Kabupaten Banyuasin Sumbang Panen Raya Serempak 1 Juta Ton
Merdeka.com - Masih dalam rangka panen raya Nusantara secara serempak 1 juta ton, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) turut menggelar panen seluas 48.165 ha. Hari ini panen dilaksanakan di Desa Banyu Urip dengan luas panen 150 hektar dari total 850 hektar.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan semua potensi yang ada untuk segera ditanami kembali lahan yang habis dipanen, termasuk mekanisasinya.
"Setelah dilakukan panen raya nanti, gunakan semua kekuatan untuk bisa menanam lagi dengan baik dan tentu saja 100 hari kemudian diharapkan bisa panen kembali," ujar Mentan SYL, Sabtu (11/3).
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk optimasi lahan? Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan bersama Wakil Gubernur Kalteng dan Kelompok Tani Sidomulyo II secara simbolis melakukan kick off pelaksanaan konstruksi optimasi lahan rawa.
-
Mengapa Mentan mendorong percepatan tanam? Percepatan tanam tersebut dengan menggunakan alat mesin pertanian modern.'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Apa yang Kementan lakukan untuk percepatan tanam? Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan percepatan tanam dalam rangka peningkatan produksi padi dan jagung.
Mentan SYL menjelaskan, program ini, merupakan proyek panen raya ini terbukti meningkatkan produktivitas pertanian. Semua dilakukan dengan strategi pengembangan berbagai komoditas, mekanisasi, pemberdayaan petani, hingga industri pengolahannya.
"Meski demikian, manusia tetap menjadi bagian dari kekuatan yang ada, terutama masyarakat setempat. Saya minta harus off farm-nya, itu artinya industri pengolahannya, RMU misalnya, meningkatkan industri-industri yang mampu dipasarkan, baik secara marketplace, pasar tradisional, serta diharapkan bisa ekspor," tuturnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, di lokasi ini, padi yang dipanen varietas Inpari 42, Inpari 32, dan Mapan.
"Indeks pertaniannya saat ini IP 200 mengarah ke 300 tahun ini. Sementara untuk harga GKP mencapai Rp 4.250 - Rp4.600 dan harga GKG Rp 5.600 - Rp5.900," sebut Ali Jamil.
Di lokasi ini juga terdapat Rice Milling Unit (RMU) dengan kapasitas 3 ton perhari. Lokasi RMU sejauh 1 KM yang biasa menyerab RMU lokal, Buyung Putra Pangan, Wilmar, LampungJarak Lokasi Panen dr Kota Pangkalan Balai 74 KM, Dr Palembang 45 KM.
Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Rahmanto mengatakan, masalah pertanian, Kementerian Pertanian tidak mau lengah sedikitpun untuk menghadirkan upaya-upaya maksimal dalam meningkatkan produktivitas.
"Sebab salah satu hal yang penting dalam pertanian menjamin kebutuhan pangan rakyat Indonesia sebanyak 280 juta orang lebih," kata Rahmanto.
Dia menambahkan, bantuan irigasi, alsintan, pupuk dan saprodi lainnya ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebab, petani yang menggunakan alsintan usaha taninya lebih efektif dan efisien.
"Perbaikan dan pembangunan irigasi terus dilakukan. Silakan laporkan bila ada irigasi yang tidak berfungsi. Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5-6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per ha. Sehingga, penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien," tuturnya.
Perwakilan dari bupati Banyuasin, Asisten Daerah II M. Yusuf mengatakan, melihat potensi pengembangan tanaman padi di Desa Banyu Urip ini berdasarkan hasil sampel ubinan pada lokasi acara panen raya hari ini sebesar 9,6 ton/ha GKP. Dia mengajak pelaku usaha tani di Banyu Urip untuk memulai dan membiasakan gerakan tanam dua kali dalam setahun dan bahkan tiga kali dalam setahun.
"Untuk itu para petani harus tetap semangat, Pemerintah Kabupaten Banyuasin terus bekerja sama dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi, pada Tahun 2023 memprogramkan peningkatan produksi padi dan jagung," katanya.
Dia juga meminta petani terus berkonsultasi dengan petugas lapangan yang ada seperti PPL, Kordinator BPP, Petugas Pengamat OPT dan Babinsa/ Babinkamtibmas apabila mengalami hambatan dalam pelaksanaannya.
"Terus semangat, kompak para petani, kami akan terus mendampingi para petani, dengan semangat dan bersinergi, Insyaallah mudah-mudahan Banyuasin menjadi penghasil padi no 1 di Indonesia ke depan," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian TPH provinsi Sumsel diwakili Ilfantria mengatakan, hasil produksi beras di Sumsel pada tahun ini meningkat sebesar 8% dari tahun 2021.
"Sebagian besarnya peningkatan ini disumbang oleh kabupaten Banyuasin yang mana peningkatannya mencapai 8.000 ton, harapannya di 2023 bisa lebih meningkat saat ini Banyuasin menyumbang 30% kebutuhan beras Sumatera Selatan," jelasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penanaman 1000 hektare juga bisa menambah pendapatan petani dalam mengolah hasil produksinya.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya padidi Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat (11/8).
Baca SelengkapnyaPenggunaan Alsintan menurut SYL dapat menjaga dan meningkatkan produktivitas nasional.
Baca SelengkapnyaRakor Sawit se Kalsel telah disepakati bahwa replanting sawit di Kalsel tahun 2023 akan mencapai 10.000 ha.
Baca SelengkapnyaBupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan jajaran kementan terhadap sektor pangan di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMentan menggenjot pembangunan dan optimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif.
Baca SelengkapnyaUpaya pemerintah dalam mengantisipasi dampak buruk el nino juga dilakukan dengan mendorong penanaman 1000 hektare di seriap daerah.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan kebutuhan beras dalam menghadapi cuaca buruk el nino dalam kondisi aman.
Baca SelengkapnyaAlsintan yang diberangkatkan ke Merauke pada kloter pertama mencapai kurang lebih 261 unit.
Baca SelengkapnyaMentan Amran saat ini tengah gencar menyalurkan pompanisasi ke wilayah sentra produksi khususnya di area Jawa.
Baca SelengkapnyaDirjen Ali Jamil berharap, ketersediaan alsintan berupa traktor roda 4 dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan.
Baca Selengkapnya