Kemensos beri santunan lebih dari Rp 15 juta keluarga korban meninggal Palu-Donggala
Merdeka.com - Staf Ahli Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial, Sahabuddin, mengatakan Kemensos telah menyiapkan santunan bagi keluarga korban meninggal akibat bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Dia menjelaskan, nantinya Kemensos akan bekerja sama dengan pihak Dinas Sosial di Kabupaten dan Provinsi untuk validasi data penerima santunan.
"Santunan bagi ahli waris bagi korban yang meninggal. Tadi dari BNPB sudah ratusan yang terdata. Tapi yang mungkin akan melebihi. Ya. Jumlahnya, Rp 15 juta ke atas lah," kata dia dalam diskusi di Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (2/10).
Meskipun demikian, dia mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum dapat mendapatkan angka pasti terkait penerima santunan. Sebab, proses evakuasi, identifikasi korban, serta berbagai upaya penanganan bencana masih berlangsung.
-
Siapa yang dibantu Kemensos dalam program ini? 'Operasi katarak bagi lansia sangat penting, kalau tidak ditangani segera bisa berakibat terganggunya aktifitas ekonomi mereka, sehingga dengan memiliki mata sehat mereka bisa tetap produktif, ' ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di RSUD Dr Iskak, Kab Tulungagung, Rabu (22/11).
-
Dimana Kemensos mengusulkan pembaruan data? 'Karena itulah saya meminta pemerintah daerah untuk aktif memperbarui data secara berkala,' ujarnya pada para kepala daerah yang turut hadir dalam pertemuan tersebut melalui zoom meeting.
-
Bagaimana cara Kemensos mengusulkan perbaikan data? 'Sejak awal saya menjabat sebagai Menteri Sosial, saya menerima banyak surat cinta dari BPK, BPKP atau lembaga lain yang isinya data kami tidak berintegritas. Kemudian ada juga masalah transparansi dan regulasi data bansos. Dari sanalah kami bertekad melakukan perbaikan,' ujar Mensos Risma.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Kenapa Kemensos melakukan perbaikan data DTKS? Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
"Kita kan punya tangan kanan di daerah. Dinas sosial Kabupaten/Kota dan Provinsi. Itu yang nantinya memberikan rekomendasi diajukan ke Mensos," jelas dia.
"Kalau Dinas Sosial menyatakan dia meninggal, dan memberikan permohonan, rekomendasi Dinas Sosial Provinsi, kita itu secepatnya membantu. Masih data-data, yang mohon Dinas Sosial Kabupaten/Kota, nanti direkomendasikan oleh Dinas Sosial Provinsi," imbuhnya.
Selain memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia, Kemensos yang berafiliasi dengan Kemenko PMK ini juga akan memberikan bantuan bagi masyarakat untuk membangun kembali rumahnya yang ambruk akibat gempa. Pemberian bantuan ini pun masih menunggu data valid terkait jumlah keluar yang terdampak.
"Itu kita selalu monitoring, apa misalnya, rumah ambruk, bahan bangunan rumah, misalnya setiap rumah Rp 25 juta, namanya BBR, Bahan Bangunan Rumah. Bantuan kita bersifat stimulan, silakan Kementerian lain atau mau sinergi atau kolaborasi. Misalnya kalau PUPR mau kolaborasi dengan kita silakan," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAhli waris anggota KPPS baru akan menerima uang santunan setelah 40 hari kerja setelah pengajuan dilakukan.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto mengatakan 48 orang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Nilainya Mencapai Rp50 Juta
Baca SelengkapnyaSetidaknya terdapat 130.101 data calon penerima KJP Plus yang diverifikasi ulang pada tahap I gelombang kedua ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan telah proaktif dengan menerjunkan tim Layanan Cepat Tanggap.
Baca Selengkapnya