Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Terancam Alami Kemarau Panjang Hingga 2024, Ini Hal Harus Dilakukan Petani

Indonesia Terancam Alami Kemarau Panjang Hingga 2024, Ini Hal Harus Dilakukan Petani Ilustrasi kekeringan. ©2012 Shutterstock/Galyna Andrushko

Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino akan terjadi di Indonesia pada Semester II-2023 dan mungkin berlangsung hingga awal tahun 2024. El Nino menyebabkan penurunan curah hujan sehingga musim kemarau akan terjadi lebih panjang.

Hal ini secara umum dapat berpengaruh langsung pada penurunan produktivitas komoditas kopi dan memerlukan beberapa upaya mitigasi yang perlu dilakukan oleh petani untuk mengurangi dampak buruknya.

Selama periode El Nino, Indonesia akan mengalami kondisi cuaca yang tidak biasa, seperti suhu yang lebih tinggi dari rata-rata, curah hujan yang tidak teratur, dan kekeringan di beberapa daerah. Dari data historis yang dimiliki, BKMG memprediksi bahwa El Nino tahun ini akan terjadi di level low to moderate.

Orang lain juga bertanya?

BMKG juga menyampaikan bahwa curah hujan pada Agustus hingga Oktober 2023 diprediksi akan berada pada kategori di bawah normal, terutama wilayah Sumatera, Jawa hingga NTT, Sebagian Kalimantan, dan sebagian Sulawesi.

Hal ini disampaikan oleh Peneliti Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG pada Sekolah Iklim Komoditas Kopi Nasional: Dampak dan Mitigasi Fenomena El Nino, Senin (5/6), yang diselenggarakan oleh PMO Kopi Nusantara Kementerian BUMN bekerja sama dengan BKMG, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka), Perum Perhutani, dan SCOPI.

Lalu bagaimana upaya mitigasi yang harus dilakukan oleh para petani kopi untuk menekan dampak buruk fenomena El Nino ini?

Berikut ini rekomendasi Puslitkoka, pusat penelitian di bawah PTPN Group yang telah menjadi kiblat pengembangan kopi Indonesia sejak tahun 1911.

1. Penyiraman pada areal yang memungkinkan

Penyiraman tanaman kopi pada beberapa areal kebun yang memungkinkan untuk dilakukan. Ini akan menjadi solusi praktis yang bisa dilakukan oleh petani selama curah hujan di Indonesia menurun akibat El Nino.

2. Pemeliharaan penaung dan penambahan tanaman penaung


Tidak memangkas penaung pada akhir musim hujan dan menambah jumlah penaung pada wilayah yang masih mendapatkan hujan. Tanaman penaung berfungsi salah satunya untuk menahan intensitas cahaya matahari yang tinggi.

Tanaman penaung akan menjaga tanaman kopi agar tidak terpapar cahaya matahari secara terus menerus akibat kemarau panjang. Hindari pemangkasan tanaman penaung menjelang El Nino.

3. Pengendalian gulma menjelang musim kemarau


Selain untuk menyediakan tambahan nutrisi bagi tanaman kopi setelah gulmanya melapuk, pembersihan gulma akan mengurangi laju evapotranspirasi dari kebun kopi agar air tanah yang teredia dapat digunakan secara optimal oleh tanaman kopi. Pada saat kemarau, konsumsi air tanah perlu difokuskan pada tanaman yang dibudidayakan.

4. Aplikasi pupuk organik 


Bahan organik dari pupuk organik dapat membantu mempertahankan kelembaban tanah dengan membentuk agregat tanah yang lebih stabil serta menambah nutrisi bagi tanaman pokok kopi. Hal ini secara tidak langsung akan membantu mengurangi penguapan air dari tanah selama musim kemarau.

5. Aplikasi pupuk nitrogen lebih banyak pada akhir musim hujan 


Nitrogen akan meningkatkan resistensi tanaman kopi terhadap kekeringan. Pemberian pupuk nitrogen ekstra 25 persen lebih banyak dari dosis tahunan disarankan untuk dilakukan saat ini pada akhir musim hujan untuk persiapan menghadapi dampak El Nino.

6. Aplikasi mulsa lebih optimal 


Petani juga disarankan untuk mengoptimalkan pemberian mulsa (tebal 5-15 cm) dengan semua bahan mulsa organik yang tersedia seperti serasah, jerami, dan bahan lainnya untuk memperlambat proses evaporasi air tanah.

