Jack Ma, Orang Terkaya di China Kini Jual Makanan Kemasan
Jack Ma membuka startup bisnis makanan bernama Hangzhou Ma's Kitchen Food.
Jack Ma membuka startup bisnis makanan bernama Hangzhou Ma's Kitchen Food.
Jack Ma, Orang Terkaya di China Kini Jual Makanan Kemasan
Jack Ma Sekarang Jualan Makanan Kemasan
Miliarder sekaligus pendiri raksasa teknologi Alibaba, Jack Ma kini menggeluti bisnis baru, yaitu industri makanan.
Dilansir CNN Business, Jack Ma membuka startup bisnis makanan bernama Hangzhou Ma's Kitchen Food.
Perusahaan itu berdiri pada 22 November 2023 di Hangzhou, kota kelahiran sang miliarder di China timur. Ini juga merupakan lokasi kantor pusat Alibaba.
Data Sistem Publisitas Informasi Kredit Perusahaan Nasional China menunjukkan, perusahaan baru milik Jack Ma akan berfokus pada penjualan makanan kemasan, impor dan ekspor, serta menjual produk pertanian layak konsumsi.
Startup yang juga disebut sebagai 'Ma's Kitchen' itu bahkan sudah mendaftarkan modal bernilai fantastis yaitu sebesar 10 juta yuan atau sekitar Rp 21,7 miliar.
Menurut perusahaan penyedia data perusahaan di China Qichacha, startup ini sepenuhnya dimiliki oleh entitas bernama Hangzhou Dajingtou No. 22 Arts and Culture.
Namun, Ma's Kitchen belum membeberkan secara rinci tentang model bisnisnya. Termasuk jenis produk makanan yang akan dijual.
Meski demikian, Ma's Kitchen telah melahirkan spekulasi publik tentang Jack Ma yang ingin memanfaatkan tren peningkatan permintaan makanan siap saji di China.
Jack Ma Tunda Rencana Kurangi Kepemilikan Saham di Alibaba
Sebelumnya, Miliarder Jack Ma hentikan rencana mengurangi kepemilikan saham di Alibaba setelah saham raksasa e-commerce China tersebut anjlok.
Mengutip CNBC pendiri Alibaba ini menunda rencana memangkas kepemilikan saham di raksasa e-commerce setelah harga sahamnya turun.
"Jack Ma belum menjual satu saham pun," ujar Chief People Officer Alibaba, Jane Jiang kepada karyawan dalam memo internal yang dilihat CNBC.
Jiang menuturkan, saham Alibaba saat ini diperdagangkan di bawah valuasi sebenarnya perusahaan.
Hal ini menjadi alasan Jack Ma belum kurangi kepemilikan sahamnya.
merdeka.com
Pada pengajuan peraturan pekan lalu, Alibaba mengungkapkan Jack Ma ingin jual 10 juta saham dengan nilai USD 870 juta.
Rencana itu terungkap dalam pengajuan peraturan pada 16 November. Saat itu Alibaba merilis laba yang berakhir September 2023.
Sebagai bagian dari rilis labanya, Alibaba menuturkan, tidak akan lagi melakukan spin-off dari bisnis komputasi awannya, sesuatu yang sedang dipantau secara ketat oleh investor.
Hal ini membuat saham Alibaba anjlok sekitar 9 persen.
"Namun, rencana menjual saham tersebut dibuat pada Agustus, dan kebetulan dipublikasikan pada 16 November," ujar Jiang.