Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelompok Tani Binaan Pertagas Mampu Produksi 16 Ton Pupuk Organik

Kelompok Tani Binaan Pertagas Mampu Produksi 16 Ton Pupuk Organik Ilustrasi sawah. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Pertamina Gas (Pertagas), afiliasi PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memberi pelatihan produksi pupuk organik yang merupakan bagian dari program Corporate Social Respobsibility perusahaan. Perusahaan membantu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Saluyu di Cilamaya yang saat ini menjadi kelompok binaan Pertagas.

Selain berdekatan dengan infrastruktur pipa gas Pertagas Operation West Java, implementasi program yang sudah tiga tahun berjalan ini juga menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk ikut membantu kelompok masyarakat menjadi berdaya.

Manager Communication Relations CSR Pertagas, Zainal Abidin mengatakan bantuan yang diberikan Pertagas berupa bantuan pupuk, bantuan pompa air, pelatihan pengolahan pupuk dan pestisida nabati, studi banding, dan beberapa peralatan pertanian.

Orang lain juga bertanya?

"Berangkat dari ironi adanya rawan pangan di wilayah yang merupakan penghasil padi di Cilamaya, kami mencoba mendampingi untuk mencari solusi bersama dengan para petani," ujar Zainal

Bantuan Pertagas membuahkan hasil. Kelompok yang beranggotakan petani ini memproduksi 16 ton pupuk organik untuk sawah untuk pemupukan 14 hektare lahan sawah.

Melibatkan penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, perwakilan anggota kelompok tani mengikuti pelatihan dan praktik pembuatan pupuk organik. "Karena luasan lahan bertambah dari 7 hektar ke 14 hektar, kami perlu meningkatkan tambahan produksi pupuk organik," ujar Aep, Ketua Gapoktan Saluyu, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.

Menurut Aep, penggunaan pupuk organik di area lahan sawah kelompoknya terbilang efektif. Bahkan, dibandingkan dengan gapoktan lain yang masih menggunakan 100 persen pupuk kimia, hasil panen Juni kelompoknya justru lebih baik. Produksi gabah petani musim panen pertama sampai Juni lalu rata-rata 6 ton per hektare.

Ke depan, hasil produksi pupuk organik ini diharapkan mampu dimanfaatkan bukan hanya untuk anggota Gapoktan Saluyu yang saat ini berjumlah 14 orang. Lebih dari itu, Aep berharap pupuk organik produksi kelompoknya akan mampu dimanfaatkan untuk anggota petani lain yang tertarik untuk mengikuti pola pertanian ramah lingkungan.

Mudah-mudahan pertanian ramah lingkungan ini semakin diterima kelompok petani lain dan kita bisa mengatasi permasalahan lahan pertanian yang selama ini sudah banyak tercemar bahan kimia," harapnya.

Manfaatkan Bahan Alami

Produksi pupuk organik oleh Gapoktan Saluyu ini memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah didapat oleh para petani. Selain menggunakan kotoran ternak, bahan baku utama pupuk organik Saluyu juga memanfaatkan batang pohon pisang yang dicacah sebagai bahan baku utama.

"Sebanyak 14 petani akan membuat empat klaster untuk proses fermentasi pupuk," ujar Ajur Tajrudin, Petugas Penyuluh Lapangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Karawang. Ajur menambahkan, dalam waktu 1 sampai 2 minggu setelah pelatihan, hasil praktik ini akan bisa dimanfaatkan.

Pupuk organik hasil pelatihan di berikan gratis kepada kelompok sebagai bagian dari CSR Pertagas. Bahan Baku di peroleh dari peternakan di sekitar wilayah Cilamaya (untuk kotoran sapi dan ayam), sedangkan untuk jerami dan batang pisang didapatkan dari areal persawahan milik petani. Untuk saat ini produksi pupuk belum dalam produksi bulanan. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur

Setelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton

Baca Selengkapnya
Menengok Produksi Gula Aren Organik di Lereng Ijen Banyuwangi
Menengok Produksi Gula Aren Organik di Lereng Ijen Banyuwangi

Beranggotakan 30 petani, dalam sebulan mereka mampu memproduksi 5 ton gula merah aren organik.

