Kilang Balikpapan tuntas, Pertamina bakal impor minyak mentah asam
Merdeka.com - PT Pertamina berencana mengimpor minyak mentah asam (sour) dengan kandungan sulfur tinggi dari Iran dan Arab Saudi pada 2022. Itu setelah perusahaan energi pelat merah itu rampung meningkatkan teknologi pengolahan kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.
Demikian diungkapkan Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi, di Balikpapan, Kamis (9/6).
"Mungkin nanti kami bisa dapatkan dari Iran atau Arab Saudi, pokoknya dari negara yang memang memproduksi minyak jenis itu."
-
Kapan Pertamina targetkan NZE? 'Kami menyadari bahwa tren ke depan harus ada pengurangan emisi dari sektor pelayaran dan kelautan, sehingga kami sudah memiliki peta jalan menuju NZE 2060,' kata Yoki.
-
Kapan Pertamina targetkan penyelesaian penyimpanan karbon? ‘Jika semua berjalan lancar, 2030 selesai, dan penyimpanan dapat digunakan,’ kata Oki.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Kapan Pertamina Patra Niaga selesaikan tugasnya? Berakhir pada 8 Januari 2024, Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
Saat ini, kilang Balikpapan baru bisa mengolah crude medium heavy. Minyak mentah minyak jenis ini didatangkan dari Azerbaijan dan Eastern Siberia-Pacific Ocean (ESPO) dari Rusia.
Dari total kapasitas kilang sebesar 230 ribu barel per hari, porsi minyak Azerbaijan sebesar 40 persen dan ESPO sebesar 60 persen.
"Kami belum bisa mengolah minyak jenis sour. Dan kenapa selama ini kami impor, karena kilang kami juga tidak bisa mengolah minyak mentah domestik yang berjenis sweet," kata Rachmad.
Atas dasar itu, Pertamina menargetkan peningkatan kapasitas kilang Balikpapan rampung pada 2019. Adapun proses peningkatan terbagi ke dalam dua tahap:
Pertama, peningkatan kapasitas minyak terdistilasi (Crude Distilate Unit) dari 230 ribu bph menjadi 360 ribu bph. Kedua, peningkatan fleksibilitas serta kualitas produk dari Euro II ke Euro IV.
Setelah itu, lanjut memasang teknologi pengolahan baru pada 2020 dan ditargetkan rampung dua tahun kemudian.
"Pengadaan minyak Azeri dan ESPO ini juga akan selesai pada 2022. Setelah itu, baru kami bisa menggunakan minyak jenis sour yang harganya lebih murah," tuturnya.
"Kontrak sudah disiapkan dan sudah ada penjajakan. Tapi kebanyakan mereka mensyaratkan infrastruktur yang memang sudah siap."
Selain Balikpapan, Pertamina juga tengah meningkatkan kilang di tiga wilayah lain. Yaitu, Balongan, Cilacap, dan Dumai.
Jika tiga kilang terakhir, Pertamina bermitra dengan Saudi Aramco. Maka, khusus kilang Balikpapan, Pertamina kudu merogoh kocek sendiri sebesar USD 5,5 miliar.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaDua proyek migas raksasa ini bakal jadi pemasok penting produk gas alam cair ke sektor industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca Selengkapnya30 persen produk hasil pabrik Lotte Chemical Indonesia ditujukan untuk ekspor.
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal diperlukan mengingat negara lain juga berupaya menarik investor.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaPertamina EP temukan 2 sumber migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaProyek ini direncanakan akan mulai produksi pada pertengahan 2028.
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca Selengkapnya