Kemenhub Tegur Super Air Jet Akibat Terbang Tanpa AC dari Bali ke Jakarta
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan akan segera lakukan inspeksi lebih lanjut terhadap pesawat Super Air Jet. Hal ini menyusul viralnya satu pesawat Super Air Jet dengan rute Denpasar (DPS) menuju Jakarta (CGK) terbang tanpa pendingin ruangan (AC) selama perjalanan hampir 2 jam.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, M. Kristi Endah Murni membenarkan peristiwa yang terjadi pada pesawat milik maskapai Super Air Jet. Pesawat dengan kode penerbangan IU-737 saat itu mengalami gangguan teknis.
"Saya mendapatkan informasi bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara di kabin sehingga membuat suhu udara di kabin pesawat tinggi dan membuat penumpang menjadi tidak nyaman karena kepanasan," kata Kristi dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (23/3).
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Siapa yang terganggu mode pesawat? 'Memang bukan masalah besar, tapi cukup mengganggu ketika sedang mencatat instruksi penting,' tambahnya.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Mengapa turbulensi pesawat terjadi? Biasanya, ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti awan badai, front cuaca, gelombang udara dari pesawat lain, serta udara yang terangkat melewati pegunungan tinggi.
-
Apa itu turbulensi pesawat? Mengutip dari laman Science Focus, Selasa (3/12), turbulensi terjadi ketika ada perubahan mendadak dalam aliran udara, yang menyebabkan pesawat bergoyang dan bergetar.
Kristi mengaku telah menginstruksikan direktorat terkait untuk memberikan teguran kepada maskapai Super Air Jet atas peristiwa tersebut. Selain itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan melakukan inspeksi lebih lanjut untuk memastikan pesawat aman untuk digunakan kembali.
"(Kami) telah menginstruksikan direktorat terkait agar memberikan teguran kepada maskapai Super Air Jet atas terjadinya permasalahan tersebut," kata dia.
Penjelasan Super Air Jet
Sebelumnya, jagat media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan suasana penerbangan Super Air Jet rute Bali ke Jakarta yang tidak menggunakan AC atau pendingin ruangan. Akibatnya, para penumpang mandi keringat karena kepanasan saat berada di dalam kabin pesawat Super Air Jet selama 1 jam 50 menit.
Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari menjelaskan, sebelum pesawat diizinkan untuk terbang, para awak pesawat telah melakukan pemeriksaan pra-terbang atau pre-flight check.
Pemeriksaan ini meliputi pengecekan seluruh sistem pesawat. Bahan bakar juga diisi sesuai dengan perhitungan yang tepat untuk memastikan bahwa pesawat dapat terbang dengan aman dan tanpa masalah.
Kemudian dijalankan final inspection yaitu meliputi pengecekan kembali semua sistem pesawat dan perlengkapan keselamatan, serta memastikan bahwa semua penumpang telah naik ke pesawat dengan aman.
"Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Super Air Jet mengalami kerusakan atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaKristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.
Baca SelengkapnyaAkibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan teguran keras kepada Maskapai Batik Air atas insiden padamnya lampu dan pendingin kabin
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaKendala tersebut dikarenakan panel SIV atau alat pengubah tegangan listrik untuk power suplai untuk alat penyejuk udara tidak beroperasi.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaHampir seluruh penumpang nampak memadati lorong kabin dan berusaha untuk segera keluar dari pesawat karena AC juga padam.
Baca Selengkapnya