7. Pengendalian hama penggerek buah kopi secara manual


Pengendalian hama penggerek buah kopi secara manual seperti petik bubuk yang dilakukan menjelang awal panen dan lelesan dengan mengambil semua buah kopi yang tersisa di pohon maupun yang jatuh ke tanah pada khir musim panen perlu dilakukan untuk mengurangi serangan pada musim panen berikutnya.

8. Penerapan pola budidaya agroforestri dan polikultur (multiple cropping)

Agroforestri seperti yang diimplementasikan oleh Perum Perhutani di berbagai wilayah ternyata memberikan banyak manfaat. Selain sebagai penaung, tanaman hutan juga dapat menjaga persediaan air tanah yang dibutuhkan oleh tanaman yang dibudidayakan. Dampak El Nino tidak akan banyak dirasakan oleh petani di area agroforestri.

9. Penggunaan varietas kopi unggul toleran kekeringan 


Pada jangka panjang, penggunaan varietas tanaman kopi yang unggul dan toleran terhadap kekeringan perlu dilakukan oleh petani kopi di Indonesia untuk keperluan perluasan areal/penanaman baru maupun replanting.

"Produktivitas tanaman kopi perlu kita jaga meski ada El Nino, karena biasanya produktivitas berbanding lurus dengan kesejahteraan petani," ucap Wakil Ketua PMO Kopi Nusantara, Reynaldi Istanto.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fenomena El Nino Diperkirakan Bertahan hingga Pertengahan 2024, Ini Penjelasan Pakar
Fenomena El Nino Diperkirakan Bertahan hingga Pertengahan 2024, Ini Penjelasan Pakar

El Nino adalah fenomena global yang terjadi hampir di seluruh negara yang terletak pada garis ekuator, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Waspada El Nino, 'Si Bocah' Penyebab Kemarau Panjang
Waspada El Nino, 'Si Bocah' Penyebab Kemarau Panjang

Hingga awal 2024, dampak El Nino masih akan dirasakan di Indonesia. Ancaman kekeringan melanda sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Khawatir Produksi Sawit Terganggu Gara-Gara El Nino
Pengusaha Khawatir Produksi Sawit Terganggu Gara-Gara El Nino

Musim kemarau panjang yang terjadi berpotensi menganggu panen sawit di perkebunan.

Baca Selengkapnya
Cara Kementan Adaptasi Perubahan Iklim Ekstrem
Cara Kementan Adaptasi Perubahan Iklim Ekstrem

Perubahan iklim global yang terjadi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian

Baca Selengkapnya
BRIN Ingatkan Dampak Peningkatan Suhu Terhadap Sektor Pertanian
BRIN Ingatkan Dampak Peningkatan Suhu Terhadap Sektor Pertanian

Kenaikan suhu dapat mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.

Baca Selengkapnya
Potret Tragis Warga Jember Pakai Air Sungai Kotor untuk Mandi, Tetap Nekat Meski Kulitnya Gatal-Gatal
Potret Tragis Warga Jember Pakai Air Sungai Kotor untuk Mandi, Tetap Nekat Meski Kulitnya Gatal-Gatal

Warga nekat menggunakan air kotor karena tak punya pilihan lain.

Baca Selengkapnya
Puncak Ancaman El Nino Diprediksi pada Agustus-September
Puncak Ancaman El Nino Diprediksi pada Agustus-September

BMKG memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncak pada Agustus-September.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Kembali Naik, Menteri Tito Ingatkan Kepala Daerah Tak Jual Sawah ke Pengembang
Harga Beras Kembali Naik, Menteri Tito Ingatkan Kepala Daerah Tak Jual Sawah ke Pengembang

Terlebih BMKG menyebut puncak musim kemarau akan terjadi di Agustus-September 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dampak El Nino, Ribuan Hektar Lahan Pertanian Warga di Cibarusah Bekasi Kekeringan
FOTO: Dampak El Nino, Ribuan Hektar Lahan Pertanian Warga di Cibarusah Bekasi Kekeringan

BMKG memperingatkan, musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Dampak Parah Kekeringan Mulai Terasa, 22 Negara Setop Ekspor Beras
Dampak Parah Kekeringan Mulai Terasa, 22 Negara Setop Ekspor Beras

Salah satu yang tampak nyata adalah produksi beras di berbagai negara mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Terserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras
Terserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras

Dampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.

Baca Selengkapnya
BMKG Prediksi Kekeringan Melanda Indonesia Juni-September 2024
BMKG Prediksi Kekeringan Melanda Indonesia Juni-September 2024

Kondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 diprediksi sampai September

Baca Selengkapnya