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaRasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
Baca SelengkapnyaDI waktu yang bersamaan, BRI diketahui memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat hingga Semester I 2023.
Baca SelengkapnyaPencapaian tersebut turut ditopang realisasi penyaluran kredit, yang secara konsolidasi tumbuh 20,8 persen (YoY) menjadi Rp1.590 triliun.
Baca SelengkapnyaDari sisi Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga September 2024 perseroan telah menyalurkan Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293.000 pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPada September 2024, BSI mencatat pertumbuhan profit sebesar 21 persen.
Baca Selengkapnya