Ini tiga cara tingkatkan kesejahteraan petani & wujudkan swasembada pangan RI
![Ini tiga cara tingkatkan kesejahteraan petani & wujudkan swasembada pangan RI](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2017/11/27/913583/540x270/ini-tiga-cara-tingkatkan-kesejahteraan-petani-wujudkan-swasembada-pangan-ri.jpg)
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menargetkan swasembada pangan di Indonesia bisa terjuwud sebelum lima tahun pemerintahannya. Pada 2016 program pemerintah berjalan dengan baik berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan) tingkat kesejahteraan petani membaik.
Data tersebut mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) yaitu NTP tahun 2016 mencapai 101,65 meningkat 0,06 persen dibandingkan NTP 2015 yang sebesar 101,59 dan NTUP rata-rata nasional tahun 2016 mencapai 109,86 atau naik 2,3 persen dibandingkan 2015, posisi ini tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko mengatakan, pihaknya berupaya membantu pemerintah untuk terus mensejahterakan petani Indonesia pada tahun-tahun ke depan. Beberapa hal yang sudah dilakukan yakni, pertama memperbaiki tanah dengan cara memuliakan tanah yang akan digunakan untuk pertanian.
-
Mengapa teknologi pertanian penting? Perkembangan teknologi pertanian telah memungkinkan produksi makanan yang lebih besar dan efisien.Mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia, dan menghasilkan hasil pertanian yang lebih berkualitas.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Apa kebutuhan utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian? 'Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia,' jelasnya.
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan hasil panen di Kalijaran? 'Selanjutnya meningkatkan siklus panen dari sebelumnya 2 kali menjadi 3 kali per tahun, penghematan anggaran irigasi per hektar dari Rp 1,5 juta untuk pembelian BBM menjadi Rp 1 juta, serta peningkatan produksi pertanian dari 12 ton menjadi 12 ton ditambah 4 ton cabai per hektar selama 1 tahun,' ungkap Taufik.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
"Para petani kami arahkan untuk tidak menggunakan pupuk non-organik lagi. Beberapa daerah yang tanahnya rusak kami perbaiki agar lebih produktif lagi," kata Moeldoko dalam Temu Nasional Pemerhati Kelapa di Gorontalo dikutip dari keterangannya di Jakarta, Senin (27/11).
Kedua, sambung Moeldoko, meningkatkan produktifitas pertanian nasional dengan cara petani harus berkepastian melalui teknologi. Para petani yang menggarap lahannya harus meninggalkan cara tradisional yang kurang efektif karena ada hasil panen hilang 10 persen per hektarnya.
"Kami tidak mengenal kata semoga dari 5 ton menjadi 9 ton. Kami sudah membuktikannya dengan cara melakukan penelitian dan pengembangan teknologi," ujarnya.
Terakhir, mantan Panglima TNI tersebut menyampaikan bertani harus sehat. Awal dari bertani sehat yakni bertani harus menggunakan material organik, namun karena teknologi bertani secara organik belum mumpuni dan terlalu mahal maka kami menggantinya menjadi bertani sehat.
"Semua bisa diaplikasikan pada bidang pertanian apapun dan sudah ada buktinya. Petani hidupnya dari sini sehingga semuanya harus hidup dan menghidupi," jelasnya.
Selain ketiga hal tersebut, Moeldoko juga ingin menghilangkan penyakit latah petani di Indonesia. Saat ini para petani Indonesia hanya mau menanam komoditas yang berharga mahal saja, namun saat komoditas tersebut pasokannya berlimpah dan harga jual jatuh petani malah menyalahkan pemerintah.
"Misalnya harga cabai lagi mahal ikut-ikutan tanam cabai. Tadinya tanam cengkeh malah dipotong dan diganti cabai. Apa salahnya dengan cengkeh, padahal itu komoditas jangka panjang," ungkapnya.
Moeldoko menegaskan HKTI merupakan sebuah institusi yang menjembatani pemerintah dengan petani. Semua kebijakan pemerintah yang merugikan petani akan disikapi dengan kritis, namun kebijakan pemerintah yang menguntungkan petani akan disupport.
"Saat memutuskan terjun ke petani saya berkomitmen bertani tidak hanya bertani sebagai petani. Saya ingin mengubah mindset dan metode petani Indonesia," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Zulhas: Bertani Pakai Arit Bisa Bikin Food Loss 15 Persen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/10/31/1730364630211-p9rbe.jpeg)
Pemanfaatan inovasi teknologi dapat meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Baca Selengkapnya![Genjot Opla di Banyuasin, Kementan Upayakan Kenaikan IP 200 Hingga 300](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/25/1716647488891-cgx0dj.jpeg)
Dirjen Ali Jamil berharap, ketersediaan alsintan berupa traktor roda 4 dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan.
Baca Selengkapnya![Konstruksi Optimasi Lahan Mencapai 90.12%, Kabupaten Wajo Siap Tanam Dua Kali Setahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/10/12/1728727069446-tlodj.jpeg)
Langka nyata ini untuk mendorong peningkatan produktivitas padi nasional.
Baca Selengkapnya![Ini Dia Tiga Senjata Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Pangan di Masa Depan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/25/1719283961674-xlxzp.jpeg)
Pemerintah menargetkan sekitar 400.000 hektare lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air.
Baca Selengkapnya![Cerita Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji, Hemat Biaya & TIngkatkan Produksi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/12/20/1734693120956-65rhj.jpeg)
Lochkung berkisah dahulu petani menanam bawang merah dari umbi bibit yang membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Baca Selengkapnya![Prioritaskan Swasembada Pangan, Prabowo-Gibran Bakal Pastikan Pupuk Langsung ke Petani](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/13/1702479445803-3nwsx.jpeg)
Poin 12 berbunyi, 'Menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisi langsung ke petani'.
Baca Selengkapnya![Pemerintah Bantu Petani Rp33 T, Mentan Optimistis Swasembada Pangan dalam 3 Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/27/1716802258467-f85ax.jpeg)
Mentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca Selengkapnya![Peneliti BRIN Apresiasi Perkembangan Signifikan Optimasi Lahan Rawa di Merauke](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/9/28/1727509553177-2fblz.jpeg)
Program optimasi lahan rawa di Merauke ini memberikan harapan baru untuk menjadikan wilayah paling timur Indonesia ini sebagai lumbung pangan.
Baca Selengkapnya![Usir Hama dengan Lampu Gemerlap di Sawah, Petani Bawang Merah Banyuwangi Hasilkan Cuan Melimpah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/11/21/1700552099169-agmhc.png)
Para petani bawang merah di Banyuwangi memasang lampu LED di sawahnya. Kini, cuannya melimpah.
Baca Selengkapnya![Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/22/1721617637435-ai5o3.jpeg)
Setelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton
Baca Selengkapnya![Cara Kementan Adaptasi Perubahan Iklim Ekstrem](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/2/1714628441253-3x1d.jpeg)
Perubahan iklim global yang terjadi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian
Baca Selengkapnya![Tanam dan Panen Padi di Gowa, Mentan Amran Tegaskan Modernisasi Kunci Peningkatan Produksi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/10/11/1728653876906-khlgcg.jpeg)
Mentan Amran menyebutkan modernisasi sebagai kunci peningkatan produksi.
Baca Selengkapnya