Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini hasil pertemuan PT IBU dengan YLKI soal beras oplosan

Ini hasil pertemuan PT IBU dengan YLKI soal beras oplosan beras. shutterstock

Merdeka.com - Sebanyak 6 orang perwakilan PT Indo Beras Unggul (PT IBU) menyambangi kantor Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di Jakarta, Jumat (28/7). Kedatangan mereka untuk memberikan informasi terkait produk beras mereka yang dipermasalahkan.

"Kalau ada masalah terkait konsumen, produsen atau pelaku usaha apapun dijelaskan ke YLKI, tujuannya agar masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait masalah sebenarnya tidak dari pihak lain, sehingga ada informasi yang utuh," ungkap Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi di Kantor YLKI, Jakarta Selatan, Jumat (28/7).

Kepada YLKI, PT IBU mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menelusuri jenis beras apa saja yang ada dalam kemasan, sebab menurut mereka (PT IBU), beras telah tercampur sejak pasca panen.

"Dalam beras itu juga kami cek memang tidak mencantumkan jenis varietas apa. Karena produsen PT IBU tidak bisa menelusuri varietas apa dalam kemasan itu karena memang sejak awal beras yang ada di dalam itu sudah tercampur pasca panen," ungkap Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi di Kantor YLKI, Jakarta Selatan, Jumat (28/7).

Adapun yang dicantumkan di kemasan beras produksi PT IBU adalah label SNI, yang menurutnya memang tidak ada kaitannya dengan jenis varietas beras yang ada dalam kemasan atau kandungan gizi yang terdapat dalam beras.

"Kalau beras SNI itu lebih pada indikator fisik seperti tidak tercampur benda lain tidak berbau, tidak ada bekatul, tidak ada binatang, kemudian tidak ada beras yang broken atau remuk dan seterusnya," katanya.

"Kalau dia produk dengan logo SNI itu indikatornya bukan jenis varietas atau kualitas gizi atau kandungan gizi," jelas dia.

Selain itu, Tulus juga mengatakan pihak PT IBU juga membantah bahwa beras yang mereka jual sangat mahal harganya. Sebab menurut mereka ada beras dari produsen lain yang jauh lebih mahal.

"Saya tadi sempat tanya, ada enggak beras yang lebih mahal dari ini (beras PT IBU), dia jawab, banyak. Banyak beras merek lain di supermarket lebih mahal dari PT IBU. Jadi dia bilang bukan paling mahal. Dan soal harga ini kan ibarat kata betawi lo jual gue beli. Kan konsumen bisa menilai. Lagipula kalau terlalu mahal bisa ditinggal konsumen," pungkasnya.

Sebelumnya, juru bicara PT Indo Beras Unggul (PT IBU) Jo Tjong Seng menjelaskan, beras IR64 tidak ada hubungannya dengan jenis beras medium atau premium seperti yang diberitakan selama ini. Menurutnya, beras IR64 atau beras jenis apapun bisa menjadi jenis beras medium ataupun premium jika diolah dengan menggunakan standar parameter mutu fisik.

Di mana parameter mutu fisik berdasarkan keutuhan beras, untuk premium itu beras patahnya 95 persen. Kualitas beras berdasarkan derajat sosoh, kadar air, dan lain-lain. Selain itu, deskripsi jenis beras medium atau premium bukan berdasarkan pada kandungan gizi.

"Deskripsi mutu premium atau medium itu berdasarkan pada fisik. Bukan tergantung jenis beras dan varietasnya," jelas Jo.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Dugaan Mark Up Beras Impor Rp 2,7 Triliun
Kasus Dugaan Mark Up Beras Impor Rp 2,7 Triliun

Bapanas memastikan sudah bekerja sesuai dengan aturan yang secara teknis tidak masuk ke dalam pelaksanaan importasi.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Mark Up Impor Beras, Pelapor Buka-bukaan Temuannya
Kasus Dugaan Mark Up Impor Beras, Pelapor Buka-bukaan Temuannya

Menurut hitungannya, angka dugaan rasuah tersebut mencapai lebih dari Rp2,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun

Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun

Baca Selengkapnya
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor

Uchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.

Baca Selengkapnya
Begini Duduk Perkara Tudingan Penggelembungan Harga Beras Impor dari Vietnam
Begini Duduk Perkara Tudingan Penggelembungan Harga Beras Impor dari Vietnam

Duduk perkara Bulog dan Bapanas dilaporkan ke KPK atas dugaan penggelembungan harga beras impor.

Baca Selengkapnya
Kemendag Akhirnya Buka-bukaan soal Penyebab Naiknya Harga Beras
Kemendag Akhirnya Buka-bukaan soal Penyebab Naiknya Harga Beras

Kemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Duga Ada Penyalahgunaan Beras SPHP, Harusnya untuk Masyarakat Miskin Malah Dikemas Ulang Jadi Beras Komersial
Ombudsman Duga Ada Penyalahgunaan Beras SPHP, Harusnya untuk Masyarakat Miskin Malah Dikemas Ulang Jadi Beras Komersial

Beras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Vietnam Buka Suara soal Dugaan Mark Up Impor Beras Bulog-Bapanas
Perusahaan Vietnam Buka Suara soal Dugaan Mark Up Impor Beras Bulog-Bapanas

Perusahaan asal Vietnam, Tan Long Group buka suara terkait dengan keterlibatan dalam dugaan mark up impor beras Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional.

Baca Selengkapnya
Dokumen Tidak Proper Diduga Jadi Biang Kerok Tuduhan Mark up Harga Impor Beras
Dokumen Tidak Proper Diduga Jadi Biang Kerok Tuduhan Mark up Harga Impor Beras

Dalam dokumen, ada masalah dalam dokumen impor yang tidak proper dan komplit sehingga menyebabkan biaya demurrage.

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar Beras Impor dari China Beracun, Begini Respons Keras Budi Waseso
Beredar Kabar Beras Impor dari China Beracun, Begini Respons Keras Budi Waseso

Jangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.

Baca Selengkapnya
Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya

Hal ini untuk memastikan bahwa petani juga mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka.

Baca Selengkapnya