Kemenhub optimalkan 3 lanud milik TNI AU jadi bandara komersial
Merdeka.com - Tiga Pangkalan Udara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan dioptimalkan menjadi bandara komersial melalui kerja sama dengan Kementerian Perhubungan. Pengembangan bandara ini dilakukan untuk mendukung pariwisata.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan beberapa lanud yang akan dioptimalkan penggunaannya sebagai bandara komersial adalah Bandara Gading di Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Bandara Wirasaba Purbalingga (Jateng), dan Bandara Wiriadinata Tasikmalaya (Jabar).
"Ketiga Lanud TNI AU tersebut berada di wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang sangat menarik," ujar Bambang seperti dilansir Antara, Selasa (22/11).
-
Apa konsep Bandara Banyuwangi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana persiapan Bandara Kertajati? Dikutip dari kanal YouTube Maulana Yahya Supandi, Kamis (19/10), baru-baru ini pihak bandara sudah melakukan sejumlah persiapan demi menyambut para pengguna transportasi udara.Penataan dilakukan di sejumlah titik, termasuk memberikan berbagai informasi terkait penerbangan di sana.
-
Siapa arsitek Bandara Banyuwangi? Berdirinya Bandara Banyuwangi berkat peran besar sang arsitek, Andra Matin.
-
Apa nama lapangan terbang Atang Sendjaja? AURI juga mengabadikan nama Atang Sendjaja menjadi Pangkalan Udara Atang Sendjaja di Bogor, setelah sebelumnya bernama Pangkalan Udara Semplak.
-
Apa fungsi Lapangan Terbang Gorda? Difungsikan Sebagai Bandara Insidental Dalam kanal Youtube Mang Dhepi Channel yang memuat sejarah serta kebudayaan di Banten, disebutkan bahwa lapangan terbang ini dulunya bersifat insidental.
-
Dimana Terminal Pulo Gadung berada? Terminal ini merupakan terminal bus tipe A yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Bekasi Raya, Jakarta timur.
Bambang menegaskan salah satu moda transportasi yang dapat dikembangkan adalah penerbangan karena telah ada fasilitas Lanud milik TNI AU yang memadai. Menurutnya, langkah yang dilakukan Kemenhub yaitu membuat nota kesepahaman antara Kementerian Perhubungan dengan TNI AU, dan Pemerintah Daerah, membentuk organisasi (Unit Penyelenggara Bandara/UPBU), memenuhi segala persyaratan keselamatan, keamanan, dan pelayanan seperti penerbitan Sertifikat Bandara (SBU), Program Keamanan Bandara (ASP), Rencana Penanganan Darurat Bandara Airport (AEP), dan lain sebagainya.
"Untuk pengembangan Lanud Wirasaba dan Gading, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Daerah terkait akan segera melakukan koordinasi dengan TNI AU untuk melakukan pendayagunaan lapangan udara yang dimulai dengan penandatangan nota kesepahaman," katanya.
Dia menambahkan Kemenhub sudah berkoordinasi dengan TNI AU terkait penggunaan Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya. Pengalihan pengoperasian Bandara Gading dilakukan dengan melanjutkan pengembangan sejumlah fasilitas bandara yang sudah dilakukan Kementerian Perhubungan, di antaranya pembuatan dan perbaikan taxiway, apron, dan landasan pacu, pengadaan mobil penyelamatan (rescue car) dan pengembangan fasilitas keamanan seperti pemasangan pagar di lingkungan bandara.
Bandara Gading terletak di daerah Gunung Kidul yang memiliki dimensi runway 45x1.400 meter, taxiway (landasan penghubung) 18x106 meter, dan apron 70x110 meter.
"Pengoperasian bandara tersebut dapat dikembangkan untuk penerbangan pribadi maupun pesawat komersial jenis ATR, yang diharapkan mampu mendukung pengembangan potensi pariwisata dan kemaritiman di Gunung Kidul," tegas Bambang.
Adapun, Bandara Wiriadinata berjarak kurang lebih enam kilometer dari pusat kota Tasikmalaya dan berjarak kurang lebih 12 kilometer dari Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya.
Saat ini, luas landasan Lanud Wiriadinata adalah 1.200x30 meter dan akan dilakukan perpanjangan hingga 1.800 meter. Sedangkan, luas apron saat ini adalah 37x37 meter dan luas taxiway adalah 88x25 meter.
Di sisi darat, bandara tersebut sudah dilengkapi terminal penumpang, ruang VIP, menara ATC, hanggar namun belum memiliki gedung Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK).
Bambang mengatakan kondisi topografi sekitar Bandara Wiriadintaa relatif datar dan kondisi bebas hambatan. "Ada beberapa tower BTS (base transceiver stastion) pada Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam tapi sudah ada rekomendasi ketinggian bangunan dari Bandara Wiriadinata," jelasnya.
Bambang menambahkan pada arah landasan pacu 33 dengan jarak sekitar 300 meter dari batas guna landasan pacu 33 terdapat jalan akses ke pemukiman penduduk. Sementara itu, Bandara Wirasaba, Purbalingga memiliki dimensi landasan pacu 850x50 meter yang dapat didarati Pesawat Casa 212 atau sejenisnya. Sedangkan, dimensi apron Bandara Wirasaba adalah 100x45 meter, dan taxiway 30x25 meter.
"Dengan akan beroperasinya Lanud tersebut menjadi bandara yang melayani penerbangan komersil, diharapkan bisa semakin memudahkan akses transportasi dari dan ke daerah-daerah tersebut sehingga dapat menarik wisatawan dan para investor. Dengan begitu, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah-daerah tersebut," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara IKN memiliki landasan pacu lebih luas dari bandara yang ada di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaMulyadi membisiki telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat keduanya hadir dalam peresmian tol l Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) Seksi II Cicurug-Cibadak.
Baca SelengkapnyaNama Husein Sastranegara diambil dari nama seorang pilot militer AURI yang telah gugur pada saat latihan terbang di Yogyakarta tangal 26 September 1946.
Baca SelengkapnyaKlub sepak bola Persib Bandung telah berkomitmen untuk berangkat tandang dari BIJB Kertajati.
Baca SelengkapnyaPesawat berbadan lebar tidak dapat mendarat di Bandara Husein Sastranegara.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya pembangunan sarana dan prasarana transportasi darat.
Baca SelengkapnyaJokowi sendiri telah melakukan pendaratan perdana di Bandara Nusantara, dengan menggunakan pesawat kepresidenan-1 RJ85.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan Bandara Kertajati mulai beroperasi penuh pada Oktober 2023 atau menerima pengalihan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara.
Baca SelengkapnyaKeberadaan bandara baru ini diharapkan membawa kemajuan dan perkembangan yang masif di kabupaten termuda Kaltim ini.
Baca SelengkapnyaJika sudah mendapat persetujuan kepala negara dan kepala daerah, investor asing diproyeksikan bisa masuk Bandara Kertajati per akhir tahun nanti.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaBandara yang memiliki landasan pacu 2.400 meter hanya akan bisa melayani pesawat dengan penerbangan 6-8 jam.
Baca Selengkapnya