Baca Selengkapnya
Program Makmur dan Agrosolution Terealisasi di 74.486 Hektare Lahan dan 28.315 Petani Sudah Bergabung
Program Makmur dan Agrosolution Terealisasi di 74.486 Hektare Lahan dan 28.315 Petani Sudah Bergabung

Tak hanya fokus pada kontribusi di level aksi korporasi, Pupuk Kaltim juga secara langsung melibatkan karyawannya untuk turun ke lapangan.

Baca Selengkapnya
Tanam Bawang Merah Semi Organik, Kelompok Tani Banyuwangi Panen 14,2 Ton per Hektare
Tanam Bawang Merah Semi Organik, Kelompok Tani Banyuwangi Panen 14,2 Ton per Hektare

Dengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.

Baca Selengkapnya
Begini Inovasi Dilakukan Pupuk Kaltim Dukung Pertanian Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat
Begini Inovasi Dilakukan Pupuk Kaltim Dukung Pertanian Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat

Melalui program PKT BISA, Pupuk Kaltim membantu para petani untuk meningkatkan kembali daya dukung lahan, dengan menggiatkan pemanfaatan kompos.

Baca Selengkapnya
50 Ton Pupuk Organik Hasil Metode Osaki Jepang Dibagikan ke Petani Klungkung Bali
50 Ton Pupuk Organik Hasil Metode Osaki Jepang Dibagikan ke Petani Klungkung Bali

Pembagian pupuk organik dilaksanakan di Desa Selisihan Kawan sebanyak 40 ton dan Desa Gembalan sebanyak 10 ton.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pemupukan Berimbang untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Mengenal Pemupukan Berimbang untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Pupuk Kaltim memberi edukasi pemupukan berimbang bagi para petani di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, sekaligus pengenalan beragam produk unggulan.

Baca Selengkapnya
Pupuk Indonesia Dorong Ekosistem Pertanian Terintegrasi lewat Program AKSI
Pupuk Indonesia Dorong Ekosistem Pertanian Terintegrasi lewat Program AKSI

Salah satunya seperti program Ajang Kolaborasi Seluruh Insan (AKSI) yang dilakukan di Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Begini Pentingnya Peran Perempuan di Industri Pertanian, Termasuk untuk Jaga Ketahanan Pangan
Begini Pentingnya Peran Perempuan di Industri Pertanian, Termasuk untuk Jaga Ketahanan Pangan

Progam ini dirancang untuk memberdayakan keterlibatan perempuan dalam aktivitas pertanian, baik dalam aspek on-farm maupun off-farm.

Baca Selengkapnya
Petani Muda Fakatoto Bisa Raup Jutaan Rupiah dari Budidaya Cabai, Begini Caranya
Petani Muda Fakatoto Bisa Raup Jutaan Rupiah dari Budidaya Cabai, Begini Caranya

Petani muda yang tergabung dalam kelompok tani muda Fakatoto telah meraup jutaan rupiah dari budidaya cabai.

Baca Selengkapnya
Program Padat Karya Pengolahan Sampah Organik, Target Bisa Kelola 151 Ton Per Hari
Program Padat Karya Pengolahan Sampah Organik, Target Bisa Kelola 151 Ton Per Hari

Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung menggulirkan program padat karya pengolahan sampah organik.

Baca Selengkapnya
Urban Farming Jadi Solusi Bantu Ketahanan Warga Jakarta
Urban Farming Jadi Solusi Bantu Ketahanan Warga Jakarta

Pupuk Indonesia memiliki banyak program untuk mendukung ketahanan nasional, salah satunya mengoptimalkan potensi urban farming yang ada di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya