Idul Adha, daging sapi lebih disukai masyarakat dibanding kambing
Merdeka.com - Jelang hari raya Idul Adha, penjual hewan kurban mulai menjamur di beberapa wilayah kota-kota besar, termasuk Jakarta. Banjirnya penjual musiman ini justru memicu kenaikan harga hewan kurban.
Ketua Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kambing Indonesia (PPSKI), Teguh Boediyana mengatakan biaya sewa kios dadakan di pinggir jalan dan ketersediaan pakan ternak selama beberapa hari menjelang Idul Adha juga menjadi faktor tingginya harga hewan kurban.
"Belum lagi dari hewan-hewan kurban yang disiapkan tidak semuanya laku. Jadi, perhitungan-perhitungan tersebut disesuaikan penjualan hewan kurbannya," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (9/9).
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Kapan harga kambing kurban mulai naik? Kini banyak penjual hewan kurban yang mulai menaikkan harga seperti penjual kambing di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa orang suka makan daging kambing di Idul Adha? Hal ini yang kemudian menjadikan Hari Raya Idul Adha banyak dijumpai beragam makanan khas dengan bahan daging.
-
Kapan penjualan Domba Priangan meningkat? Para penjual sendiri sudah tampak memarkirkan kendaraan bak terbuka yang berisi domba Priangan, sejak pagi hari. Semakin siang, calon pembeli kian ramai termasuk dari luar wilayah.
-
Kenapa ayam kampung lebih alot? Kekentalan daging ayam kampung bisa dipengaruhi oleh cara pemeliharaannya yang mengizinkan ayam itu untuk berkeliaran bebas, bukan hanya bergantung pada kandang. Ini memungkinkan ayam kampung untuk bergerak aktif dan memanfaatkan banyak energi dari pakan yang dikonsumsinya.
Meski harganya meningkat, namun minat masyarakat untuk membeli hewan kurban tetap tinggi. Bahkan, masyarakat lebih memilih membeli sapi dibandingkan kambing, meski harganya lebih mahal.
"Banyak masyarakat yang kini lebih membeli sapi karena dagingnya lebih banyak dan relatif murah, karena yang bagikan lebih banyak. Banyak yang sudah mulai banyak bergabung dengan 10 orang membeli satu sapi," imbuhnya.
"Kalau kambing ibaratnya satu isinya 30 kilo kambing, harga satuannya bisa Rp90.000 per kilogram. Belum lagi daging, kambing banyak tulangnya," ungkapnya.
Teguh mengaku, setiap tahunnya harga hewan kurban sapi mengalami kenaikan sebesar 10 hingga 15 persen. Angka ini setara dengan Rp 55.000 sampai Rp 60.000 per kilogram bobot hewan hidup.
Menurutnya, kenaikan harga ini cukup signifikan lantaran sapi jantan yang disiapkan telah memenuhi syarat layak sebagai hewan kurban. "Kalau hari biasa sapi dipotong Rp 45.000 per kilogram. Kurban waktu yang ditunggu oleh pedagang, nanti kalau sudah lewat kembali harga biasa," ucap Teguh.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan seorang pengusaha sapi membelanjakan yang Rp1 miliar untuk membeli 30 ekor sapi.
Baca SelengkapnyaJelang, Iduladha, penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang meningkat 100 persen.
Baca SelengkapnyaPara penjual mengaku mengalami peningkatan penjualan hingga 70 persen.
Baca SelengkapnyaKambing Iduladha di Parongpong, Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaIndah mendatangkan sapi-sapi dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Sapi-sapi tersebut dibawa ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKambing ras Etawa Senduro, Kali Gesing dan Jawa Randu banyak diburu pedagang bahkan sampai langsung ke lokasi peternakan.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaIndah Permatasari bersyukur jika penjualan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang Idul Adha 1445 H, sejumlah pedagang musiman mulai berdatangan dan menjajakan hewan kurban di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPemilik warung punya alasan khusus memilih daging sapi
Baca Selengkapnya