Kian Mahal, Harga Telur Ayam di Jabodetabek Tembus Rp34.000 per Kg
Merdeka.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) melaporkan, harga telur ayam di pasar tradisional Jabodetabek menyentuh Rp 34.000 per kilogram (kg). Bahkan, harga pangan tinggi protein tersebut melambung hingga Rp40.000 per kg di pasar tradisional luar pulau Jawa.
"Harga telur ayam secara nasional naik. Jabodetabek dikisaran Rp 31 sampai Rp34 ribu per kilo. Di luar Jawa atau wilayah timur Rp38.000 per kilo bahkan lebih dari Rp40.000 per kilo," kata Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan di Jakarta, Kamis (18/6).
Reynaldi mengungkapkan kenaikan harga telur ayam di pasaran dalam beberapa waktu terakhir diakibatkan oleh dua faktor. Pertama, kenaikan harga pangan ayam yang mempengaruhi produksi telur.
-
Harga ayam potong di Pasar Induk Rau berapa? Salah satu yang mengalami kenaikan harga signifikan adalah daging ayam potong yang kini per kilogramnya mencapai Rp40 ribu.
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
"Faktor produksi ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi," ungkap Reynaldi.
Faktor kedua penyebab kenaikan harga telur ayam ialah distribusi. Dia menyebut, saat proses distribusi telur ayam banyak diarahkan ke luar pasar tradisional sehingga menjadi langkah.
"Proses distribusi (telur ayam) tidak sesuai dengan kebiasaan, biasanya di distribusikan ke pasar tetapi banyak pihak yang melakukan pendistribusian diluar pasar. Kami melihat ada beberapa permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi atau lembaga, hingga perorangan sehingga supply di pasar terganggu," jelasnya.
Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah terkait segera turun tangan untuk mengendalikan harga telur ayam yang kian mahal. Ikappi menilai pemerintah masih belum serius menghadapi persoalan kenaikan harga telur yang telah mencekik konsumen.
"Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyayangkan harga telur dipasaran terus merangkak naik tidak terdapat upaya melakukan upaya penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ipah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSitus Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Baca Selengkapnyaharga telur ayam di pasar mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya