Jusuf Kalla Telepon Sri Mulyani: Jangan Takuti Masyarakat soal Krisis Ekonomi
Merdeka.com - Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk tak menakut-nakuti masyarakat soal ancaman krisis ekonomi. Di beberapa kesempatan, krisis ekonomi digambarkan sebagai kiamat.
Jusuf Kalla mengatakan ini saat menyinggung potensi krisis ekonomi di berbagai negara belahan dunia. Termasuk, pengalamannya yang melewati berbagai macam krisis.
"Saya bilang pada Sri Mulyani, jangan takut-takuti orang tahun depan akan kiamat. Saya telepon, jangan begitu, jangan kasih takut semua orang," kata dia dalam peringatan 70 Tahun Kalla Group di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, ditulis Sabtu (29/10).
-
Apa yang Megawati minta ke Gubernur Bali terkait krisis air? Megawati meminta Provinsi Bali tidak hanya berfokus kepada urusan pariwisata saja. Sebab, pemerintah setempat juga harus memikirkan bagaimana keberlangsungan hidup rakyatnya sendiri.
-
Bagaimana cara Megawati mendorong perhatian terhadap krisis air di Bali? 'Kemarin kapan saya bilang, di Pulau Bali saya paksa pak Gubernurnya melakukan FGD (Focus Group Discussion). Karena apa? Bali ini lama-lama ini udah mulai kekurangan air lho,' kata Megawati.
-
Kenapa Luhut bicara tentang warga negara dan krisis? Komentar Luhut tentang 'warga negara' yang perlu merenungkan tindakan mereka selama krisis tidak ditujukan pada Najwa karena mendukung protes pada Agustus 2024, melainkan tentang bagaimana orang bersikap menjelang Pilkada 2020.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Kenapa Firli laporkan ancaman ke Kapolri? “Karena itu adalah tanggungjawab kepada Kapolri untuk mengungkap siapa yang menyuruh mengirim bunga, darimana bunga itu dikirim, kapan dibuat, siapa pemesannya. Itu tugasnya Kapolri,“ pungkasnya.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
Menurutnya, krisis itu tak sebatas ancaman dari negara lain. Sehingga dia meminta Sri Mulyani untuk bisa menghadapi ancaman krisis tersebut.
"Ini negara luas, kalau ada masalah, ya hadapi, kita jangan takut," tegasnya.
JK juga menyinggung soal potensi krisis pangan dan krisis energi. Untuk potensi krisis pangan, menurutnya Indonesia tak akan mengarah ke sana. Salah satu buktinya adalah banyaknya cadangan beras yang dimiliki.
Hal ini juga berlaku dari sudut pandang ketersediaan energi. Menurutnya, Indonesia berbeda dengan negara lain, salah satunya soal kepemilikan sumber energi.
"Beda kita dengan negara lain yang gak punya energi. Jadi kita harus optimis, kalau ada masalah, hadapi," ungkapnya.
Sri Muyani: Bukan Menakut-nakuti
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, prospek ekonomi global yang diprediksi 'gelap' oleh Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) bukan menakut-nakuti. Namun itu bentuk suatu kewaspadaan.
Menkeu menyebut, tahun depan Indonesia diperkirakan masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi.Namun, di sisi lain tekanan akan muncul bertubi-tubi karena seperti apa yang disampaikan IMF bahwa tahun 2023 akan gelap.
"Itu yang disebutkan gelap, kalau saya mengatakan begitu saya dianggap menakut-nakuti, tapi sebetulnya enggak, hanya ingin menyampaikan bahwa risiko itu sangat ada dan oleh karena itu kita harus waspada," kata Menkeu dalam Leaders Talk Series #2 dengan tema ‘Indonesia Energy Investment Landscape’, Rabu (26/10).
Kendati begitu, Sri Mulyani menyampaikan, momentum pemulihan ekonomi Indonesia cukup baik. Pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan masih cukup kuat. Sri Mulyani berharap kuartal ketiga bisa tumbuh di atas 5,5 persen. Namun, di kuartal IV-2022, pemerintah Indonesia harus waspada terhadap trend pelemahan ekonomi dunia.
Oleh karena itu, APBN sebagai keuangan negara akan terus digunakan untuk menjaga ekonomi Indonesia. Namun, APBN sendiri juga harus tetap dijaga kesehatannya.
"Tahun 2020 tahun 2021 dan 2022 ini kita menghadapi pandemi yang luar biasa, yang kemudian kita harus melebarkan defisit dengan adanya undang-undang Nomor 2 atau Perpu Nomor 1 tahun 2020, kita mewujudkan apa yang yang disebut negara harus hadir pada saat ancaman muncul," jelas Menkeu.
Negara harus hadir artinya keuangan negara juga harus bekerja ekstrem sangat keras yang kemudian menimbulkan defisit yang sangat besar. Tapi hal itu, kata Menkeu bisa dijaga selama keuangan negara tetap relatif sehat dan kuat.
"Sehingga pada saat situasi-situasi tertentu periode-periode tertentu Kita harus bekerja keras, sesudah itu kita kembali harus menguatkan atau menyehatkan kembali," ujarnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi berbicara mengenai kekhawatiran ekonomi di depan para investor lokal dan internasional
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku heran lantaran profesinya sebagai Bendahara Negara seringkali disalahkan jika terjadi krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaSederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Pranowo mengomentari isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari kabinet Jokowi
Baca SelengkapnyaIsu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, untuk menghadapi krisis global dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antarnegara.
Baca SelengkapnyaKendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca Selengkapnya