Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Telah Mampu Produksi Obat Penurun Kolesterol

Indonesia Telah Mampu Produksi Obat Penurun Kolesterol Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan, Engko Sosialine Magdalene. ©2020 Liputan6.com/Tira Santia

Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, menyambut baik dengan adanya Rancangan Revisi Peraturan Pemerintah (RPP) terkait ketersediaan farmasi dan alat kesehatan. Revisi diharapkan mendorong riset dan inovasi di bidang obat-obatan bio farmasi, seperti vaksin dan lainnya, supaya lebih baik untuk ke depannya.

"Ya pada intinya kita ingin RPP ini mempunyai semangat untuk mendorong riset maupun inovasi yang terkait dengan obat-obatan, kemudian produk bio farmasi seperti vaksin dan juga alat kesehatan," ujar Menteri Bambang setelah Rapat Koordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga, di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu, (19/2).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Engko Sosialine Magdalene, turut menyampaikan saat ini pihaknya sedang mendorong kemandirian bahan baku farmasi dan kesehatan dalam negeri. Tujuannya supaya tidak banyak melakukan impor bahan baku dari luar negeri.

Orang lain juga bertanya?

"Salah satunya adalah bagaimana kita mendorong kemandirian, baik bahan baku yang dari tradisional Indonesia, dan juga produk jadi. Jadi saat ini sudah ada sekitar 14 industri bahan baku di Indonesia dan tahun 2020 bahkan sudah mulai memproduksi," ujarnya.

Engko menyebutkan, kini di Indonesia sudah mampu memproduksi obat jenis simvastatin, yakni obat untuk menurunkan kolesterol. "Jadi kita harapkan tahun 2021 ketergantungan item impor bahan baku dari luar negeri bisa turun 15 persen, dan tahun 2024 bisa turun hingga 30 persen. Itu salah satunya tujuan dari RPP ini akan dukung kemandirian bahan baku di Indonesia," jelasnya.

Selanjutnya, Menteri Bambang mengatakan bahwa produksi obat dalam negeri sudah banyak berkembang. Maka dari itu, dirinya akan mendorong pengembangan jenis obat baru yakni Fitofarmaka, obat yang berasal dari bahan tanaman asli Indonesia.

"Sehingga kami mengusulkan namanya menjadi obat modern asli indonesia. Nah, ini sudah beberapa jenis diproduksi oleh produsen dalam negeri yang sudah juga melakukan hasil riset," ujarnya.

Dia menegaskan tidak mau obat yang seharusnya diproduksi dalam negeri malah dikembangkan di luar negeri, dan dipaketkan kembali ke dalam negeri dalam bentuk jadi. "Kita ingin dari awalnya, risetnya sampai kepada hilirisasi produknya, sampai menjadi produk akhir itu benar-benar produk Indonesia, dan juga menggunakan terutama kekayaan kita tanaman-tanaman kita, yang ternyata mempunyai manfaat cukup banyak untuk mengatasi masalah kesehatan," ungkapnya.

Revisi PP Farmasi dan Alat Kesehatan Usai Omnibus Law Disahkan

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan Rancangan Revisi Peraturan Pemerintah (RPP) terkait masalah penyediaan farmasi dan alat kesehatan, ditunda sementara. Pembahasan akan dilanjutkan setelah Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law disahkan terlebih dulu.

"Tadi sudah kita tampung berbagai masukan dan kita ingin memasukan semua yang pada dasarnya, adalah mengarah pada semangat bahwa semua peraturan yang ada itu nanti harus menginduk pada omnibus law cipta kerja, dan (peraturan pemerintah) ini kita tunda sampai menunggu disahkannya omnibus law cipta lapangan kerja," kata Menko Muhadjir.

Dia menyebut PP ini sudah setengah jadi dan berharap dengan disiapkannya RPP ini bisa langsung cepat diimplementasikan apabila Omnibus Law sudah disahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito mengatakan bahwa, meskipun PP ini ditunda, pihaknya akan terus memperkuat dan mempercepat hilirisasi perizinan obat herbal asli Indonesia sesuai dengan arahan Presiden.

"Percepatan perizinan sudah dilakukan hingga 3 tahun terakhir ini, dengan terus diperkuat hilirisasi dan dilakukan oleh BPOM dengan dilakukan inovasi obat herbal asli Indonesia," ujarnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Kepala BPOM Taruna Ikrar Agendakan 5 Perbaikan pada Pengawasan Obat dan Makanan
Kepala BPOM Taruna Ikrar Agendakan 5 Perbaikan pada Pengawasan Obat dan Makanan

Ikrar menyataan akan menjalankan arahan yang dititipkan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Kepala BPOM Kontrol Harga Obat di RI
Jokowi Minta Kepala BPOM Kontrol Harga Obat di RI

Taruna menyebut, harga obat yang beredar di RI 400 persen lebih tinggi.

Baca Selengkapnya
Menkes Targetkan 33 Rumah Sakit Vertikal Dapat CPOB dari BPOM Tahun Ini
Menkes Targetkan 33 Rumah Sakit Vertikal Dapat CPOB dari BPOM Tahun Ini

Budi menyebut, pemerintah terus menggencarkan transformasi kesehatan.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Biofarmasi Indonesia Ini Perluas Kapasitas Produksi & Siap Ekspor Penuhi Kebutuhan Internasional
Perusahaan Biofarmasi Indonesia Ini Perluas Kapasitas Produksi & Siap Ekspor Penuhi Kebutuhan Internasional

Hal tersebut sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Rokok Elektrik: UU Kesehatan Beri Kepastian untuk Investasi dan Berusaha
Pengusaha Rokok Elektrik: UU Kesehatan Beri Kepastian untuk Investasi dan Berusaha

Dengan disahkannya UU Kesehatan, Indonesia setara dengan negara lain yang juga memiliki payung hukum mengenai vape.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Perangkat 39 Negara dengan Sistem Pelayanan Kesehatan Terbaik di 2024, Lebih Baik Dibanding Malaysia
Indonesia Jadi Perangkat 39 Negara dengan Sistem Pelayanan Kesehatan Terbaik di 2024, Lebih Baik Dibanding Malaysia

Riset terbaru dari CEOWORLD Magazine terkait Health Care Index menempatkan Indonesia di peringkat 39 dari 110 negara.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Jokowi Terbitkan Aturan Turunan UU Kesehatan Bulan Ini
Menkes Sebut Jokowi Terbitkan Aturan Turunan UU Kesehatan Bulan Ini

UU Kesehatan disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Selasa (11/7).

Baca Selengkapnya
ASEAN BAC Optimis UU Kesehatan Dorong Investasi dan Pengembangan Obat Hepatitis
ASEAN BAC Optimis UU Kesehatan Dorong Investasi dan Pengembangan Obat Hepatitis

UU Kesehatan diyakini bakal mendorong investasi dan pengembangan obat termasuk untuk hepatitis.

Baca Selengkapnya
PAN Harap UU Kesehatan Baru Disahkan Mampu Penuhi Kekurangan Dokter Umum dan Spesialis
PAN Harap UU Kesehatan Baru Disahkan Mampu Penuhi Kekurangan Dokter Umum dan Spesialis

Saleh Partaonan berharap, rumah sakit swasta yang dikelola oleh ormas seperti Muhammadiyah bisa semakin baik.

Baca Selengkapnya
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar

Pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal 5 Kali Lipat dari Malaysia, Ternyata Ini Penyebabnya
FOTO: Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal 5 Kali Lipat dari Malaysia, Ternyata Ini Penyebabnya

Presiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet menekan harga obat dalam negeri agar setara dengan negara lain.

Baca Selengkapnya