Ironi, RI negara maritim malah impor 75.000 ton garam dari Australia
Merdeka.com - Keberadaan garam dapur di beberapa daerah di Indonesia mulai langka dan sulit didapat. Selain langka, harganya di tingkat pedagang naik hingga dua kali lipat.
Seorang pedagang di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Ningsih (45) mengatakan stok garam yang kosong berdampak pada melonjaknya harga garam hingga dua kali lipat. "Harga garam naik kalau minggu kemarin Rp 2.000 sekarang menjadi Rp 5.000 per bungkus," kata Ningsih seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Selasa (25/7).
Menurut Ningsih, sudah sebulan produsen garam tidak mengirim stok garam. "Laut Indonesia itu berlimpah dan pengangguran banyak. Kenapa pemerintah tidak mendirikan pabrik garam? Untuk mengurangi pengangguran."
-
Kenapa KKP menargetkan produksi garam 2,25 juta ton? Begitu juga dengan produksi garam mencapai nilai sebesar 2,25 juta ton.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kapan produksi garam meningkat? “Biasanya hanya 2,5 ton garam dalam sepekan. Tapi sekarang sampai 5 ton sepekan,“ ujar Kasipin.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Keberadaan garam dapur di Mojokerto, Jatim juga langka dan sulit didapat. Selain langka, harganya di tingkat pedagang naik hingga dua kali lipat. Salah satu pedagang di pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, Khusnul Fauziah menegaskan, sejak sebulan terakhir harga garam dapur mengalami kenaikan.
"Kalau biasanya satu bungkus kecil hanya Rp 1.000, sekarang menjadi Rp 2.000 di tingkat pengecer," kata Khusnul, Senin (24/7).
Kelangkaan garam mengakibatkan sebagian perajin ikan asin berbalik haluan membuat ikan asap. "Ada sebagian perajin ikan asin yang sudah berbalik haluan menjadi perajin ikan asap sebab garam sulit di dapat," kata Inang, seorang agen pemasok garam kasar asal Surabaya ke Ambon.
Lalu, apa sebenarnya membuat garam langka?
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan target tersebut sejalan dengan banyaknya industri dalam negeri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaKesepahaman ini diharapkan dalam meningkatkan penyerapan garam dalam negeri.
Baca SelengkapnyaHarga rumput laut belakangan anjlok sehingga dikeluhkan para petani di Kampung Sembilangan, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnya