Kelompok Tani Binaan Pertagas Mampu Produksi 16 Ton Pupuk Organik
Merdeka.com - PT Pertamina Gas (Pertagas), afiliasi PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memberi pelatihan produksi pupuk organik yang merupakan bagian dari program Corporate Social Respobsibility perusahaan. Perusahaan membantu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Saluyu di Cilamaya yang saat ini menjadi kelompok binaan Pertagas.
Selain berdekatan dengan infrastruktur pipa gas Pertagas Operation West Java, implementasi program yang sudah tiga tahun berjalan ini juga menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk ikut membantu kelompok masyarakat menjadi berdaya.
Manager Communication Relations CSR Pertagas, Zainal Abidin mengatakan bantuan yang diberikan Pertagas berupa bantuan pupuk, bantuan pompa air, pelatihan pengolahan pupuk dan pestisida nabati, studi banding, dan beberapa peralatan pertanian.
-
Siapa yang memberikan diklat kepada Karang Taruna? Didikan Bapak Tua ke Pemuda 'Diklat dari orang tua untuk karangtaruna akan hal ini sangat diperlukan,' demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @ilove_ponorogo.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Apa yang diajarkan di diklat untuk Karang Taruna? Isinya yakni soal cara menghormati orang lain hingga melayani tamu pada saat acara hajatan. Beberapa anak muda bahkan diminta mengambil peran langsung untuk mempraktikkan sejumlah hal.
-
Siapa yang ikut pelatihan keamanan pangan? Pembinaan diikuti pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Alun-Alun Kota Pasuruan dan sekitarnya, mereka dibekali pengetahuan dan pemahanan terkait bahan pangan yang aman, sehingga peredaran bahan bebahaya dapat dihilangkan khususnya yang berjualan makanan dan minuman yang diolah dan siap disajikan.
-
Apa program Kementan yang membantu petani di Sukabumi? Program Kementerian Pertanian saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi, program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).
-
Siapa yang harus mengorkestrasikan stakeholder pertanian di Kaltim? Siapapun gubernur yang akan memimpin Kaltim nantinya, menurut Akmal, harus mampu mengorkestrasikan seluruh stakeholder pertanian demi mewujudkan kemandirian pangan daerah.
"Berangkat dari ironi adanya rawan pangan di wilayah yang merupakan penghasil padi di Cilamaya, kami mencoba mendampingi untuk mencari solusi bersama dengan para petani," ujar Zainal
Bantuan Pertagas membuahkan hasil. Kelompok yang beranggotakan petani ini memproduksi 16 ton pupuk organik untuk sawah untuk pemupukan 14 hektare lahan sawah.
Melibatkan penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, perwakilan anggota kelompok tani mengikuti pelatihan dan praktik pembuatan pupuk organik. "Karena luasan lahan bertambah dari 7 hektar ke 14 hektar, kami perlu meningkatkan tambahan produksi pupuk organik," ujar Aep, Ketua Gapoktan Saluyu, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.
Menurut Aep, penggunaan pupuk organik di area lahan sawah kelompoknya terbilang efektif. Bahkan, dibandingkan dengan gapoktan lain yang masih menggunakan 100 persen pupuk kimia, hasil panen Juni kelompoknya justru lebih baik. Produksi gabah petani musim panen pertama sampai Juni lalu rata-rata 6 ton per hektare.
Ke depan, hasil produksi pupuk organik ini diharapkan mampu dimanfaatkan bukan hanya untuk anggota Gapoktan Saluyu yang saat ini berjumlah 14 orang. Lebih dari itu, Aep berharap pupuk organik produksi kelompoknya akan mampu dimanfaatkan untuk anggota petani lain yang tertarik untuk mengikuti pola pertanian ramah lingkungan.
Mudah-mudahan pertanian ramah lingkungan ini semakin diterima kelompok petani lain dan kita bisa mengatasi permasalahan lahan pertanian yang selama ini sudah banyak tercemar bahan kimia," harapnya.
Manfaatkan Bahan Alami
Produksi pupuk organik oleh Gapoktan Saluyu ini memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah didapat oleh para petani. Selain menggunakan kotoran ternak, bahan baku utama pupuk organik Saluyu juga memanfaatkan batang pohon pisang yang dicacah sebagai bahan baku utama.
"Sebanyak 14 petani akan membuat empat klaster untuk proses fermentasi pupuk," ujar Ajur Tajrudin, Petugas Penyuluh Lapangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Karawang. Ajur menambahkan, dalam waktu 1 sampai 2 minggu setelah pelatihan, hasil praktik ini akan bisa dimanfaatkan.
Pupuk organik hasil pelatihan di berikan gratis kepada kelompok sebagai bagian dari CSR Pertagas. Bahan Baku di peroleh dari peternakan di sekitar wilayah Cilamaya (untuk kotoran sapi dan ayam), sedangkan untuk jerami dan batang pisang didapatkan dari areal persawahan milik petani. Untuk saat ini produksi pupuk belum dalam produksi bulanan. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton
Baca SelengkapnyaBeranggotakan 30 petani, dalam sebulan mereka mampu memproduksi 5 ton gula merah aren organik.
Baca SelengkapnyaTak hanya fokus pada kontribusi di level aksi korporasi, Pupuk Kaltim juga secara langsung melibatkan karyawannya untuk turun ke lapangan.
Baca SelengkapnyaDengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.
Baca SelengkapnyaMelalui program PKT BISA, Pupuk Kaltim membantu para petani untuk meningkatkan kembali daya dukung lahan, dengan menggiatkan pemanfaatan kompos.
Baca SelengkapnyaPembagian pupuk organik dilaksanakan di Desa Selisihan Kawan sebanyak 40 ton dan Desa Gembalan sebanyak 10 ton.
Baca SelengkapnyaPupuk Kaltim memberi edukasi pemupukan berimbang bagi para petani di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, sekaligus pengenalan beragam produk unggulan.
Baca SelengkapnyaSalah satunya seperti program Ajang Kolaborasi Seluruh Insan (AKSI) yang dilakukan di Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaProgam ini dirancang untuk memberdayakan keterlibatan perempuan dalam aktivitas pertanian, baik dalam aspek on-farm maupun off-farm.
Baca SelengkapnyaPetani muda yang tergabung dalam kelompok tani muda Fakatoto telah meraup jutaan rupiah dari budidaya cabai.
Baca SelengkapnyaDinas Ketenagakerjaan Kota Bandung menggulirkan program padat karya pengolahan sampah organik.
Baca SelengkapnyaPupuk Indonesia memiliki banyak program untuk mendukung ketahanan nasional, salah satunya mengoptimalkan potensi urban farming yang ada di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya