Ini solusi anyar untuk petani bersaing di era digital
Merdeka.com - Pendiri platform digital, Pak Tani Digital, Mahendra Sitepu membantah bahwa perkembangan teknologi digital dapat menggerus usaha pertanian. Berbagai platform penjualan daring yang sudah ada, seperti PakTaniDigital justru dapat dimanfaatkan oleh petani untuk memperluas pasarnya.
Namun,untuk dapat lihai memperluas pasar di era digital, langkah awal yang bisa dilakukan petani adalah dengan mulai aktif ber media sosial. Hal ini agar para petani menjadi lebih melek teknologi serta dapat mempelajari potensi perluasan jaringan bisnis secara daring.
"Walaupun masih banyak petani kita gaptek (gagap teknologi), tidak masalah itu masalah waktu saja. Nah makanya kita sarankan petani mulai sekarang mulailah bersosial media yang sehat," ungkapnya ketika ditemui Merdeka.com di Acara Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF), di JCC, Jakarta, Sabtu (30/6).
-
Bagaimana petani milenial ini belajar bertani? Dalam bertani pepaya, Aksin belajar secara autodidak. Ia belajar dari para peternak pepaya lain. Tak hanya ilmu yang didapat, ia juga mendapat banyak motivasi dari para mentornya.
-
Dimana petani milenial ini bercocok tanam? Aksin saat ini bertani Pepaya California dengan masa tanam hingga panen selama tujuh bulan.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Mengapa teknologi pertanian penting? Perkembangan teknologi pertanian telah memungkinkan produksi makanan yang lebih besar dan efisien.Mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia, dan menghasilkan hasil pertanian yang lebih berkualitas.
-
Siapa yang membantu petani milenial ini? Tak hanya lahan sendiri, Aksin juga memiliki petani yang bermitra dengannya. Bila ditotal, luas lahan dari petani mitra itu mencapai lebih dari 50 hektare.
-
Siapa saja petani muda yang terlibat? Dua petani muda tersebut, Arvin Wijaya dan Steven, menjadi sosok di balik budidaya melon dengan buahnya yang terasa manis dan segar.
Mahendra kini tengah aktif memberi edukasi kepada petani agar semakin melek teknologi dan juga menguasai digital marketing. "Strategi kita menggunakan rantai-rantai informasi yang dekat dengan petani. Di kelompok tani di dalam pasti ada anggota yang tidak gaptek, biar peluang makin terbuka. Walaupun belum menggembirakan itu masalah waktu saja," imbuh Mahendra.
"Strategi kita dengan aktif di sosial media. Kita bikin lomba foto pertanian pakai handphone. Biar nanti mereka bisa mengajarkan petani untuk upload. Game pertanian, video pertanian. Pakai handphone semua," jelasnya.
Petani dengan layanan platform digital ini dapat secara gratis mengiklankan produk pertanian. Pembeli juga dimudahkan untuk berkomunikasi langsung dengan petani yang mau dia beli produknya.
"Di sini petani bisa beriklan. Misalnya ini selada sudah 1.700 kali dilihat, Bawang merah dilihat 500 kali. Bisa dilihat harganya sekian, detailnya bisa dilihat, map-nya bisa dilihat, bisa ditelepon langsung, social media petani yang bersangkutan," ujarnya.
Dia berharap, petani tidak lagi mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil pertaniannya. "Pengalaman kita lihat waktu platform e-commerce seperti Bukalapak, dan Tokopedia menunjukkan kesuksesan model yang sama bisa diterapkan di pertanian," tandasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertanian adalah sektor yang potensial dan menguntungkan.
Baca SelengkapnyaUsia sayur sangat singkat. Namun, bisnis sayur merupakan bisnis menjanjikan jika memiliki strategi tepat.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Korea Selatan meluncurkan platform Ekonomi Digital Hijau (GDEP).
Baca SelengkapnyaSebanyak 1000 petani berdialog dengan Ganjar Pranowo di Desa Cangkrep Lor, Kabupaten Purworejo.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, petani milenial akan banyak yang lahir jika dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan mendampingi.
Baca SelengkapnyaSemenjak Bank BRI membantu warga Desa Munggangsari, ada banyak program yang ditawarkan kepada petani jambu kristal di sini.
Baca SelengkapnyaKementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaPelatihan ini diikuti oleh 50 pelaku UMKM dengan berbagai macam produk.
Baca SelengkapnyaMentan mengajak para petani untuk merevolusi sektor pertanian Indonesia menuju pertanian modern.
Baca SelengkapnyaPendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial, serta menegaskan bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPetani siap terlibat dan berperan aktif untuk mengakselerasi produksi pertanian nasional.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar startup unggul versi platform LinkedIn.
Baca Selengkapnya