Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kendala pemerintah bikin suku bunga bank single digit

Kendala pemerintah bikin suku bunga bank single digit Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Pemerintah optimis suku bunga kredit perbankan bisa menyentuh angka tunggal atau single digit pada akhir tahun ini. Namun, ambisi pemerintah tersebut dinilai mustahil. Sebab, struktur perbankan nasional saat ini belum memungkinkan untuk terealisasinya suku bunga kredit single digit tahun ini.

"Ini tidak masuk akal, karena itu struktur industri perbankannya memang tidak memungkinkan. Mustahil," ujar Pengamat Ekonomi, Tony Prasetiantono di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4).

Tony menjelaskan rumitnya struktur perbankan nasional. Hal ini dilihat dari sisi jumlah bank yang mencapai 119 unit, namun hanya sekitar 20 unit saja yang masuk kategori bank besar.

"Bank besar kita itu hanya sekitar 20. Jadi sisanya itu kecil-kecil, yang modalnya Rp 1 triliun, maksimal Rp 2 triliun," kata dia.

Jumlah bank yang terbilang sangat banyak menyebabkan kompetisi semakin ketat, utamanya dalam hal mencari dana pihak ketiga (DPK). Kondisi ini mendorong bank-bank kecil menawarkan suku bunga simpanan yang tinggi untuk menarik nasabah.

Di sisi lain, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank-bank kecil, masih minim. Masyarakat lebih memilih menyimpan uangnya di bank-bank besar dengan tingkat kepercayaan tinggi.

"Ketika bank kecil bunga tinggi, bank besar ikut juga. Bukan karena tak efisien tapi karena menikmati kue (pangsa pasar)," jelas Tony.

Jumlah bank yang mencapai angka lebih dari 100 ini sudah sejak lama menjadi sorotan. Tony mengatakan, sejak sektor perbankan masih di bawah pengawasan Bank Indonesia, sudah tercetus pembahasan mengenai konsolidasi perbankan dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Namun, wacana konsolidasi perbankan itu masih sulit diterapkan di Indonesia.

Dengan jumlah bank yang semakin sedikit, lanjut Tony, maka sisi persaingan akan berkurang. Hal ini akan mendorong bank semakin efisien dan berujung pada turunnya tingkat suku bunga.

"Menurunkan suku bunga menurut saya paling efektif ya mengurangi jumlah bank. Dengan jumlah sedikit jadi efisien," jelas dia.

Tony juga melihat upaya mendorong efisiensi perbankan ini masih terus dilakukan di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK memberi insentif bagi bank yang semakin efisien dengan Net Interest Margin (NIM) yang menurun sebagai parameter.

Tony menilai langkah tersebut sudah tepat, namun belum ampuh untuk menurunkan suku bunga kredit ke single digit akhir tahun ini.

"Jadi menurunkan suku bunga itu tak seperti yang dibayangkan, pemerintah minta menurunkan akhir tahun nggakseperti itu. Jadi menggeneralisasi semua bank single digit itu salah karena setiap bank memiliki karakteristik dan struktur yang berbeda," papar Tony.

Tony menambahkan pemangkasan jumlah bank sebagai langkah paling efektif menurunkan suku bunga. Apabila pemerintah serta otoritas perbankan mampu memangkas jumlah bank hingga setidaknya setengah dari jumlah saat ini, maka suku bunga single digit berpotensi terealisasi dalam jangka waktu 2 hingga 3 tahun mendatang. Kendati demikian, langkah tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Memang tidak akan sebentar. Butuh waktu," pungkas Tony. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya

Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat

Selain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya
Kenaikan Suku Bunga BI Bak Minum Paracetamol, Begini Penjelasannya
Kenaikan Suku Bunga BI Bak Minum Paracetamol, Begini Penjelasannya

Menaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023

Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.

Baca Selengkapnya
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,9 Persen di September 2023
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,9 Persen di September 2023

Salah satu pendorong pertumbuhan kredit pada September 2023 adalah kredit investasi yang tumbuh 11 persen yoy.

Baca Selengkapnya
Suku Bunga Acuan BI Naik, Segini Bunga Deposito BCA, BNI Hingga BRI
Suku Bunga Acuan BI Naik, Segini Bunga Deposito BCA, BNI Hingga BRI

Bunga deposito yang ditawarkan oleh Bank BCA sebesar 3,50 persen untuk tenor 1 bulan; 3,75 persen untuk tenor 3 bulan; 2,50 persen untuk tenor 6 bulan; dan 2,00

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp198 Triliun Hingga September 2023
Pemerintah Tarik Utang Rp198 Triliun Hingga September 2023

Dalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Penjualan Mobil di Indonesia Sulit Tembus 1 Juta Unit
Ini Alasan Penjualan Mobil di Indonesia Sulit Tembus 1 Juta Unit

Penjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Suku Bunga Acuan Naik, Bagaimana Bunga KPR?
Suku Bunga Acuan Naik, Bagaimana Bunga KPR?

Kenaikan suku bunga ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun

Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya